Rabu, 10 Juni 2009

UI Abadikan Nama Tokoh Sebagai Nama Jalan

DEPOK, Universitas Indonesia (UI) memberikan apresiasi kepada tokoh-tokoh UI dan tokoh bangsa yang telah berjasa kepada UI dengan mengabadikan nama mereka sebagai nama jalan. "Ini sebagai simbol bahwa UI menghormati perjuangan para tokoh-tokohnya. Kepada para ahli waris para tokoh itu kami pun memberikan pin emas dan sertifikat," kata Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somanteri, di Kampus UI, Rabu (10/6).
Menurut Gumilar, jika jalan-jalan di lingkungan UI sudah terpenuhi nama tokoh tersebut maka nama tokoh akan diabadikan pada nama gedung dan ruangan. "Kita bisa mengabadikan nama mereka menjadi nama gedung atau ruangan. Tujuannya agar generasi bangsa mengetahui bahwa tokoh-tokoh ini lah yang telah mengharumkan nama UI dan bangsa," katanya.
Menurut Gumilar, ada 19 tokoh peradaban Indonesia yang diabadikan namanya sebagai nama jalan di lingkungan UI. Di antaranya adalah Indro S Suwandi, Gerrit A Siwabessy, Roosseno Soerjohadikoesoemo, Selo Sumardjan, Miriam Budiardjo, Slamet Imam Santoso, Sumitro Djojohadikusumo, Nugroho Notosusanto, Supomo, Bahder Djohan, Djokosoetono, Soedjono D, Poesponegoro, Mahar Mardjono, Fuad Hasan, Sujudi, Soemantri Brodjonegoro, Pandji Soerachman, Sharif Thajeb, dan Sutami. "Mereka semua adalah tokoh yang telah berjasa tidak hanya untuk UI melainkan juga untuk Indonesia," terangnya.
Dikatakan Gumilar, saat ini UI telah mengalahkan universitas unggulan di Asia dan Asia Tenggara. Di antaranya universitas di Jepang dan universitas di Malaysia, Filipina, Thailand, serta Singapura. "Ini bukti bahwa UI telah melakukan peningkatan kualitasnya. ITB dan UGM peringkatnya 500-an dunia. Kedua universitas itu masuk world class atau kelas dunia," paparnya.
Dia menambahkan, saat ini UI memantapkan dirinya menjadi universitas top world. Yakni dengan menargetkan masuk peringkat 200 dunia. "UI saat ini peringkat 287 dunia. Peringkat itu sudah membuat UI masuk top world. UI akan terus meningkatkan kualitasnya hingga menempati rangking 200 dunia. "Kalau tahun ini bisa tercapai peringkat tersebut kami bersyukur. Mudah-mudahan bisa masuk pada dua tahun ke depan," harap Gumilar.
Untuk memantapkan UI meraih peringkat 200 dunia, lanjutnya, UI sudah bebenah diri. Di antaranya adalah dengan meningkatkan kualitas mahasiswa UI dan dosen, pemberian beasiswa mahasiswa, peningkatan kesejahteraan dosen, perbaikan gedung, dan pembangunan perpustakaan UI yang nantinya menjadi salah satu terbesar di dunia.

Read More...

Kelurga Tuti Kecewa Agung Hanya Sebagai Saksi

DEPOK, Keluarga Tuti Mulyani, terdakwa Penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) bernama Rachmat Mulya (26), warga Sidamukti RT004, RW007, kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sukmajaya, kecewa dengan kinerja kepolisian Depok dan Kejaksaan Negeri Depok. Pasalnya, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Agung Witjaksono yang diduga mengetahui alur cerita penipuan kepada Rachmat hanya dijadikan sebagai saksi. "Kami sangat kecewa, sungguh kecewa," kata kakak kandung terdakwa, H Kustiadi, saat ditemui di pengadilan negeri Depok, Rabu (10/6).

Kustiadi meminta Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Demokrat (PD) Kota Depok itu turut bertanggungjawab. Sebab, kata dia, Agung juga menerima uang milik Rachmat Rp4 juta dari Brigadir II Daud. "Saya memiliki bukti kuitansi dimana Agung mengembalikan uang Rp4 juta pada tanggal 24 Januari 2009 kepada Daud, untuk pembayaran titipan uang ke Rachmat. Tanggal itu juga bertepatan dengan ditangkapnya Tuti oleh pihak kepolisian," katanya.

Kustiadi menuturkan, sebenarnya keluarga Tuti Mulyani memiliki itikad baik. Dimana, kata dia, Tuti bersedia mengganti seluruh uang milik Rachmat dengan cara dicicil. "Saya sudah utarakan itu ke Rachmat namun Rachmat tidak mau menerima pembayaran uang miliknya dengan cara dicicil. Dia mau uangnya dikembalikan tunai," kata dia.

Dia menambahkan, sebenarnya uang Rp55 juta bisa dikembalikan tunai. Hanya saja, kata dia, uang tersebut mesti diambil Tuti dari pelbagai pihak. "Sebelum Tuti mengambil uang yang tercecer dari tangan sahabat, kerabat, dan teman-temannya, ia sudah langsung ditangkap polisi," terang Kustiadi.

Kustiadi berharap kasus yang menimpa adiknya dapat segera selesai. Artinya, persidangan dapat membuka bukti baru. "Keluarga besar kami sangat kecewa saat Agung hanya dijadikan sebagai saksi," terangnya.

Sebelum mengikuti jalannya persidangan, Tuti Mulyani mengaku kecewa dengan Agung. Padahal, Agung telah menerima uang Rp4 juta. "Saya sangat kecewa, padahal Agung dahulu berjanji mau membantu," katanya.

Tuti mengatakan, tadinya ia berharap banyak kepada Agung. Sebagai saksi Agung dapat membantu dirinya dari jeratan hukum atau paling tidak meringankan hukumannya. Namun, saat menjadi saksi, Rabu (3/6) lalu, ia tidak sedikit pun membantu. "Mereka semua lepas tangan, saya akan buka semua yang saya ketahui di muka persidangan," ancamnya.

Sementara agenda persidangan, menurut Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmat Vidyanto adalah mendengarkan keterangan saksi. Saksi yang telah hadir adalah Rachmat, H Bajuri (kakak Rachmat), Jamaludin (Asisten Ketua DPRD Depok), Wahab Abidin (Ayah Rachmat), Kustiadi (Kakak Tuti), Leva Oktaviani (anggota DPRD), dan Bripka Daud. "Bripka Daud tidak hadir. Kita akan lakukan pemanggilan ulang," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, Tuti dikenai pasal berlapis yakni Pasal 378 subsider 372 KUHP. Dengan ancaman empat tahun penjara.

Read More...

Rabu, 03 Juni 2009

Polisi Akui Kesulitan Bongkar Kasus Online Pornografi

DEPOK, Polisi akui kesulitan mengungkap kasus online child pornografi di Indonesia. Pasalnya, dana yang disediakan pemerintah sangat minim. "Kita masih kekurangan dana untuk membongkar kasus online pornografi. Masalah pendanaan menjadi kendala kami dalam melakukan penyidikan. Karena untuk menyidik suatu kasus cyber itu perlu dana yang besar dan tidak semudah yang kita bayangkan," kata Penyidik Madya Unit V IT & Cybercrime Mabes Polri Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Lasmi Damayanti saat menjadi pembicara seminar di Balai Sidang Universitas Indonesia (UI) dengan tema “Online Child Pornography” : Aspek hukum, Sosial dan Perspektif Anak dalam menjawab tantangan negatif teknologi, Rabu (3/6).
Lasmi mengatakan, saat ini kasus online pornografi belum menjadi skala prioritas pihak kepolisian. Namun pihak kepolisian saat ini, terang dia, dapat menjerat pelaku pornografi berdasarkan Undang-undang (UU) RI. No. 44 Tahun 2008. "Insyallah kita bisa menggunakan UU 41 ini semaksimal mungkin untuk memberantas pelaku online pornografi. Sebelum ada UU ini kita selalu menggunakan KUHP untuk menjerat pelaku," katanya.
Menurut Lasmi, pengungkapan kasus online pornografi tak hanya menjadi tugas polisi melainkan menjadi tugas seluruh petugas hukum atau criminal justic system, dari mulai polisi, kejaksaan, dan kehakiman. "Sekadar informasi, pemerintah saat ini masih terfokus menanggulangi cyaber terorisem untuk menyelamatkan nyawa banyak orang. Setelah itu baru lah fokus online pornografi," katanya.
Untuk mengantisipasi menjamurnya pelaku pornografi oleh remaja dan anak-anak, kata dia, sebaiknya pihak keluarga mengantisipasi mulai dari rumah. Caranya, terang dia, komputer di rumah yang dipasang akses internet sebaiknya diletakan di ruang tengah atau ruang terbuka, tujuannya supaya mudah dikontrol. Kedua, orangtua wajib mengenal tool pornografi sehingga situs pornografi bisa langsung di block. Ketiga, orangtua wajib secara inten berkomunikasi dengan anak-anaknya agar merekat tak membuka situs terlarang. "Cara seperti itu sangat lah efektif untuk mencegah penggunaan situs porno," tutur Lasmi.
Pernyataan senada dikatakan kriminolog UI, Ni Made Martini Puteri. Menurutnya, internet mengubah pola peredaran child pornografi dari yang terbatas, eksklisif, menjadi tanpa batas, mudah diakses. Padahal, suah jelas child pornografi adalah kejahatan dan pelanggaran hak anak. "Anak sebagai korban berhak atas perlindungan dan kompensasi," katanya.
Ni Made mengingatkan, dalam UU No.41 tertulis secara jelas bahwa pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan lainnya melalui bentuk media komunikasi dan pertunjukan dimuka umum, yang memuat kecabulan atau ekpolitasi sexsual yang melanggar norma kesusilaan. Artinya, semua yang telah melanggar kesusilaan bisa dikenai hukuman. "Saat ini kita telah bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk memberantas online pornografi," kata dia.

Read More...

Dinstan Kota Depok Keluarkan Surat Edaran Terkait Label Halal Palsu Yang Tercantum Di Dendeng

DEPOK, Masih maraknya peredaran dendeng dan abon sapi mengandung daging babi di Kota Depok memaksa Dinas Pertanian Kota Depok mengeluarkan surat edaran khusus kekecamatan, kelurhan, serta tokoh masyarakat, agar masyarakat tidak membeli dan mengkonsumsi produk dendeng merek Kepala Sapi dan Piala Mas. "Meskipun tertera label halal dalam kemasan tersebut, produk Kepala Sapi dan Piala mengandung daging babi," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Depok Widyati Ryandani di ruang kerjanya, Rabu (3/6).
Menurut Widyati, langkah tersebut diambil setelah Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Jawa Barat (Jabar) memastikan dua merek dendeng sapi tersebut positif mengandung daging babi pada akhir Mei lalu. "Itu dilakukan agar tak timbul keresahan di tengah masyarakat," katanya.
Widyati mengharapkan para stakeholder di pemerintahan dan opinian lider di masyarakat menyebarluaskan informasi bahaya dendeng babi kepada masyarakat luas. Perlu diletahui, kata dia, kedua produk dari Kota Malang tersebut berlabel halal pada kemasannya. Namun setelah diselidiki produsennya sengaja memalsukan label halal yang dikeluarkan MUI. Itu artinya, masyarakat bisa saja tertipu dan membeli produk tersebut. "Kami berharap partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk saling mengingatkan," kata dia.
Ia mengaku kesulitan mengungkap dan menindak pemalsuan label halal tersebut karena wewenang untuk memberikan izinnya berasal dari kota asal produk. Dia mencontohkan, Dinkes Kota Depok pernah mendapat puluhan industri rumah tangga (home industry) yang memalsukan nomor izin produk rumah tangga. "Saat ini tim gabungan Distan dan Dinkes turun ke lapangan menggelar razia dendeng dan abon sapi yang diduga dioplos daging babi," kata Widyati.
Dia mengatakan, sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di Depok seperti Pasar Subuh, Mal Cimanggis, Mal Cinere, pasar Limo, Mal DTC, pasar Sawangan menjadi sasaran. Petugas mengincar delapan merek dendeng yang telah berada di dalam daftar BPOM sebagai produk yang ditarik seperti dendeng merek Kitiran, Brenggolo, Kepada Mas, 999, Bis Jerky Lezat, Limas, Daun Cabe dan Kepala Sapi. "Kita berusaha keras menumpas denden dan abon oplosan," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail berencana mengajukan izin ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna mencegah peredaran dendeng dan abon sapi dari daging babi di Kota Depok. "Saat ini saya sedang mengajukan izin pada BPOM agar diberi kewenangan untuk menarik produk di luar daftar mereka," katanya.
Berangkat dari temuan tersebut, kata wali kota, Dinas Pertanian dan Perikanan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok pun mengeluarkan surat edaran agar para pedagang tak menjual lagi dendeng dan abon tersebut. Wali Kota Depok menghimbau agar para produsen dendeng dan abon segera mensertifikasi halal MUI untuk meghindari keraguan konsumen mayoritas muslim. "Jangan pilih produk tak jelas identitasnya," ujarnya.


Read More...

Selasa, 02 Juni 2009

Emil Salim;

DEPOK, Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup Prof Dr Emil Salim meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk menjaga jalur hijau. "Depok memang terkena dampak pesatnya pertumbuhan Kota Jakarta. Tapi, Depok harus tetap menjaga jalur hijau," kata Emil, seusai memberikan piala bergilir Emil Salim kepada TK Islam Al-Faizin Depok sebagai pemenang lomba paduan suara dalam rangka Hari Lingkungan Hidup, di TK Tunas Global. Depok, Selasa (2/6).
Emil menyarankan, Pemkot Depok tidak boleh mengizinkan perumahan tumbuh dijalur hijau. Jika hal itu sampai terjadi, terang dia, berati Pemkot Depok dengan sengaja melanggar aturan yang berlaku. "Agar jalur hijau tidak mendapatkan tekanan maka Pemkot Depok harus merencanakan RTRW yang tepat. Pemkot Depok juga harus berkoordinasi dengan DKI Jakarta. Jangan sampai persawahan hilang," terangnya.
Lebih lanjut Emil menjelaskan, untuk mengurangi tekanan pada jalur hijau di kota pinggiran Jakarta maka pemkot harus ada pemindahan pusat pertumbuhan. Pusat pertumbuhan bukan lagi di pusatkan di Jabodetabek. Melainkan dipusatnya di luar pulau Jawa, yakni di pulau Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
"Jakarta nantinya hanya menjadi pusat pemerintahan dan pusat pendidikan. Artinya gula di Jakarta harus disebar ke wilayah lain," tandasnya.
Sementara itu, Emil mengatakan, perlombaan paduan suara yang digelar Sekolah Tunas Global Depok patut didukung. Hal itu merupakan upaya mengenalkan anak-anak kepada lingkungan. "Anak-anak itu ibaratkan buku tulis. Jadi anak-anak usia itu merupakan tahap pembentukan karakter. Mereka membutuhkan peranan orangtua atau gurunya sebagai rule model. Sehingga kelak besar anak-anak memahami arti pentingnya menjaga lingkungan," paparnya.

Read More...

Pembunuh Mahasiswi Gunadarma Diserahkan ke Kejari Depok

DEPOK, Kejaksaan Negeri Depok telah menerima pelimpahan tersangka Mulyana (25) pelaku pembunuh Irma Yuli (19), mahasiswa Universitas Gunadarma yang dibuang di pintu gerbang Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu dari tim penyidik Polres Depok. Mulyana diterima pihak Kejaksaan Negeri Depok beserta barang bukti berupa slayer merah yang digunakan untuk menjerat leher Irma, HP, T-Shirt, dan celana jeans milik Irma.
Menurut Seksi Pidana Umum Kejaksaan Depok Lulus Mustofa, pada Senin (1/6) kemarin, kejaksaan menerima tersangka Mulyana pelaku pembunuh Irma Yuli dari Polres Depok. "Kita telah terima tersangka dan barang buktinya," kata dia diruang kerjanya, Selasa (2/6).
Lulus mengatakan, dalam waktu dekat ini kasus-nya akan segera disidangkan oleh Pengadilan Negeri Depok. Pihaknya pun, kata dia, langsung mengikuti perkembangan penyidikan setelah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) pada 19 Maret 2009. "Begitu SPDP diterima, kita langsung ikuti perkembangan penyidikan," tuturnya.
Dia menjelaskan, berkas Irma saat ini sudah P21 atau lengkap. "Sudah P21 sejak 28 Mei lalu," katanya.
Sebelum persidangan dimulai, tutur Lulus, Mulyana akan ditahan di Rutan Paledang Bogor. Sementara itu, pelimpahan berkas dari Kejari ke pihak Pengadilan Negeri Depok akan dilakukan secepatnya. "Kita titipkan sementara di Paledang hingga sidangnya dimulai," katanya lagi.
Mulyana dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan murni dan pasal 365 ayat 1 dan 3 KUHP tentang perampokan yang berujung kematian. Ancaman hukumannya, kata Lulus, maksimal 15 tahun penjara. Tim JPU terdiri dari tiga orang, yaitu Ismed, Basuki, dan Karyadi.
Lulus menceritakan, latar belakang Mulyana membunuh Irma lantaran cintanya ditolak. "Tersulut emosi, dia kemudian membunuh korban," ujarnya. Mulyana memiliki rasa sayang yang berlebihan terhadap korban. Mengetahui cintanya bertepuk sebelah tangan, Mulyana spontan membunuh Irma di pintu gerbang UI, Depok Oktober 2008.
Sebelumnya, Mulyana dan Irma sempat bertemu di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Pusat dan kemudian naik taksi keliling Jakarta hingga akhirnya memutuskan untuk turun di depan kampus UI, Depok. Mulyana kemudian mengajak korban memasuki wilayah hutan kampus dan menyatakan cintanya pada Irma. Sayang, cinta Mulyana bertepuk sebelah tangan karena saat itu Irma mengaku telah bertunangan. Merasa kecewa, Mulyana pun akhirnya menghabisi nyawa Irma dengan mencekik leher korban menggunakan kain slayer milik korban. Tak hanya disitu, tersangka juga membenturkan kepala korban ke batang pohon besar. Dalam kondisi tak sadarkan diri tersebutlah tersangka mencabuli korbannya.

Yakin korbannya sudah tidak lagi bernyawa, Mulyana pun meninggalkan Irma. Sebelum pergi, tersangka juga membawa kabur telepon genggam serta uang korban sebesar Rp 100ribu. Kuat dugaan, Irma juga sempat dicabuli oleh tersangka. Dalam rekonstruksi beberapa waktu lalu, Mulyana mengaku uang yang diambilnya tersebut digunakan untuk ongkos pulang ke rumahnya di Desa Krajan Rt 5/01 Desa Klari, Karawang, Jawa Barat. Mulyana sendiri berhasil dibekuk jajaran Polres Depok pada 4 Maret 2009 di sebuah bengkel bubut di Kelari, Karawang, Banten.

Read More...

Benarkah Hani Otak Penggelapan Tujuh Ton Raskin

DEPOK, Otak penggelapan tujuh ton beras miskin (raskin) Hani (35) yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, dikenal baik, rajin, smart, mudah bergaul alias supel, dan populis. "Kami sesungguhnya kaget sewaktu tau Hani terlibat tindakan jual beli raskin. Kendati begitu, sebetulnya tugas Hani sebagai petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) di Kelurahan Depok, bukan sebagai penyalur raskin, ia hanya membantu pihak kelurahan," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Depok, Mien Hartati, Selasa (02/6).
Menurut Mien Hartati, tugas pokok (tupoksi) Hani di PLKB adalah membina segala kegiatan ibu-ibu rumah tangga di kelurahan Depok seperti membina pos yandu, membina keluarga balita, dan membantu ibu hamil. "Tapi kalau di lapangan dia membantu lurah ya silakan saja, itu kan hak dia sebagai individu," katanya.
Mien Hartati mengatakan, sebagai kepala badan pun ia hanya bertatap muka dengan pada hari-hari tertentu, yakni hari Selasa dan Jumat. "Pada hari itu, seluruh PLKB memberikan laporan secara tertulis. Hani sebagai salah satu petugas yang memberikan laporan kegiatan masyarakat dengan baik," kata mantan Kepala Dinas Kesehatan itu.
Dia menambahkan, sah-sah saja kalau kemudian, Heni membantu pihak kelurahan menyalurkan raskin. "Selama lurah membutuhkan bantuan tenaga PLKB ya silakan saja. Heni setahu saya sudah lama bekerja di Kelurahan Depok," tutur Mien.
Ia mengaku bingung dengan kegiatan yang dilakukan Heni. Padahal, kegiatan yang dilakukan BPPKB sangat padat. Sebagai PLKB ia seharusnya tidak dapat menjalankan pekerjaan diluar tugas rutinnya. Tapi, kata dia, uniknya semua tugas diselesaikan dengan baik. "Personil PLKB hanya ada 43 orang, yang melayani 63 kelurahan. Artinya, ada satu petugas PLKB yang melayani dua kelurahan," tutur Mien.
Mien berpesan kepada 43 personil PLKB agar mengutamakan tupoksi mereka dahulu baru membantu pihak lain. "Kita tidak melarang mereka untuk saling membantu, karena itu memang sangat dibutuhkan," kata dia.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polres Depok, Komisaris Polisi (Kompol) Surya Malindra mengatakan, bahwa Hani ditangkap setelah Antonius. "Anton sebagai penadah terlebihdahulu ditangkap Polsek Kramat Jati baru lah kemudian Bu Hani ditelepon dan dia datang," katanya.
Surya mengaku kasus ini sekarang sudah dilimpahkan ke Polres Metro Depok, begitu juga dengan barang buktinya. "Sekarang bu Hani ada di rumah sakit polisi Kramat Jati. Sebab, sewaktu ditangkap ia sakit. kita kan tidak boleh menahan orang yang sedang sakit," tuturnya.
Hingga saat ini, aku Surya, ia belum dapat memastikan berapa ton jumlah raskin yang dijual. "Kurang lebih tujuh ton lah, kerena kita belum bisa timbang," katanya.
Menurut keterangan sopir angkutan, kata dia, waktu itu Bulog mengirim 13 ton beras, 6 ton dibawa ke RW-RW, 7 ton-nya dibawa ke rumah Hani," kata Surya.
Dari rumah itu lah, kata Surya, 7 ton beras tersebut dijual. "Hani kita kenakan kasus penggelapan yakni pasal 372 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun," terangnya.
Saat ini, aku Surya, polisi tengah memeriksa semua pihak, dari mulai kelurahan, camat, dan pihak lainnya. "Bu ani ini punya track record baik, lurah mau pun camat kaget dengan kasus ini. Mereka juga tidak nyangka," kata dia.
Surya menduga, Hana hanya mencari keuntungan semata, karena beras tersebut dijual per kilo Rp3900. Seharusnya kan, terang dia, Rp 1600 di per kolo ke masyarakat.

Read More...

Senin, 01 Juni 2009

Kadin Siap Urun Rembug Atasi Masalah Persikad

DEPOK, Komisi Tetap (Kotab) Perdagangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Depok, Bambang Sutopo mengajak pemerintah kota (Pemkot) Depok bahu membahu menyelesaikan permasalah Persatuan Sepakbola Indonesia Kota Depok (Persikad). "Wali kota, pengusaha, dan pengurus Persikad bisa duduk bareng mencari solusi permasalahan Persikad," katanya, saat mengunjungi Media Center, Senin (1/6).
Bambang melihat, krisis finansial yang dialami Persikad dapat diatasi bersama tanpa melawan aturan hukum yang berlaku di Indonesia. "Saya meyakini kalau para pengusaha, wali kota, dan pengurus Persikad urun rembuk akan melahirkan solusi jitu," tuturnya.
Ia membantah kalau Persikad tidak memiliki nilai jual. Sebagai ikon Kota Depok, kata dia, Persikad dapat menyerap aneka macam iklan. Tinggal bagaimana, Pemkot Depok menciptakan harmonisasi antara pengusaha dan pemkot. "Kadin dan Pemkot Depok adalah mitra sejajar. Selama ini memang kurang terjadi komunikasi yang baik, saya berharap momentum ini dapat menciptakan harmonisasi antara pemkot dan Kadin," tutur Bambang.
Bambang mengatakan, ia berharap urun rembuk bisa dilakukan secepatnya agar permasalahan finansial Persikad dapat diatasi. "Ini masih sebatas wacana, kita tinggal menunggu respons dari Pemkot Depok. Untuk, pengusaha respons positif dari wali kota sangat ditunggu-tunggu," tuturnya.
Dia menambahkan, dikalangan pengusaha sendiri sedang dilakukan lobi agar mau berpartisipasi dalam acara urun rembug menuntaskan masalah Persikad. "Respons pengusaha pada intinya sangat positif, sekali lagi ya kita tinggal menunggu respons balik dari wali kota," kata dia.

Read More...

PNS Depok Selewengkan Tujuh Ton Raskin

DEPOK, Oknum pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, bernama Hani (35), Minggu (31/5), terpaksa diamankan jajaran Polresta Depok karena diduga sebagai otak penyelewengan beras miskin (raskin) sebanyak tujuh ton atau setara Rp27 juta lebih.
Penangkapan Hani bermula dari tertangkapnya penadah raskin di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) bernama Antonius (45). Polres Jaktim merasa curiga saat melihat tumpukan karung beras di toko milik Antonius dengan logo Bulog atau Badan Urusan Logistik RI yang merupakan karung untuk raskin. Berdasarkan pengakuan Antonius kepada polisi mengaku mendapat pasokan raskin dari Hani seharga Rp 3.900/kg atau setara dengan Rp 27,3 juta untuk 7000 kg.Pihak Polres Jaktim pun melakukan kordinasi dengan pihak Polres Depok dan kemudian membekuk Hani.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat Miskin Kecamatan Pancoranmas, Marjaya mengatakan, Hani bukan PNS di kecamatan. Ia PNS Kelurahan Depok. "Hani bukan bawahan saya. Dia ditempatkan di Kelurahan Depok untuk membagikan raskin. Hani adalah pegawai dari bagian PLKB di bawah koordinasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Miskin Perkotaan yang dikepalai Bapak Zalfinus," katanya.
Menanggapi masalah tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (PMKP) Kota Depok, Zalfinus mengatakan, tidak mengetahui persis perihal kronologis kejadian karena kasus ini langsung ditangani pihak kepolisian. Namun, dia membenarkan adanya penyelewengan yang dilakukan anak buahnya. "Memang ada penyelewengan raski, saya masih menyelidiki berapa banyak jumlahnya," kata dia.
Zalfinus mengatakan, penyelewengan yang dilakukan Hani dilakukan dengan cara yang tertib sehingga tidak tercium pihak berwenang. Dari jatah raskin sebanyak 13 ton yang disalurkan Hani, kata Zalfinus, hanya enam ton yang disalurkan oleh Hani untuk 888 rumah tangga sasaran (RTS) di Kelurahan Depok. "Sisanya dijual ke penadah. Penyelewengan ini telah berlangsung lama karena cara kerjanya rapi," ujaranya.
Zalfinus mengatakan, terjadi penyelewengan raskin akibat kesalahan pencacahan data. Fatalnya, kesalahan tersebut mencapai 20 persen.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polres Depok, Kompol Surya Malidra mengatakan, saat ini tersangka berada di sel Polres Depok guna dilakukan penyidikan lebih lanjut. Sebelumnya, Hani sempat dirawat di RS Polri, Kramat Jati karena menderita sakit gangguan pencernaan.
"Saat ini tersangka sudah berada di sel Mapolrestro Depok setelah sebelumnya dirawat di RS Polri, Jakarta Timur," kata Surya.

Read More...

Warga Depok Dukung SBY-Boediono

DEPOK, Dukungan terhadap duet pasangan calon presiden (capres) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)- Boediono (Budi) terus mengalir. Minggu (31/5) malam, ratusan warga Depok mendeklarasikan Gerakan Aman Adil Sejahtera untuk Indonesia (Garansi) mendukung SBY-Boediono sebagai presiden Indonesia priode 2009-2014, di Situ Jati Jajar, Kelurahan Jati Jajar, Kecamatan Cimanggis. "Dengan sepenuh hati kita mendukung pasangan SBY-Boediono melanjutkan memimpin negeri ini," kata Rintis Yanto.
Rintis Yanto mengatakan, wacana Boediono sebagai perwakilan neo liberal sama sekali tak menyurutkan semangat masyarakat Depok untuk tetap memilih SBY-Boediono sebagai presiden. Ia melanjutkan, masyarakat justeru melihat Boediono lebih mendukung program-program ekonomi pro kerakyatan. "Sebagai bukti, Garansi tak hanya diisi oleh kader Partai Demokrat melainkan seluruh elemen masyarakat dari mulai agamawan, anak muda, petani, buruh, LSM, dan multi partai politik," kata dia.
Rintis Yanto menuturkan, untuk memenangkan duet pasangan SBY-Boediono di Kota Depok, ia akan melakukan system marketing politik. "Kita akan mendatangi rumah warga dor to dor. Setiap warga yang telah menjadi simpatisan SBY diwajibkan mengajak orang disekitarnya juga mendukung SBY tanpa paksaan," kata dia.
Dia berharap, dengan pola seperti ini, semakin banyak warga Depok yang mencintai pasangan SBY-Boediono. "SBY merupakan presiden pilihan warga," kata Rintis Yanto.
Sementara Ketua DPP G Radityo Gambiro yang hadir dalam deklarasi tersebut mengatakan, tudingan miring elite politik terhadap sosok SBY sudah terjawab semua dengan dipilihnya Boediono sebagai calon wakil presiden."SBY tanpa ragu memilih Boediono sebagai pendampingnya. Hal itu dilakukan untuk menghindari kecemburuan sosial," tandasnya.


Read More...

Pencangan Tiang Pertama Perpustakaan UI Terbesar Dunia

DEPOK, Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Soemantri resmikan pemancangan tiang pertama perpustakaan terbesar, termodern dan terindah di kawasan Asia. Rencananya, pembangunan perpustakaan tersebut akan selesai pada Desember 2009, dengan total anggaran Rp110 miliar. Diatas lahan seluas 30.000 m2 itu nantinya berdiri bangunan delapan lantai nan megah, artistik, dan menawan. "Pembangunan perpustakaan sendiri dimaksudkan sebagai jantung akademik kegiatan perguruan tinggi yang memiliki tanggungjawab sebagai wadah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan ilmu," katanya, Senin (1/6).
Gumilar menklaim sebagai salah satu perpustakaan terbesar di kawasan Asia ini didesain dengan konsep sustanaible building. Yang unik dari gedung ini adalah sebagian dari kebutuhan energi menggunakan sumber energi matahari yang hemat energi dan air. Selain itu, kata dia, gedung ini juga bebas dari asap rokok dan hemat air. Yang unik lagi, untuk mencapai gedung ini pengunjung diwajibkan menggunakan sepeda atau dengan berjalan kaki. "Kita ingin menghadirkan suasana yang ramah lingkungan. Kita tidak akan menebang pohon-pohon besar yang diameternya mencapai satu meter," kata dia.
Dia menuturkan lebih lanjut,
perpustakaan tersebut menampung hingga 5 juta buku dengan kapasitas 20.000 pengunjung setiap harinya. Ada tiga lantai yang berisi buku-buku berdasarkan rumpun ilmu, diantaranya ilmu kedokteran dan kesehatan, ilmu sosial dan humaniora serta ilmu science dan engineering dengan masing-masing lantai seluas 6ribu m2. Keunikan lain, kata dia, berbagai huruf aksara dari seluruh dunia akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding. Untuk menambah keindahan bangunan gedung. Gumilar menjelaskan, nantinya gedung akan dibangun dengan gaya arsitektur yang unik seperti prasasti. Sedangkan pepohonan besar berusia 30 tahunan, dengan diameter lebih 100 cm, tidak ditebang saat pembangunan. Hal itu untuk melengkapi bagian depan dan samping lanskap gedung tersebut. "Keindahan menjadi lengkap karena gedung mengeksplorasi secara maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh," ujarnya. Gedung ini juga dilengkapi silent-room bagi dosen dan mahasiswa yang sedang menulis laporan penelitian atau karya ilmiah lainnya.
Dia menuturkan, fasilitas penting untuk menopang upaya peningkatan kultur akademik yang kuat dan berkelas dunia disediakan di lantai lima hingga delapan gedung tersebut. "Perpustakaan akan dilengkapi sistem ICT mutakhir yang menungkinkan pengunjung menikmati secara leluasa sumber informasi elektronik seperti e-book, e-journal, dsb. Sementara itu, sistem peminjaman akan berbasis sepenuhnya ICT. Akses luas akan dibuka di perpustakaan ini dengan pusat pembelajaran dan perpustakaan lain di dunia," kata Gumilar.
Secara lebih spesifik, Gumilar mengatakan, fasilitas ini dimaksudkan pula bagi upaya meningkatkan mutu UI dan perguruan tinggi lain di Indonesia seperti tercermin di rangking yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga internasional. Selain dimaksudkan untuk mengakomodir aktivitas pengembangan keilmuan dan pengajaran dari 45.000 civitas academika UI, perpustakaan ini terbuka bagi para alumni dan masyarakat umum termasuk warga perguruan tinggi lain. "Tujuan dari format sistem pendidikan ini adalah membangun masyarakat yang pintar, adil, serta efisien dalam menggunakan sumber daya, dalam rangka mencapai tingkat daya saing tinggi dan mampu secara kreatif menorehkan sejarah kesejahteraan bangsa secara mandiri dan bermartabat," urainya.
Mengenai alokasi dana, Gumilar menjelaskan, mendapat bantuan pendidikan negara sebesar Rp 78 miliar. "Sedangkan sisanya sebanyak Rp 32 miliar dibantu oleh BNI 46," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil melalui sambungan telepon mengatakan, mendukung penuh pembangunan perpustakaan berskala internasional. "Saya berharap dengan adanya perpustakaan ini dapat membawa perubahan yang baik untuk bangsa," kata dia saat melakukan telekonference.
Selain Rektor UI Gumilar R Soemantri yang hadir untuk meresmikan tiang pertama, hadir juga Dirut PT Waskita M Kholik, dan Ketua wali amanah UI Purnomo Prawiro.

Read More...