Kamis, 24 Maret 2011

Madrasah Diminta Tak Contek KTSP


DEPOK, Kepala Seksi Mapenda Kantor Kementerian Agama Kota Depok H Baihaki Karim meminta pengurus madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA) di Kota Depok tidak mencontek pembuatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ia menghimbau para pengurus MTs dan MA memperbaiki pengelolaan sekolah mereka secara administratif.“Saya masih menemukan beberapa MA dan MTs yang masih melakukan copy paste dalam pembuatan KTSP. Kedepannya tidak boleh lagi ada sekolah yang melakukan copy paste,” katanya, Kamis (24/3).

Baihaki sadar pembenahan secara kelembagaan dan sumberdaya manusia menjadi kunci peningkatan mutu pendidikan madrasah. Dalam upaya pembenahan madrasah diperlukan perbaikan disektor administrasi. Sehingga tidak ada madrasah mencontek madrasah lainnya dalam mencontek KTSP. “Sampai saat ini saya dan pengawas terus berupaya melakukan pembinaan. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan program standard pelayanan minimun,” katanya.

Ia mengingatkan, tiap madrasah memiliki perbedaan visi-misi dalam pembuatan KTSP. Jika pengelola madrasah mencontek KTSP madrasah lain maka mereka tidak dapat menggambarkan visi-misi sekolah mereka. “Masalah ini harus segera menjadi pembahasan pihak sekolah,” ujar Baihaki.

Selain mempermasalahkan soal copy paste KTSP, Baihaki juga meminta pihak sekolah MTs dan MA meningkatkan profesionalisme guru. Setiap guru harus lulusan dari S1. “Pihaknya bekerjasama dengan Kemenag pusat memberikan beasiswa bagi pendidik yang belum menyelesaikan kuliahnya,” tuturnya.

Dia menghimbau agar setiap guru selalu meningkatkan profesionalnya. Salah satunya, dengan mempersiapkan secara baik media pembelajaran, silabus, RPP dan lainnya. “Di siapkan dengan baik media pembelajaran ataupun metode dalam penyampaian,” kata Baihaki.

Secara khusus, dirinya mentargetkan bagi lulusan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kota Depok hafal juz 30. Untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs), hafal 3 juz. Menurutnya, target tersebut bisa dilampau. Pasalnya, madrasah merupakan sekolah yang bercirikhas keagamaan dan memiliki keunggulan.

Sementara itu, Kepala MTs Himmatul Aliyah, Wawan mengaku pihaknya menyambut baik upaya Mapenda dalam melakukan pembenahan terhadap madrasah. Secara administratif, pihaknya sudah menyelesaikan KTSP dan belum lama telah dilakukan akreditasi dengan nilai B. Secara ketenagaan, dirinya juga telah mengadakan pelatihan guru seperti workshop dan lainnya. Hanya saja, dirinya masih mengharapkan pencairan dana rehabilitasi gedung. “Secara administratif, kita sudah penuhi. Kita cuma mengharapkan, agar pencairan dana rehab gedung,” katanya.

0 komentar: