Senin, 02 Mei 2011

Sebanyak 136 Anak Peserta Jamsostek Dapat Beasiswa


DEPOK, Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), PT Jamsostek memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak tenaga kerja peserta Jamsostek yang berprestasi. “Kita memberikan beasiswa bagi 136 anak berprestasi di Depok dari tingkat SD sampai perguruan tinggi,” kata Kepala Kantor Cabang PT Jamsostek Depok S Agung Dumadi, Senin (2/5).

Menurutnya, pemberian beasiswa dilakukan secara serempak di 121 kantor cabang PT Jamsostek Indonesia. Kegiatan pemberian beasiswa juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). “Tahun ini ada 136 anak berprestasi di Depok yang menerima beasiswa dengan nilai keseluruhan Rp274.200.000. Tentunya, bagi penerimanya memiliki kreiteria tersendiri seperti orang tuanya memiliki kondite yang baik dalam bekerja,” terang Agung.

Agung mengatakan, beasiswa diberikan dengan tujuan membantu meringankan tenaga kerja dalam membiayai pendidikan anak-anak. Secara nasional, lanjutnya, pemberian beasiswa kepada 12.250 anak menghabiskan anggaran sebanyak Rp 29,4 miliar. Khusus untuk Depok, terang dia, terdapat peningkatan jumlah penerima beasiswa. “Tahun 2011 ini terdapat 136 anak berprestasi di Depok. Mereka menerima beasiswa dengan nilai keseluruhan Rp 274.200.000,” terangnya.

Menurut Agung, pihaknya menetapkan beberapa kriteria untuk para siswa penerima beasiswa. Penerima beasiswa bukan hanya siswa berprestasi melainkan ada kriteria lainnya. Salah satu cohtohnya: orang tua yang memiliki kondite yang baik dalam pekerjaan. Perusahan tempat orang tersebut bekerja baik dalam melakukan pelaporan. “Jadi kriterianya bukan hanya anak berpestasi,” ujarnya.

Dikatakannya, di Kota Depok masih banyak tenaga kerja belum peduli dan sadar akan pentingnya mengikuti asuransi untuk mendapatkan jaminan sosial. Terbukti, tahun 2011 ini tidak begitu banyak peningkatan jumlah tenaga kerja menjadi peserta Jamsostek. Ia mengatakan, dari 1044 perusahaan yang ada di Depok, yang menjadi peserta Jamsostek hanya 47 ribu karyawan. “Depok baru 30 persen tenaga kerja yang mengikuti program Jamsostek. Idealnya jumlah persentase seharusnya mencapai 50 persen,” terangnya.

Agung menilai Dinas Tenaga Kerja kurang tegas dalam menghimbau perusahaan untuk mengikutsertakan tenaga kerjanya menjadi anggota Jamsostek. Akibatnya, kepedulian tenaga kerja dalam mengikuti jamsostek masih kurang “Seharusnya dinas tenaga kerja memberikan sanksi bagi perusahaan tersebut. Tujuannya, agar peserta Jamsostek agar mendapat jaminan sosial. Tentunya, akan memperoleh kemudahan akses kesehatan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan, jumlah siswa yang perlu mendapatkan perhatian atau bantuan semakin meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya peningkatan jumlah kuota penerima beasiswa. Dirinya juga mengakui bahwa 10 persen pelajar di Depok berasal dari keluarga miskin. Padahal, imbuhnya, pemberian beasiswa dari pemerintah sendiri belum cukup memenuhi jumlah tersebut. “Pemerintah baru memenuhi kuota lima persen dari jumlah keseluruhan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.

0 komentar: