Rabu, 13 April 2011

Sebanyak 36 Warga Bojongsari Menderita Chikungunya


DEPOK, Sebanyak 36 orang warga Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) menderita chikungunya. Gejala ini diawali demam tinggi, nyeri sendi, otot, dan tulang. Sekujur tubuh timbul bintik-bintik merah. “Sudah satu bulan ini warga RT01 dan RT02 menderita penyakit chikungunya. Kami baru tahu bahwa penyakit warga tersebut bernama chikungunya setelah salah satu warga melakukan cek ke klinik,” kata Ketua RW03, Edi Triyanto, Rabu (13/4).

Edi meyakini jumlah penderita chikungunya di wilayahnya lebih dari 36 orang. Sebab, penyakit tersebut diderita warga sejak awal bulan Maret lalu. Dimana banyak warga tiba-tiba mengalami demam dan lumpuh. “Secara bergantian warga mengalami chikungunya. Dalam waktu tujuh hari, pasti ada warga yang sembuh kemudian warga lainnya menderita penyakit ini,” katanya.

Edi mengaku baru melaporkan peristiwa ini kepada Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bojongsari, tujuh hari lalu. “Memang agak telat. Ya maklumlah, kita sama sekali tidak mengetahui jenis penyakit ini,” katanya.

Menurut Edi, setelah mendapat pengarahan dari pihak puskesmas. Warga langsung melakukan kerjabakti membersihkan seluruh lingkungan. “Kolam ikan yang berpotensi melahirkan nyamuk, langsung kita bersihkan,” ujarnya.

Ny Santia Amelia (45) warga RT01/RW03 mengaku, sudah menderita chikungunya selama empat hari. Setiap persendian terasa nyeri. Kalau bergerak terasa sakit. “Saya paksakan bangun. Agak mending setelah berobat ke puskesmas,” katanya.

Keadaan lumpuh tersebut dirasakan Santi selama dua hari. Saat ini dirinya masih merasakan nyeri di persendian meskipun sudah berkurang. Sebelumnya, Santi tidak tahu bila tetangganya sudah terjangkit penyakit serupa. “Saya sama sekali tidak tahu kalau tetangga saya juga menderita hal yang sama,” katanya.

Hal sama juga dirasakan tetangga sebelah kediaman Santia, Ny Nani (54). Nani mengaku baru dua hari dapat berdiri dan merasakan kesehatannya kembali. “Saya juga baru sembuh,” katanya.

Sekarang penyakit chikungunya, kata dia, juga diderita anaknya Daud (24). Padahal, putranya itu yang mengangtarkan Nani berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. “Dia yang mengantarkan saya, dia juga yang sekarang menderita sakit,” ujarnya.
Ketua Posyandu Bojongsari Baru, Diana Candra mengatakan, penderitaan warga RT01/RW003 dan RT02/RW003, mengeluhkan demam dan sakit pada sendi kaki. Setelah beberapa hari kemudian warga pun mengalami lumpuh yang berlangsung selama satu sampai tujuh hari. “Waktu lumpuhnya berbeda-beda setiap orang. Tapi karena orang awan, kami tidak tahu kalau itu chikungunya, kami pikir itu asam urat,” katanya.

Sampai akhirnya salah satu warga yang mengalami kejadian serupa melakukan cek darah ke laboratorium. Hasil dari laboratorium tersebut menunjukkan bahwa penyakit yang dideritanya adalah chikungunya. “Dari situlah kami curiga bahwa penyakit yang dikeluhkan banyak warga selama sebulan ini adalah chikungunya,” ujarnya.

Setelah dilakukan pendataan, terdapat 36 warga yang mengalami Chikungunya didua RT tersebut. Dia mengakui kondisi lingkungan RW03 kurang terjaga kebersihannya. Seperti misalnya banyak terdapat air yang tergenang di selokan. “Sekarang seluruhnya sudah dibersihkan. Kita berharap warga mulai memperhatikam kebersihan rumah dan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Di tempat terpisah Kepala Puskesmas Pondok Petir, Nur Afiyah membenarkan bahwa penyakit cikungunya diderita warga Kelurahan Bojongsari Baru. Puskesmas sudah melakukan pemeriksaan secara langsung pada warga tersebut. Saat ini masuh terdapat sepuluh warga yang menderita Chikungunya. Sementara yang lainnya sudah berangsur sembuh. “Penyebab penyakit ini adalah sejenis virus Alphavirus, yang ditelurkan lewat nyamuk Aedes Aegypti,” katanya.

0 komentar: