Senin, 08 Agustus 2011

Golkar Diminta Berkompetisi Secara Sehat


DEPOK, Elite politik Partai Golongan Karya (Golkar) dari mulai tingkat pusat sampai dengan tingkat kabupaten\ kota diminta berkompetisi secara sehat. Konflik internal yang terjadi di tubuh partai tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). “Saya minta elite politik Golkar berkompetisi secara sehat. Konflik internal yang terjadi di Golkar, bukan urusan Nasdem. Jangan juga Nasdem disalahkan,” tegas pendiri Partai Nasdem yang sekaligus Ketua Bidang Hukum dan HAM Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Effedi Syahputra, Depok, Senin (8/8).

Effendi melihat keberadaan Partai Nasdem ternyata membuat Golkar ketakutan. Mereka merasa terganggu dan gentar dengan keberadaan partai ini. Buktinya, elite Golkar justru lebih sering berkomentar miring soal Partai Nasdem ketimbang hal positif. “Mereka mengaku tidak terganggu, tapi pernyataan itu diucapkan berulang-ulang. Hampir semua petinggi Golkar bicara soal Partai Nasdem,” ujarnya.

Yang lebih lucu lagi, kata dia, Golkar memberi ultimatum kadernya untuk membuat pilihan. Ikut Ormas Nasdem atau Partai Golkar. Padahal, Partai Nasdem dan Ormas Nasdem memiliki perbedaan. “Tidak semua pengikut Ormas Nasdem ikut kedalam Partai Nasdem. Begitu pun sebaliknya, tidak semua kader Partai Nasdem terdaftar menjadi anggota ormas,” tutur Effendi.

Jadi, kata Effendi, sebaiknya Golkar tidak melarang kadernya ikut ke dalam Ormas Nasdem. Karena ormas Nasdem memiliki visi mulia. Merestorasi Indonesia. Tapi, ia setuju jika Golkar menindak tegas kadernya yang masuk ke Partai Nasdem. “Karena itu memang tidak dibenarkan dalam perundang-undangan,” katanya.

Dia memahami bila Golkar merasa ketakutan dengan kehadiran Partai Nasdem. Sebab, Nasdem memiliki struktur hingga ketingkat kecamatan di seluruh Indonesia. Golkar, kata Effendi, tidak ingin mengalami mimpi buruk dalam Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang. Sebab, suara mereka di pemilu 2014 tergerus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). “Bila mereka membiarkan Partai Nasdem berkarya, bukan tidak mungkin suara Golkar tergerus lebih banyak,” katanya.

Namun, Effendi meminta elite Golkar tidak perlu takut dengan hadirnya Partai Nasdem. Partai ini lebih fokus mengejar massa mengambang.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaemi mengaku tidak terpengaruh dengan kehadiran Nasdem. Ia mengatakan, Golkar sudah menduga keberpura-puraan Surya Paloh. Setelah dia tidak terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar. “Kehadiran Nasdem tidak berpengaruh terhadap Golkar. Keberadaan Nasdem tidak membuat orang tertarik,” katanya.

Babai mengatakan, strategi yang dimainkan Surya Paloh salah. Buktinya, banyak tokoh-tokoh politik keluar dari Nasdem karena merasa tertipu. “Sekarang ini orang Indonesia sudah muak dengan kehadiran partai baru. Kehadiran partai baru hanya menjadi mesin pencari kedudukan,” ujarnya.

Menurut Babai masyarakat lebih mempercayakan pilihan politik mereka kepada sembilan partai yang saat ini ada.

0 komentar: