DEPOK, Beredarnya selebaran ‘gelap’ soal rencana pembagian sembilan bahan pokok (sembako) sebanyak 10 ribu paket atas nama Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Kota Depok menyedot puluhan ibu-ibu. Puluhan ibu-ibu tersebut datang secara bergelombang ke Balai Kota. Saat petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memberitahukan bahwa selebaran tersebut merupakan selebaran gelap, mereka sangat kecewa. Mereka datang dari tiga kecamatan berbeda yakni: Kecamatan Sukmajaya, Pancoranmas, dan Cipayung. “Saya sengaja bela-belain datang ke Balaikota supaya dapat sembako, malah kaya gini. Saya kecewa,” kata Hayati, warga RT02/RW12, Kampung Megah, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Selasa (25/1).
Hayati mengaku mendapatkan selebaran berstempel Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) itu dari seorang wanita yang menyambangi kediamannya jam 07.30 WIB. “Saya datang kesini jalan kaki. Wanita yang kasih selebaran ini ke saya bilang kalau memegang selebaran ini sudah pasti dapat jatah satu sembako,” katanya kesal.
Dalam selebaran tersebu, tertulis bahwa undangan pembagian 10.000 paket sembako dilakukan dalam rangka pelantikan wali kota/wakil wali kota terpilih 2011-2016. Bagi mereka yang ingin mendapatkan sembako cukup membawa KTP. “Ini KTP saya, aslikan warga Depok,” kata Hayati sambil menunjukan KTP-nya.
Wanita paruh baya itu menuturkan, ia sengaja meninggalkan cucu-nya supaya mendapatkan sembako. “Saya titipkan cucu saya ke tetangga, kejadiannya malah kaya gini,” ujar Hayati.
Marwati, 40, warga Kampung Lingkun Cipayung, RT004/001, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, sangat kesal saat mengetahui bahwa selebaran tersebut palsu. “Saya datang ke sini naik angkot, masa sih selebaran berstempel ini palsu,” katanya geram.
Marwati mengaku mendapatkan undangan pembagian sembako dari tetangganya. Ia merelakan tidak bekerja hari ini hanya untuk mendapatkan sembako. “Kalau dapat sembako kan bisa mengurangi biaya kehidupan,” kata buruh pabrik itu.
Ia mengutuk keras prilaku tak terpuji mereka-mereka yang menyebarkan undangan. Ia sama sekali tidak mengetahui ada motif apa dibalik disebarkannya undangan ke warga miskin. “Saya ko bingung kenapa undangan hanya disebarkan ke warga miskin. Saya sangat kecewa dengan prilaku orang-orang yang mengerjai warga miskin,” kata Marwati.
Siti Rohani, 45, Kampung Utan Jaya, RT008/04, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Pancoranmas telah mendapatkan selebaran dari pukul 07.00 WIB. “Saya mendapatkan selebaran dari pengurus RT,” kata dia.
Siti mengatakan bahwa keluarganya berharap ia membawa pulang sebungkus sembako dari balai kota. “Kalau kejadiannya begini, bagaimana saya harus bilang pada keluarga saya,” katanya bersungut-sungut.
Siti berharap Disnakersos mau berbaik hati mengganti kerugian yang diderita warga. “Saya kan ke sini naik angkot. Kok sekarang dibiarkan begini aja,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Bagian Sosial Disnakersos Kota Depok, Tinte Roosmiati menegaskan bahwa undangan yang mengatas namakan lembaganya itu merupakan undangan palsu. Ia bahkan mendapatkan beberapa telepon dari warga yang minta konfirmasi mengenai acara pembagian sembako. “Saya pastikan itu undangan palsu. Pihaknya tidak pernah mengeluarkan undangan. Saya kaget waktu warga datang secara bergelombang,” katanya.
Tinte mengatakan, tidak dapat menyalahkan warga yang datang ke balai kota. Ia menduga ada orang atau kelompok orang yang coba memanacing di air keruh. “Atas kejadian ini, saya merasa lembaga saya dicemarkan. Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan Satpol PP untuk mengantisipasi kedatangan massa,” katanya.
Wanita berjilbab ini mengatakan, Satpol PP bertugas mencegat ibu-ibu yang datang ke balai kota. Mereka menjelaskan permasalahan ini. ”Satpol PP memberikan pengertian terhadap warga. Kalau pemerintah mengadakan kegiatan pasti lewat lembaga pemerintah di tingkat wilayah,” kata dia.
Tinte mengatakan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan bagian sosial Sekretaris Daerah (setda) Kota Depok. “Ini ulah orang-orang yang tidak dapat dipercaya,” katanya.
Di tempat berbeda, Kepala Bagian Oprasional (KabagOps) Polresta Depok Komisaris Suratno mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan Disnakersos terkait selebaran tersebut. “Sekarang masih kita selidiki,” katanya.
Suratno mengatakan, untuk mengantisipasi kedatangan gelombang para pemilik undangan gelap tersebut, ia sudah mengerahkan 50 personil kepolisian untuk berjaga-jaga di depan Disnakersos. “Kita sudah mengatisipasi,” kata dia.
Selasa, 25 Januari 2011
Warga Depok Tertipu Selebaran Gelap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar