DEPOK, Indonesia diharapkan dapat tumbuh menjadi negara idustrialis. Mampu mengelola sumber daya alam sehingga mempunyai nilai tambah ekonomi. Tidak hanya menjadi trader yang hanya menjual produk-produk negara luar. “Saya berharap Indonesia bisa tumbuh menjadi negara industrialis yang mampu mengelola sumber daya alam sehingga mempunyai nilai tambah ekonomi,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, dalam kuliah umum yang bertajuk “Peranan Penanaman Modal Dalam Pembangunan Nasional” di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Depok, Kamis (7/4).
Menurut Gita, saat ini Indonesia sudah menjadi negara trader, dimana banyak menjual produk China yang berharga murah dipasar-pasar. “Jangan hanya menjadi trader saja, yang hanya menjual produk-produk dari negara luar,” kata Gita Wirjawan.
Ia mencontohkan, di Pasar Tanah Abang sudah banyak trader. Dikatakannya, Indonesia mempunyai cukup sumber daya manusia, dan juga sumber daya alam yang melimpah luar biasa, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. ”Jadikan ini sebagai modal untuk membangun menuju negara industrialis,” ujar Gita.
Gita menjelaskan pada 2050 mendatang peran perekonomian di asia pasific akan mempengaruhi dunia. Indonesia bisa memainkan peran penting dalam perekonomian dunia itu. “50 persen perekonomian dunia akan bertumpu di asia pasific,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan investasi mempunyai peran penting dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dan mengajak masyarakat dapat berperan aktif di bidang investasi, baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA). Melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Menurut dia, investasi, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing memiliki peranan yang strategis dan menjadi salah satu sumber sasaran pemerintah sebagai motor penggerak perekonomian. Selain itu, kata dia, juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja, penerimaan negara, dan mengurangi pengangguran. Namun yang tak kalah pentingnya peran investasi memberikan stimulus tumbuhnya kegiatan perekonomian masyarakat.
Gita mengatakan dalam upayanya mencapai target pertumbuhan investasi, harus didukung dengan kebijakan dan perangkat peraturan perundang-undangan penanaman modal yang memberikan kemudahan dan daya tarik bagi investor serta menciptakan daya saing.
Pemerintah menjadikan penanaman modal sebagai pilar pokok pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 6,3-6,8 persen setiap tahun selama 2010-2014. Dengan pertumbuhan ini, target yang ingin dicapai ialah mengurangi angka kemiskinan menjadi 10-11 persen dan penurunan angka pengangguran sebesar 5-6 persen.
Ia menambahkan, untuk mencapai target ini dibutuhkan realisasi penanaman modal Rp. 2.000 Triliun per tahun atau setara dengan Rp10.000 triliun selama lima tahun. Oleh karena itu pemerintah memusatkan pengembangan investasi yang diarahkan pada bidang pangan, energi, dan infrastruktur.
Kamis, 07 April 2011
Indonesia Dapat Tumbuh Menjadi Negara Industrialis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar