Selasa, 03 Mei 2011

Dalam Empat Bulan 26 Korban Berjatuhan


DEPOK, Dalam empat bulan ini Jalan Margonda sudah menelan 26 korban jiwa para pejalan kaki. Kebanyakan dari mereka meninggal lantaran menyeberang jalan tidak di jembatan penyeberangan orang (JPO). Melainkan menerobos taman dan pagar besi pembatas. Hal itu dapat dipahami lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok hingga kini tak jua menyediakan JPO bagi pejalan kaki. “Dalam empat bulan Jalan Margonda sudah menelan korban jiwa sebanyak 26 pejalan kaki,” kata Kanit Lakalantas Polresta Depok AKP Supriyono, Selasa (3/5).

Menurut Supariyono, kebanyakan dari mereka mengalami kecelakaan lantaran terpaksa menerobos pagar pembatas jalan. “Karena buru-buru, akhirnya para pengguna jalan tidak melihat kendaraan yang ngebut. Sehingga menyebabkan kecelakaan. Kebanyakan kecelakaan terjadi antara para pejalan kaki dan pengendara motor,”katanya.

Akibat minimnya JPO, terang Suparyono, jumlah angka kecelakaan lalulintas (lakalantas) di sepanjang Jalan Margonda Raya dalam tiga bulan terus meningkat. Peningkatan korban lakalantas juga dipengaruhi minimnya rambu-rambu lalulintas. Dari data yang ada, angka lakalantas pada Januari 2011 terjadi 7 kejadian, Pebruari 5, Maret meningkat menjadi 12 kejadian. Sedangkan April 2 kejadian.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Didin Zainuddin mengatakan, pembangunan JPO dan halte bus direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2013. Tahun 2011 ini, Dishub baru melakukan tahap perencanaan dan tahun 2012 adalah pembebasan tanah untuk kaki JPO dan areal halte bus. “Perencanaan pembangunan JPO dan halte bus baru dapat dilaksanakan, karena pembangunan pelebaran sepanjang Jalan Margonda Raya baru selesai tahun 2010 lalu,” kilahnya.

Dikatakan, untuk mengurangi tingkat lakalantas di sepanjang Jalan Margonda Raya, tahun 2011 Dishub akan memasang rambu-rambu lalulintas di titik-titik rawan. Dibantu tenaga pengaturan lalulintas dari Dishub serta Polisi. Ia menambahkan, rencana pembangunan JPO dilakukan di lima titik padat penyeberang jalan yakni di Gang Kober, Universitas Gunadarma, depan Kantor Wali Kota, Terminal Depok, dan depan Halte Jalan Siliwangi.

Salah seorang mahasiswi Universitas Gunadarma, Yunita Rahmawai,20, mengaku kesal dengan ulah melihat ulah Pemkot Depok yang tidak segera menyediakan JPO bagi para pejalan kaki. “Sejak ada pelebaran Jalan Margonda Raya, JPO dan halte yang lama dibongkar. Saya pikir akan dibangun kembali, tapi sampai sekarang tidak dibangun,” katanya.Pemkot Depok, kata dia, diminta tidak menyalahkan warga yang memilih untuk menerobos taman yang telah ber pagar. “Mereka harus bertanggungjawab bila ada pejalan kaki yang mengalami kecelakaan,” katanya.

Menurut Rahmawati, seharusnya dalam pembangunan disertakan pula sarana kebutuhan umum. JPO dan halte bus sangat diperlukan di sepanjang Jalan Margonda Raya. Karena banyak orang yang menunggu bus cukup lama. “Warga sangat membutuhkan halte kalau lagi hujan atau panas untuk tempat berteduh,” ujarnya.

0 komentar: