Kamis, 20 Januari 2011

Truk Jamu Sido Muncul Dirampok


DEPOK, Truk bermuatan 2.885 karton jamu merk Sido Muncul dirampok tujuh orang perampok di Jalan Raya Patok Besi, Subang, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (19/1) lalu. Sopir truk, Supriatna (40) dan kernetnya Muslih (30) dibuang komplotan perampok di Tol Jagorawi Km 20, Cimanggis, Depok, Kamis (20) dinihari, atau sekitar pukul 03.00 WIB.

Selain mengambil 2.885 karton jamu, komplotan perampok juga mengambil uang milik sopir dan kernet sebanyak Rp1.4 juta, dan sebuah telepon genggam (handphone).
Menurut Supriatna, peristiwa perampokan terjadi ketika ia membawa ribuan kardus Jamu Sido Muncul dari pabrik Sido Muncul di Semarang menuju Jakarta, pada Selasa (18/1). Tiba di Jalan Raya Patok Besi, ia dan kernetnya istirahat di RM Niki. Usai makan, ia didatangi seorang pria bersama dua temannya yang meminjam korek. Kemudian dia menawarkan jasa pengawalan dan mengajaknya keluar rumah makan menuju mobil avanza silver di depan rumah makan tersebut. Ketika sampai di depan mobil, ia langsung didorong ke dalam mobil dan mulut dibekap serta mata dilakban. Salah satu perampok itu kemudian masuk lagi ke dalam rumah makan untuk memanggil Muslih. ”Saya tidak pernah makan di rumah makan itu. Biasanya saya makan di rumah makan Jati,” kata Supriatna.

Dikatakan Supriatna, saat berada di dalam truk, perampok itu meminta kunci truk. Ia pun memberitahu bahwa kunci di truk dan mengambil dompet dan handphonenya.
”Kawanan perampok itu berlogat Madura. Ada juga yang berlogat Jawa Timur. Saya tidak tahu apakah mereka mengancam dengan senjata tajam karena mata saya ditutup. Yang mengajak saya ngobrol tidak kurus dan tidak terlalu tinggi,” terang pria yang tinggal di Bekasi Timur itu.

Sementara itu, menurut Muslih, ketika ia sedang makan datang salah satu pria tersebut. Pria itu mengatakan bahwa ia dipanggil Supriatna. Karena itu ia menuju mobil Avanza tersebut. Ketika tiba ia pun langsung didorong dan dibekap dengan lakban hitam. Demikian juga dengan matanya.

”Mereka mengancam akan membunuh saya, jika saya bertindak macam-macam. Saya aneh tidak ada orang yang tahu pada rumah makan rame sekali,” kata dia.
Muslih menyatakan bahwa ia dan Supriatna tidak tahu dibawa ke daerah mana. Namun diketahuinya ia dibuang di jalan tol. ”Saya ditolong sama PJR Tol Jagorawi. Lalu kami dibawa ke Polsek Cimanggis,” ujar Muslih yang sudah dua bulan tidak bertemu dengan orangtuanya di Rangkas Bitung, Banten.

Kapolsek Cimanggis, Komisaris Dede Yudi mengatakan, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Kepolisian Subang. Sebab lokasi perampokannya terjadi di Subang.

0 komentar: