Dia menyarankan agar masyarakat dapat memenafaatkan lembaga-lembaga legal untuk menyalurkan bantuannya. Diharapkan dengan memanfaatkan lembaga legal, bantuan akan sampai ke tangan orang yang benar-benar membutuhkan. “Memiliki kepedulian terhadap sesama itu sangat baik, tapi kepedulian harus sesuai system. Jangan sampai kepedulian malah merusak tatanan masyarakat,” tutur Samadikun.
Samadikun mengingatkan, pemberian sedekah kepada para pengemis di pinggi jalan tidak juga mengangkat derajat mereka. Namun, bila pemberian sedekah dilakukan melalui lembaga-lembaga resmi maka tidak menutup kemungkinan dapat mengangkat derajat mereka. “Lembaga resmi dapat memberikan keilmuan bagi para pengemis melalui pelbagai macam pelatihan,” katanya.
Ia melanjutkan, memasuki bulan Ramadan, fenomena pengemis di jalan-jalan protokol semakin merajalela. Bulan suci tersebut dipandang sebagai kesempatan mendapatkan berkah dari mereka yang berasal dari kelas ekonomi bawah. “Kalau Satpol PP tidak tegas mereka akan berduyun-duyun masuk ke Depok. Solusinya, ya pemerintah harus mengeluarkan surat edaran atau himbauan agar masyarakat tidak memberikan kesempatan mereka berada di Depok,” kata Samadikun.
Ustad yang mendapat julukan raja kere ini lebih jauh meminta, Pemkot Depok secara aktif melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakaat dan agama membahas banyak hal termasuk fenomena memberikan bantuan kepada orang tidak mampu. “Komunikasi yang kita lakukan dengan tokoh masyarakat dan agama dapat melahirkan solusi yang tidak menyebabkan ketersinggungan umat,” tutur Sadikun.
Kepala Seksi (Kasie) Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Diki Erwin mengimbau agar masyarakat tidak menyalurkan sedekah kepada pengemis di jalanan. Namun, secara prinsip pihaknya tak melarang masyarakat untuk bersedekah atau orang yang memang membutuhkan. Akan tetapi, Satpol PP tidak memperbolehkan aktivitas tersebut dilakukan di jalanan. “Sama sekali tidak diperkenankan meminta-minta atau mengemis di jalanan. Di satu sisi, jalanan bukan untuk hal yang seperti itu dan kami tidak membiasakan profesi pengemis sebagai pekerjaan yang dikembangkan,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini ada sebuah fenomena yang tak layak dijadikan sebagai budaya pada bulan puasa. Di mana Ramadan seolah-olah menjadi budaya orang untuk meminta-minta. “Ramadan bukan untuk berpuasa, tapi mereka senang karena mereka bisa bisa meminta-minta,” katanya.
Rabu, 27 Juli 2011
Warga Dihimbau Tak Besedekah di Jalan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar