Jumat, 21 Januari 2011

Depok Diancam Kemacetan


DEPOK, Ancaman kemacetan dan pencemaran udara di Kota Depok kian mengkhawatirkan. Pasalnya, jumlah penambahan kendaraan bermotor setiap tahunnya mencapai ribuan kendaraan. Setidaknya dalam satu bulan penambahan kendaraan mencapai angka 8.485 unit kendaraan baru. ”Desember 2010 tercatat lebih dari 8 ribuan kendaraan baru beroperasi. Itu pun terbagi dalam tiga kategori kendaraan baru,” terang Kasubsi Samsat Depok, Ajun Komisaris Polisi Argowiyono, Jumat (21/1).

Argo mengatakan, kategori kendaraan baru terdiri dari mobil penumpang, mobil barang, dan sepeda motor. Tiga kategori tersebut dibagi kembali dalam kategori complete knock down (CBK) dan complete built-up (CBU). Urutan terbanyak, sambung dia, adalah sepeda motor, mencapai: 7.339 unit, mobil penumpang sebanyak: 1.027 unit, dan mobil barang sebanyak 119 unit.”Kendaraan CBU, yaitu kendaraan yang berasal dari produsen luar negeri. Artinya termasuk kendaraan mewah,” kata dia.

Ia menambahkan, rincian kendaraan CBU adalah mobil penumpang 160 unit, mobil barang sebanyak 119 unit, dan sepeda motor sebanyak 72 unit. “Angka itu yang tercatat di Samsat Kota Depok. Belum kantor Samsat Cinere,” kata Argo.

Argo mengatakan, jumlah kendaraan yang mutasi keluar Kota Depok hanya 20-30 unit per hari. Hal itu merupakan jumlah mutasi yang tidak begitu berdampak dalam jumlah kendaraan yang beroperasi. Sedangkan total kendaraan yang beroperasi sampai 2010 di Kota Depok sebanyak 602.875 unit. Terbagi atas 589.316 unit kendaraan pribadi, 11.780 unit kendaraan umum, dan 1.779 unit kendaraan pemerintah. “Sepeda motor yang beroperasi sampai saat ini tercatat 507.748 unit. Angka itu belum termasuk jumlah motor milik pemerintah yang mencapai 944 unit,” kata dia.

Saat ditanya prosentase kenaikan, Argo tidak dapat membeberkan secara rinci. Karena data kendaraan tahun-tahun sebelumnya ia tidak terlihat. Namun dipastikan terjadi lonjakan yang cukup meningkat tajam setiap tahunnya. ”Saya tak bisa berkomentar banyak. Saya hanya berikan data jumlah kendaraan yang tercatat saja,” kata dia.

Kasat Lantas Polrestro Depok, Kompol Slamet Widodo mengakui angka kemacetan lalu lintas sudah menjadi persoalan utama di Kota Depok. Apalagi jumlah pertambahan panjang jalan tidak meningkat. “Kita tetap berusaha menangani ancaman kemacetan total itu. Bagaimana lagi ini faktanya,” ujar Slamet.

Slamet menambahkan, pengaruan lalu lintas itu dilaukan melalui pemasangan separator jalan. Keberadaan separator itu cukup efektif menekan tingkat kemacetan. Setidaknya menghindari penggunaan lajur jalan.

0 komentar: