Senin, 02 Mei 2011

Ketua DPRD: Kepala Disporsenibud Diminta Tak Lepas Tangan


DEPOK, Ketua Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Rintis Yanto meminta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, Seni, dan Budaya (Disporsenibud) Kota Depok Asep Roswanda tidak lepas tangan atas kerusuhan yang terjadi dalam acara “Ngubek Situ”. “Saya minta Kepala Disporsenibud tidak lepas tangan atas peristiwa memalukan itu. Dia harus bertanggungjawab dan berani menjelaskan secara detail kepada masyarakat kenapa peristiwa seperti itu terjadi,” tegasnya, Senin (2/5).

Untuk mengetahui kronologis peristiwa tersebut, terang Rintis, ia akan memanggil Asep Roswanda. Menurutnya, dewan memiliki segudang pertanyaan yang harus dijelaskan kepala dinas. “Saya melihat ada gelagat kepala dinas ingin lepas tangan. Dia tidak mau bertanggungjawab. Kalau kepala dinas mengaku tidak terlibat dalam acara tersebut, mengapa dalam setiap iklan terpampang nama dan logo Disporsenibud,” ujarnya.

Ia mengingatkan, Disporsenibud tidak diperkenankan memungut uang dari masyarakat sepeserpun bila acara tersebut mempergunakan uang Anggran Pendapatan Belanja Negara (APBD). “Saya akan melakukan penelusuran. Bila memang acara tersebut menggunakan uang negara maka harus diproses secara hukum,” tegas Rintis.

Secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Kota Depok, Agung Witcaksono mengatakan, DPRD tidak pernah menganggarkan kegiatan untuk acara Ngubek Situ. “Kita akan mencari tahu, anggaran tersebut didapat dari mana?. Yang pasti kita tidak pernah menganggarkan kegiatan tersebut,” katanya.

Agung prihatin kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) kota berikon Belimbing Dewa ke-12 itu diwarnai tragedi pembakaran dan perusakan aset milik pemerintah. “Situ itu aset pemerintah. Seharusnya Dinas yang bersangkutan bisa menjaganya,” kata dia.

Agung meminta peristiwa pembakaran motor merk Yamaha Mio, TV 21’, kulkas, mesin cuci, sepeda, dan helm, yang telah disiapkan panitia penyelenggara sebagai pengalaman pahit. Tidak hanya bagi penyelenggara melainkan kepada dinas-dinas lainnya, dan masyarakat. “Hati-hati menjalankan acara yang melibatkan orang banyak. Sekarang ini acara massal mudah disusupi. Kepolisian harus lebih meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Lebih jauh pria yang menjabat Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) itu mendukung langkah Ketua DPRD Rintis Yanto memanggil Kepala Disporsenibud, Asep Roswanda. Menurutnya, pemanggilan kepala dinas untuk mendengar penjelasan langsung dari pihak terkait. “Saya menyambut baik rencana Ketua DPRD memanggil kepala dinas,” katanya.

Pernyataan senada juga dilontarkan, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) TB Acep Saepudin. Menurutnya, kepala dinas harus menjawab pertanyaan masyarakat mengenai jumlah ikan emas yang ditaruh kedalam situ. “Kalau memang belinya dua ton, kok ga ada waktu ditangkepin warga. Yang saya mau tanyakan kepada pihak panitia dan kepala dinas, dimana mereka beli ikan sebanyak itu,” katanya.

Acep berharap pihak kepolisian mencari tahu penyebab kemarahan warga. Sebab, itu merupakan titik pangkal terjadinya kerusuhan. “Kemarahan itu sepontan dilakukan warga karena mereka kecewa. Jangan masyarakat dimintai pertanggungjawaban. Sementara itu kepala dinas dan pihak panitia tidak dikenai tanggungjawab,” katanya.

Menurut Acep, ada indikasi dinas terkait lepas tangan. Sehingga kesalahan dilimpahkan kepada Ketua Pokja Situ Citayam, Marhasan. Padahal, bila acara tersebut berlangsung dengan damai dan memperoleh keuntungan banyak maka dinas terkait akan mengklaim keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan mereka. “Polisi harus melihat permasalahan ini dengan jeli. Jangan sampai masyarakat yang sudah mengeluarkan uang Rp20 ribu malah menjadi korban kedua kalinya,” terang dia.

Terpisah, Kapolsek Pancoranmas Komisaris Polisi (Kompol) Ismail Usman mengaku telah memeriksa beberapa orang warga. Namun, yang sudah diproses lebih jauh baru Ketua Pokja Situ Citayam Marhasan. “Kita sudah memeriksa Marhasan. Akan tetapi belum menetapkan Marhasan menjadi tersangka,” katanya.

Kabag Humas Pemkot Depok, Hani Hamidah membantah tudingan kalau Kepala Disporsenibud Asep Roswanda bertanggungjawab terhadap acara Ngubek Situ. “Yang bertanggungjawab adalah Ketua Pokja Situ Citayam. Disporsenibud tidak ikut terlibat dalam acara itu. Disporsenibud hanya undangan,” bantahnya.

0 komentar: