Kamis, 28 Juli 2011

Polantas Diminta Tindak Tegas Angkot Ngetem


DEPOK, Sopir angkutan kota (angkot) dan penumpang mengeluhkan karut-marutnya Terminal Depok. Antrean panjang menuju pintu keluar terminal kerap membuat kesal. Bagaimana tidak, untuk keluar dari Terminal Depok diperlukan waktu minimal 30 menit. Hal itu terjadi karena sejumlah angkot dibiarkan berhenti di pintu keluar untuk mencari penumpang. Sehingga membuat kendaraan di belakangnya tidak dapat melaju. Tak jarang banyak sopir angkot meninggalkan kendaraannya hanya untuk ngobrol dengan rekan-rekannya. Akibatnya antrian panjang kendaraan pun tak terhindarkan lagi. Setidaknya mencapai 500 meter lebih. pan class="fullpost">
Pada jam tertentu, di pintu keluar memang dijaga petugas kepolisian. Namun, jika lengah dari pengawasan maka antrian panjang kembali terjadi. Padahal, sejumlah sopir angkot berharap dapat segera keluar dari terminal. Tak hanya itu, penumpang pun merasa tidak nyaman berada lama dalam terminal. Selain kotor dan bau, banyaknya pengamen juga sangat mengganggu penumpang. “Pas ada polisi yang berjaga sangat membantu. Mereka yang mengatur di pintu keluar sehingga nggak ada angkot yang ngetem. Tapi kalau nggak ada, saya bisa 45 menit dalam terminal. Penumpang pun akhirnya banyak yang turun dan bayar ongkos setengah,” ujar Umri, sopir M04 jurusan Depok Timur- Pasar Minggu, Kamis (28/7).
Dia berharap pihak polisi lalulinas menindak para sopir angkot yang menaik dan turunkan penumpang di depan pintu keluar terminal. Dia juga meminta kepada polisi agar mengatur di pintu keluar setiap waktu. “Kalau mau tertib memang harus dijaga jadi nggak ada yang berani ngetem lama-lama,” ujarnya.
Pernyataan sama juga dilontarkan, Uus, salah satu penumpang angkot. Dirinya memilih berjalan hingga dekat lampu merah Jalan Arif Rahman Hakim daripada harus naik angkot dari terminal. Uus merasa tidak nyaman karena menghabiskan waktu lama. “Masa mau keluar dari terminal saja sampai 45 menit, ini sudah menghabiskan waktu saya. Lebih baik jalan kaki sebentar dan langsung naik angkot dari depan Jalan ARH,” ucap Uus.
Kanit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) Polresta Depok, AKP Untung menegaskan, pihaknya tidak akan pernah melakukan kompromi dengan para sopir angkot yang kedapatan ngetem di depan pintu keluar terminal. Pada jam tertentu dirinya berjaga di depan pintu keluar sehingga tidak ada kendaraan yang berhenti. Seluruh penumpang harus naik dari dalam terminal. Kendati demikian, dia mengakui jika tidak dijaga maka antrian kembali terjadi. “Saya tidak tebang pilih. Kalau ada angkot yang ngetem di jalur keluar terminal akan kita tindak,” tegas Untung.
Setiap hari, dirinya berjaga pagi dan sore antara pukul 06.00-09.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB. Dia tidak memungkiri saat tidak dijaga olehnya, maka yang beraksi adalah para calo. Mereka yang melindungi para sopir angkot untuk ngetem di pintu keluar terminal. Para calo sengaja mencari dan menaikkan penumpang di depan terminal dengan mengharapkan imbalan dari para sopir angkot. Hal ini tentu saja menghalangi kendaraan lain yang ingin keluar dari terminal sehingga jalur menjadi macet dan terjadi antrian. Untuk itu, kata Untung, ia bersama dua anggotanya selalu standby di depan pintu keluar Terminal untuk mengingatkan para sopir angkot agar tidak ngetem di jalur keluar terminal. “Saya tidak akan bermain mata dengan calo. Bagi sopir yang membandel langsung kita tilang,” tegasnya.
Karena itu, Untung mengimbau khususnya kepada para pengguna angkutan umum agar saat ingin naik angkutan sebaiknya didalam terminal, dan bagi para pengemudi angkot sebaiknya menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam terminal sehingga arus keluar masuk di Terminal Depok menjadi tertib dan lancar.

0 komentar: