Minggu, 07 Agustus 2011

Pemkot Depok Berupaya Bangkitkan Gairah UMKM


DEPOK, Menurunnya gairah para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Depok membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berbenah. Pemkot Depok berupaya menumbuhkan kembangkan kembali gairah UMKM dengan cara membuka gerai Ramadan di Depok Mall (D’Mall), Jalan Margonda Raya. Gerai Ramadan tersebut dibuka mulai tanggal 3 Agustus hingga 28 Agustus mendatang.
Barang yang dipamerkan adalah: busana muslim, produk daur ulang, kue – kue lebaran, Curug Gentong oleh – oleh Depok, hingga perlengkapan shalat. Ada juga furniture rumah tangga yang terbuat dari rotan, olahan belimbing, dodol Depok, serta batik khas Depok. “Sedikitnya terdapat seratus UMKM yang berpartisipasi dalam pameran tersebut. Tujuan utamanya untuk menimbulkan gairah di kalangan UMKM dan memperkenalkan kepada masyarakat tentang produk khas Depok,” terang Ketua Asosiasi UMKM Kota Depok, Santoso, Minggu (7/8).

Santoso berharap banyak pihak yang mau menjadi fasilitator pengembangan dan kemajuan UMKM di Kota Depok. Sebab, anggota asosiasi sudah mencapai 332 pelaku usaha. Kedepannya akan diatur agar lebih berkualitas. “Yang dipamerkan kali ini adalah kerajinan khas Depok semua, dengan begitu paling nggak masyarakat tahu kita punya produk berkualitas dan daya saing,” terangnya.

Santoso mengklaim UMKM dapat menjadi lokomotif perekonomian Depok. Tak hanya itu, kata dia, kelompok – kelompok UMKM diyakini mampu menekan angka pengangguran yang selama ini menjadi problem sosial. Ia mengingatkan, dari sisi ekonomi UMKM tak bisa diremehkan. Satu UMKM bisa menampung tiga sampai sepuluh pegawai. Itu artinya, bisa mengurangi pengangguran. “Paling tidak kita ingin UMKM terus berkembang, yang tadinya mikro jadi skala kecil, kecil jadi menengah, terus meningkat,” katanya.

Sesuai grand design para pakar ekonomi Universitas Indonesia (UI) idealnya setiap kabupaten kota memiliki 2 persen UMKM dari total jumlah penduduk. Depok saat ini baru memiliki 10 ribu UMKM. Dari total 1,7 juta penduduk, idealnya Depok masih kurang 20 ribu pelaku UMKM tambahan.

Sementara secara terpisah, anggota Komisi B, Dewan Perwakilan Rakyat Daearah (DPRD) Depok, Farida Rachmawati melihat pameran UMKM sebagai wahana pengembangan usaha mikro yang merupakan instrumen penting dalam pencapaian visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pemkot Depok. “Sebagaimana kita pahami bahwa usaha mikro merupakan unit ekonomi yang menopang ketahanan ekonomi bangsa,” katanya.

Farida mengatakan, upaya ini perlu ditajamkan kerah potensi besar ekonomi kreatif. Artinya, pengembangan UMKM perlu didisain kerah ekonomi kreatif. Karena hal itu sejalan dengan upaya pencapaian misi pembangunan mewujudkan sumberdaya manusia yang unggul, kreatif, dan religius. “Keseriusan pemerintah harus dituangkan kedalam program yang sistemik,” katanya.

Dia berharap kegiatan ini selayaknya dilakukan secara rutin. Agar masyarakat kenal dan bangga dengan produk lokal Depok. “Bagi UMKM masyarakat menjadi potensi pasar tersendiri,” tandas Farida.

0 komentar: