Jumat, 15 April 2011

Polresta Depok Siap Menerima Laporan Kecurangan UN


DEPOK, Kepala Bagian Oprasional (Kabag Ops) Polresta Depok, Kompol Suratno menegaskan, pihak kepolisian siap menerima laporan masyarakat terkait kecurangan Ujian Nasional (UN). “Bila ada warga yang menemukan ada kecurangan dalam UN segera laporkan kami,” katanya, Jumat (15/4).

Menurut Suratno, untuk mengamankan jalannya UN, pihak kepolisian mengerahkan 1618 personil. Mulai tingka sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). “Pelaksanaan UN dimulai pada 18-21 April untuk SMA/MA dan SMK, 25-28 April untuk tingkat SMP/MTS dan 10-12 Mei untuk SD/MI,” ujarnya.

Suratno mengatakan, setiap sekolah dijaga dua orang polisi. Sedangkan ruang penyimpanan soal dijaga oleh 30 orang petugas secara bergantian. “Kami siap amankan pelaksanaan UN. Mulai dari penyimpanan soal hingga saat ujian berlangsung,” tuturnya.
Pengamanan soal UN mulai dilaksanakan Sabtu (16/4) pukul 00.00 WIB di SMAN 1, Jalan Nusantara, Kecamatan Pancoranmas, Depok sebagai lokasi pembongkaran soal. Pihaknya menyatakan akan memantau lokasi penyimpanan soal selama 24 jam agar tidak ada kebocoran. Termasuk saat pendistribusian ke sub rayon. “Tugas kami adalah memantau dan mengawasi mulai dari tempat penyimpanan hingga soal didistribusikan ke sub rayon,” kata dia.

Untuk sampai ke sekolah penyelenggaran UN, soal akan diambil sendiri oleh guru yang dikawal petugas bersenjata laras pendek. Pengambilan soal mulai dilakukan sejak pukul 05.00 WIB. Untuk tingkat SMA terdapat lima sub rayon, sedangkan madrasah aliyah (MA) satu sub rayon. “Jika ada kecurangan segera laporkan. Kami siap menindaklanjuti karena itu bagian dari tugas,” tegas Suratno.

Dikatakan dia, pihaknya juga akan mengawal pengiriman soal ke Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) pemberlakuan sterilisasi lokasi dimulai sejak H-2. Atau bertepatan dengan datangnya soal di Depok. Pantauan di SMAN 1 Depok, lokasi sudah dinyatakan steril. Tidak ada lahi siswa yang berada di lokasi penyimpanan soal. Bahkan, sekolah ini dilengkapi close circuit televison (CCTV). Sejumlah guru terlihat sibuk menempelkan no urut dan foto siswa.

Di SMAN 1 Depok terdapat 15 ruangan yang akan digunakan untuk UN. Satu ruangan diisi maksimal 20 siswa. “Soal baru dikirim Sabtu (16/4) jam 03.00 WIB. Tapi pengamanan ruangan penyimpanan soal sudah mulai dilakukan pukul 00.00 WIB nanti,” kata salah satu panitia UN SMAN 1 Depok, M Naim.

Selain CCTV, sekolah dilengkapi pula dengan detector. Siswa akan diperiksa sebelum memasuki ruang ujian. Termasuk pengamanan alat komunikasi. “Jadi siswa hanya membawa perlengkapan ujian saja. Di luar itu tidak diperkenankan siswa membawa barang-barang lainnya. Termasuk telepon genggam,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Farah Mulyati mengatakan, jumlah peserta UN SMA dan setingkatnya berjumlah 13.359 siswa, SMP dan sederajat berjumlah 19.799 siswa dan SD mencapai 25.013 siswa. Untuk mengurangi tingkat kecurangan, setiap kelas diberi lima tipe soal berbeda. “Teknisnya nanti saat pelaksanaan. Yang pasti setiap pendistribusian hingga pengembalian soal ke provinsi akan dikawal polisi,” kata Farah.

0 komentar: