Selasa, 02 Agustus 2011

Penjualan Busana Muslim di Depok Meningkat


DEPOK, Sejak hari pertama Ramadan, penjualan busana muslim di Kota Depok meningkat. Bahkan, pedagang harus menambah stock barang untuk mengantisipasi membanjirnya permintaan. “Penjualan busana muslim meningkat drastis. Kami harus menyediakan stock cukup banyak agar konsumen tidak kecewa,” kata pemilik toko busana muslim Doa Ibu di ITC Depok, Ezi Bastian, Selasa (2/8).

Menurutnya, saat ini konsumen tengah memburu mukena untuk dipergunakan sholat tarawih. Secara umum, peningkatannya mencapai angka 20 persen, jika dibandingkan hari biasa. Mengenai harga, kata dia, cukup bervariasi. Mulai dari Rp60 ribu sampai Rp300 ribu. Sedangkan tingkat penjualan untuk sarung, baju, koko, dan peci peningkatannya tidak terlalu drastis. “Kalau untuk peci, baju koko dan sarung, biasanya mengalai peningkatan yang tajam pada H-10. Ya untuk sholat Idul Fitri,” terang Ezi.

Ezi mengakui kalau Ramadan membawa berkah tersendiri bagi barang dagangannya. Meski begitu, dirinya berharap agar daya beli masyarakat terus menerus meningkat seperti masa lalu. “Kita berharap agar daya beli masyarakat tetap naik. Kalau dulu kan, semua orang dari tingakatan masyarakat rendah sampai atas mampu membeli. Tapi, sekarang kayaknya apa-apa susah,” keluhnya.

Sementara itu, pedagang busana muslim di Terminal Depok, Nita Nurmalasari juga merasakan berkah Ramadan. Dia mengaku banyak permintaan jilbab model terbaru dari masyarakat. Di awal puasa, menurutnya, penjualan jilbab merangkak sedikit demi sedikit. Namun, 15 hari sebelum lebaran dan malam takbiran mengalami kenaikan tiga kali lipat. Dalam sehari, dirinya, bisa menjual 5 sampai 15 jilbab. “Awal Ramadan sih penjualan seperti hari biasa. Tapi, kalau sudah 15 hari mau lebaran dan malam takbiran penjualan bisa meningkat 100 persen,” paparnya.

Nita mengungkapkan, kisaran harga jilbab yang dijualnya dari mulai Rp25 ribu sampai Rp 45 ribu. Mengenai omzet penjualan perhari bisa mencapai Rp1 juta perhari. Hanya saja, lanjutnya, omzet penjualan pada malam takbiran bisa mencapai Rp2 juta perhari atau 24 sampai 45 jilbab. “Kita kebanjiran order pada malam takbiran. Kalau sekerang yang banyak diminati jilbab prasmina,”terangnya.

Menurut salah satu konsumen busana muslim, Fatmawati (42), ia membeli busana muslim untuk keperluan sholat tarawih. Dia membeli jilbab prasmina untuk dipakai sehari-hari. Sedangkan, untuk mukena dan sajadah digunakan untuk sholat Idul Fitri. “Kita dapat memaklumi kenaikan harga busana muslim ini. Biasanya, busana muslim hanya kita gunakan untuk sholat Idul Fitri biar lebih khusyu,” terang ibu empat anak itu.

0 komentar: