Minggu, 06 Maret 2011

Puluhan Lapak Pemulung Dilalap Sijago Merah


Kebakaran hebat melanda lokasi penampungan barang bekas di Jalan Jalan Prokmalamsi, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat (Jabar). Peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu (5/3) pukul 23.00 WIB, api diduga berasal dari korseliting listrik dari sebuah lapak yang biasa dihuni pemulung. Sijago merah langsung menyambar ke seluruh lapak yang ada di lokasi. Dalam waktu singkat api menghanguskan 30 lapak.
Para pemulung terlihat panik. Mereka berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka khawatir api menyambar sebuah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU ) yang letaknya tidak jauh dari lokasi kebakaran.


Sejumlah ibu rumah tangga yang menyaksikan peristiwa itu berteriak histeris. Mereka menyelamatkan barang-barang yang mereka miliki. Diantanya televisi, dispenser, dan alat elekrotnik lainnya. Bahkan salah satu keluarga terpaksa kehilangan seluruh harta benda lantaran ludes dilalap api. “Saya nggak sempat menyelamatkan barang-barang karena api sudah besar. Saya cuma gendong anak yang masih kecil saja. Semua barang habis,” kata Saridah, salah satu korban dengan muka memelas.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, percikan api cepat menyambar lantaran di salah satu lapak terdapat tumpukan kaleng bekas cat yang diduga masih mengandung gas. Alhasil puluhan lapak tersebut kini rata dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Warga sudah panik. Mereka takut perumahan di sekitarnya ikut tersambar. Apalgi di sebelahnya ada pom bensin, ujar Narti, warga lainnya.
Kejadian tersebut sontak membuat puluhan pemulung kaget. Pasalnya, api menyambar saat sebagian dari mereka sedang beristirahat. Salah seorang pemulung berteriak dan membangunkan seluruh pemulung yang telah terlelap. “Kita langsung liat ke lokasi dan mengambil air untuk padamin api,” terang Narti.

Selang 30 menit kemudian, petugas Pemadam Kebakaran Kota Depok tiba di lokasi bersama empat unit mobil pemadam. Api berhasil dipadamkan 1,5 jam kemudian. Kini, puluhan pemulung terpakasa kehilangan tempat tinggal. Mereka akhirnya berteduh di sekitar area pom bensin. “Nggak tahu mau tinggal dimana lagi. Kami tidak punya tempat tinggal lagi. Tinggal langit atap rumah kami,” ucap ibu dua anak ini.
Inah, pemulung lainnya mengaku bingung harus tinggal dimana. Dia bersama suami dan anaknya yang masih kecil pun terpaksa mengais-ngais sisa kebakaran yang mungkin masih dapat digunakan. “Saya berharap ada bantuan untuk kami. Kami tidak punya apa-apa lagi,” pintanya menghiba.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sukmajaya, AKP Ersada Sitepu mengatakan, sementara ini diduga murni kebakaran. Hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki lebih lanjut dan masih meminta keterangan sejumlah saksi. Pihaknya juga belum menerima laporan jumlah kerugian akibat persitiwa ini. “Yang terpenting petugas pemadam berusaha memadamkan api agar tidak tersambar ke pemukiman warga dan pom bensin,” tukasnya.

0 komentar: