DEPOK, Menurut mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi grafik pamor partai Islam di Indonesia mengalami penurunan di tahun 2014. Hal itu terjadi karena partai-partai Islam yang ada sekarang tidak dapat memberikan kemakmuran kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Grafik partai Islam memiliki kecenderungan menurun. Awalnya mereka hebat, namun lama kelamaan menurun,” katanya saat ditemui di Pondok Pesantren Al-Hikam II, Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa (4/1).
Hasyim tidak memungkiri kalau keberadaan partai politik Islam memberikan warna sendiri dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Ia menambahkan, beberapa partai Islam yang memiliki basis masa pendukung tetap seperti: Partai Masyumi dan Partai NU eksis dizamannya. Belakangan ini, kata dia, beberapa partai Islam muncul kepermukaan diantarnya: PPP, PKB, PAN, dan PKS. “Partai-partai ini besar dan hebat. Namun, keberadaannya berangsur-angsur menurun,” kata dia.
Dia menambahkan, fenomena penurunan tersebut banyak pemicunya seperti kesulitan-kesulitan yang dialami masyarakat. Selain itu, kata dia, partai Islam tidak bisa membuktikan partainya sesuci agama Islam. Sebab, dalam dunia politik dikenal sebagai dunia kekuasaan dan dunia kepentingan. Dunia agama, lanjutnya, merupakan dunia tanpa friksi. “Perbuatan dari praktisi parpol Islam tidak ada bedanya dengan partai sekuler,” kata Hasyim.
Hasyim melanjutkan, kebutuhan masyarakat akan nilai-nilai agama sudah terpenuhi dari para agamawan, dan bukan politisi. Ia melanjutkan, masyarakat menginginkan manfaat yang konkrit dari parpol. “Masyarakat menghendaki manfaat yang kongkrit akan kehadiran parpol Islam,” katanya.
Dikatakannya, pendukung partai politik merasa tidak sama dalam pendapatan. Terlebih lagi, sambungnya, orang Islam berada pada semua partai. “Kalau di partai, pendukung dan yang di dukung lelahnya sama. Tapi, rejekinya yang berbeda,” kata dia.
Menurutnya koalisi partai yang terjadi saat ini, salah satu faktor penentu adalah kepentingan dan bukan syariah. Jika ada kesamanan kepentingan dan tujuan, lanjutnya, akan terus berjalan dengan baik. Namun, jika tidak ada kesamaan kepentingan dan berbeda pandangan tidak akan berjalan. “Dalam politik ikut pendapatan dan agama mencari pendapat untuk menegakkan pendapat. Agamawan bawa tasbih, tapi kalau politisi bawa kalkulator,” kata Hasyim.
Selasa, 04 Januari 2011
Pamor Partai Islam Bakal Menurun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar