Senin, 25 April 2011

TPA Cipayung Longsor, Air Irigasi Tertutup


DEPOK, Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Keluracah Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) longsor. Hal itu terjadi lantaran tumpukan sampah kolam C sudah berada di atas ambang batas. Puluhan warga RT004/RW06 kesal. Mereka menutup akses jalan menuju kolam C lantaran air minum tercemar dan irigasi untuk lahan pertanian tertutup. “Sudah berulang kali kita memberitahu petugas TPA bahwa ada longsoran. Tapi mereka diam saja. Sekarang longsoran sampah menimpa pipa irigasi,” tegas Ketua RT004/RW06, Kasmin, Senin (25/4).

Menurut Kasmin, warga terpaksa melakukan aksi penutupan pintu masuk TPA Cipayung. Hal itu lantaran sampah di kolam C TPA Cipayung terlihat sudah meluber ke luar kolam C. Beberapa sampah bahkan berjatuhan menutupi anak sungai Pasanggrahan.
Akibat dari aksi menutup jalan tersebut, beberapa truk sampah yang datang ke TPA Cipayung tidak bisa membuang muatannya. Truk itu pun akhirnya berjejer di depan Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung.

Ia mengingatkan, realisasi kolam C TPA Cipayung yang dibangun saat ini berbeda dengan saat melakukan presentasi untuk mendapatkan persetujuan warga. “Dulu TPA dijanjikan menggunakan teknologi sehingga sampah tidak akan mencemari lingkungan. Sekarang apa jadinya,” kata dia.

Saat ini setelah empat bulan didirikan, pengolahan sampah tersebut tidak terbukti. Bahkan tumpukan sampah tersebut meluber karena melebihi kapasitas penyimpanan kolam.
Menurut Kasmin, hal itu disebabkan karena pembuangan sampah saat ini hanya mengandalkan kolam C. Sementara kolam B mengalami kerusakan dan kolam A sudah over load. Berdasarkan informasi yang didapatkan Kasmin, kapasitas penampungan bagi kolam C sebanyak 1.200 m3 sampah, kini digunakan sebanyak 45.000 m3.

Setelah empat bulan Kolam C digunakan, menurut Kasmin, terdapat perubahan pada air sumur warga RT 4 RW 6 Kelurahan Cipayung yang tinggal tepat di samping TPA tersebut. Air yang semula bisa diminum kini dipakai mandi pun tidak bisa karena menjadi berminyak dan berbau menyengat. Kondisi itu terjadi terutama bila tidak hujan selama tiga hari berturut-turut.

Ia menegaskan, sampah yang meluber itu pun kini menutup irigasi warga sehingga sawah tidak bisa digunakan. Padahal sungai tersebut mengairi lebih dari dua hektar sawah di sekitarnya. “Belum lagi sawah-sawah yang berada di aliran sungai di bawahnya,” ujar Kasmin.

Kasmin menegaskan, warga akan tetap menutup TPA sampai tuntutan warga dipenuhi. Hal itu karena pencemaran tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan warga.
Ketika dikonfirmasi, Kepala UPT TPA Cipayung, Deni Wahyu, mengatakan terjadinya longsor di kolam C tersebut sebenarnya sudah lama. Meskipun demikian dia menolak untuk berkomentar lebih banyak. “Kami diminta agar tidak memberikan pernyataan, jadi lebih baik konfirmasi saja langsung ke kepala dinas,” ujarnya.

0 komentar: