Selasa, 12 April 2011

Rumah Mantan Sekwan DPRD DKI Jakarta Diteror Geranat


DEPOK, Kediaman mantan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta, H Syahrowardi, di Jalan Tugu, RT006/RW03, No.45, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) diteror geranat jenis nanas. Geranat ditemukan oleh penunggu rumah, Darwin, saat hendak membersihkan selokan yang sudah ditumbuhi semak belukar. “Waktu saya nyabut rumput di selokan depan rumah, saya menemukan geranat itu. Saya awalnya ragu kalau yang saya temukan itu geranat,” kata Darwin, Selasa (12/4).

Darwin mengaku sempat menggenggam geranat yang ditemukannya itu. Untuk menghilangkan keraguannya itu, kata Darwin, ia meletakan kembali geranat tersebut di dalam selokan. Dia pun memanggil dua orang temannya yang tengah mangkal di pangkalan ojek. “Saya memanggil Norman dan Sarmili. Saya bilang kepada mereka kalau saya menemukan semacam geranat,” katanya.

Mereka berdua pun, terang Darwin, langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). “Dari mereka berdua lah saya kemudian bertambah yakin kalau itu memang geranat jenis nanas,” ujarnya.

Darwin pun kemudian memberitahu kepada warga seputar penemuan geranat di depan rumah majikannya itu. Tak lama berselang, warga pun mulai berkerumun untuk menyaksikan geranat temuan Darwin. “Saya juga minta Norman melaporkan penemuan geranat langsung ke Polsek Sukmajaya,” katanya.

Darwin mengaku tidak mengetahui siapa pemilik geranat itu. Dia pun tidak memiliki musuh selama menjaga rumah Syahrowardi. Begitu juga dengan pemilik rumah. “Saya sama sekali tidak memiliki musuh. Setahu saya Pak Haji Syahrowardi juga tidak memiliki musuh. Pak Syahrowardi malah dikenal warga sebagai orang yang sangat ramah pada siapa pun,” katanya.

Secara terpisah, Norman bercerita kalau dirinya kaget setengah mati waktu melihat geranat yang tergeletak di selokan itu. “Saya kaget setengah mati. Saya kira Darwin sedang bercanda. Tapi pas saya lihat ke dalam selokan di depan kediaman Haji Syahrowardi baru saya sadar kalau itu geranat asli,” katanya.

Dia pun langsung memenuhi permintaan Darwin untuk melaporkan temuan tersebut ke Polsek Sukmajaya. Tak lama kemudian pihak kepolisian pun berdatangan ke TKP. Langsung memasang police line. “Mereka sangat sigap menerima laporan warga,” kata Norman memuji kinerja polisi.

Norman berharap penemuan geranat tidak lantas membuat warga saling curiga terhadap warga lainnya. Sebab, bila kecurigaan itu ada maka keharmonisan yang selama ini terjaga menjadi hilang. “Saya berharap tidak ada kecurigaan diantara sesama warga. Kita pun harus meningkatkan kewaspadaan,” katanya.

Kepala Kelurahan Tirtajaya, Edi Mulyadi tidak kalah terkejutnya dengan dua orang warganya itu. Ia mengetahui adanya penemuan geranat di depan kediaman mantan Sekwan DPRD DKI Jakarta dari salah seorang staffnya. “Saya kaget waktu dikasih tahu staf saya, kalau di depan kediaman mantan Sekwan DPRD DKI ditemukan geranat. Makanya saya langsung meluncur ke lokasi,” katanya.

Edi berharap penemuan geranat ini dapat lebih meningkatkan kewaspadaan warga. “Mari kita anggap ini sebagai peringatan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari,” katanya.
Beberapa jam kemudian, Syahrowardi sebagai pemilik rumah datang ke TKP. Ia mengaku terkejut dan sempat tidak percaya kalau di rumah keduanya itu ditemukan sebuah geranat jenis nanas. “Waktu warga telepon ke telepon genggam saya, dan memberi tahu kalau dikedimam saya di Depok temukan geranat, saya sempat terkejut dan tak percaya,” katanya.

Menurut Syahrowardi, dirinya sama sekali tidak memiliku masalah dengan orang lain. Apalagi sampai membuat orang lain sakit hati. “Tapi saya tidak tahu kalau ada orang lain yang bermasalah dengan saya,” katanya.

Menurt dia, selama menjabat sebagai Sekwan di DPRD DKI Jakarta, ia sama sekali tidak memiliki musuh. Apalagi mencari musuh. Begitu juga dengan para tetangga diseputar rumah. Dia menambahkan, baru pada Rabu (6/4) kemarin datang ke rumah ini, untuk meminta Darwin membersihkan saluran air di depan rumah. “Saya minta Darwin membersihkan semak-semak di depan rumah,” katanya.

Syahrowardi bercerita, sebelum Darwin dipercaya menunggu rumahnya. Ia sempat memberi kepercayaan kepada temannya bernama Ari. Temannya itu, kata Syahrowardi, tinggal selama tiga bulan. “Banyak tetangga bercerita, selama Ari dan istrinya tinggal, banyak tamu yang datang. Mereka datang tidak kenal waktu, pagi, siang, sore, dan malam,” katanya.

Bahkan, kata Syahrowardi, ikan gurame yang sengaja ia pelihara di kolam habis tak ketawan rimbanya. “Entah kenapa, kemudian Ari dan istrinya pergi. Menitipkan kunci rumah saya ke kakaknya di Bojonggede. Mulai saat itu lah saya percayakan rumah pada Darwin,” katanya.

Kapolsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Febry Hardiansyah mengatakan, pihaknya sudah mengamankan TKP sejak ada laporan dari warga. “Langkah pertama yang kami lakukan adalah mengamankan lokasi. Tim menyisir di empat penjuru. Dari hasil penyisiran tidak ditemukan granat lainnya. Hanya satu granat saja,” katanya.

Ditegaskannya, granat yang ditemukan adalah granat aktif jenis nanas. Pihaknya berkordinasi dengan Tim Gegana Brimob Kelapa Dua, Depok. Tim tiba di lokasi pukul 13.00 WIB. “Granat dibawa ke Gegana untuk diperiksa. Kami belum dapat pastikan motif di balik penemuan itu,” ujar Febry.

Tiba di lokasi, Tim Gegana langsung mensterilkan area dan membungkus granat dengan kain pendeteksi bom warna merah. Tiga orang tim terlihat memeriksa granat, sedangkan empat orang lainnya mengamankan lokasi. Pasalnya, kejadian ini menjadi tontonan warga sekitar. Ratusan orang memenuhi lokasi penemuan granat. “Kami akan bawa ke laboratorium,” kata Febry Hardiansyah.

Menurut komandan Tim Gegana pada saat itu, Arief Viddi, geranat yang ditemukan itu merupakan geranat aktif berjenis nanas. Geranat tersebut memiliki daya ledak yang cukup besar. Namun, ia belum mengetahui tahun pembuatan geranat dan kesatuan apa yang biasa menggunakannya. “Masih kita periksa dengan seksama,” katanya.

0 komentar: