Kamis, 03 Februari 2011

Lahan Kritis Di Depok Capai 19 Hektare


DEPOK, Lahan kritis di Kota Depok sudah mencapai 19 hektar. Kebanyakan terletak disepanjang aliran sungai (DAS). Pemerintah Kota (Pemkot) Depok baru dapat menanggulangi lima persen dari total keseluruhan lahan kritis. Dengan cara melakukan penanaman pohon, membuat sumur resapan, dan bipori. “Jika lahan kritis tersebut dibiarkan begitu saja tanpa dilakukan tindakan maka terancam amblas,” kata Kepala Bidang Penataan Lingkungan Hidup dari Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kania, Kamis (3/2).

Kania menuturkan, yang dimaksud lahan kritis disini adalah: lahan kosong berpotensi longsor karena tidak dapat diselamatkan dengan cara koservasi. Lahan kritis seperti itu banyak terdapat di wilayah kecamatan Tapos dan Sawangan. Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, kata Kania, BLH telah berupaya menanam berbagai jenis pohon produktif seperti pohon Jati, pohon suren. Pohon biasa seperti trembesi, Mahoni, dan Tanjung. “Pohon –pohon itu kita tanam di pinggiran jalan sekitar lahan kritis,” kata dia.

Ia mengatakan, pada tahun 2009 luas lahan kritis di Kota Depok mencapai 1.640 hektare atau delapan persen dari luas Depok yang mencapai 20.504 hektare. Dia manambahkan, banyaknya lahan kritis disebabkan minimnya perhatian masyarakat dalam menjaga lingkungan. Selain itu, kata Kania, tingkat kepadatan penduduk sangat tinggi. “Secara perlahan tapi pasti, lahan kritis tersebut kita kikis. Namun, angka 19 hektar masih dibilang cukup luas,” kata Kania.

Sementara itu, Kepala BLH Kota Depok Rahmat Subagyo mengatakan, sebagian besar lahan kritis itu berada di daerah Cimanggis dengan tingkat lahan kritis sebanyak 117 persen serta Sawangan sebanyak 103,7 persen. Banyaknya lahan kritis di daerah tersebut, disebabkan padatnya penduduk, sehingga menyedot banyak air tanah. “Kita berupaya mengatasi masalah lahan kritis tersebut,” kata dia.

Rahmat meminta masyarakat berpartisipasi melakukan pembenahan terhadap lahan kritis. Hal itu, kata dia, tidak hanya berguna untuk saat ini. Melainkan berguna bagi anak cucu generasi penerus bangsa. “Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar tidak ada lagi lahan kritis di Kota Depok,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Komisi C, DPRD Depok, Sutopo meminta pihak Pemkot Depok segera menyelesaikan permasalahan ini agar tidak ada korban jiwa. “Jangan hanya masyarakat yang diminta untuk berpartisipasi. Pemerintah harus proaktif mengajak masyarakat untuk turut serta melakukan penanaman pohon di pinggir sungai,” kata dia.

0 komentar: