Rabu, 12 Januari 2011

Anggota Brimob Gadungan Ditangkap


DEPOK, Setelah malang melintang selama lima tahun di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang, dan Bogor, dengan mengaku-ngaku sebagai anggota Brigade Mobil (Brimob) Kelapa Dua Depok, akhirnya Ismayanto ditangkap petugas Provost Brimob Kelapa Dua Depok. Brimob gadungan tersebut ditangkap dikediamannya di Cipinang Pulo RT006/RW012, Kelurahan Cipinang Besar, Kecamatan Jatinegara,Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (12/1) siang. “Sudah lima tahun Ismayanto mengaku-ngaku sebagai anggota Satuan Tiga Brimob Kepala Dua. pekerjaannya adalah penagih hutang atau debt collector,” kata juru Bicara Mako Brimob Kelapa Dua Depok AKBP K Budiman, Rabu (12/1).


Menurut Budiman, Ismayanto seringkali memeras korbannya dengan membawa-bawa korp Brimob. Sudah lima tahun Ismayanto melakukan pemerasan dengan mengaku sebagai anggota Brimob. Tujuannya agar korban takut dan memberi sejumlah nominal pada Ismayanto. “Seragam Brimob digunakan untuk menakut-nakuti korbannya,” kata dia.

Beruntung,kata Budiman, salah satu korban pemerasan Ismayanto melaporkan peristiwa pemerasan tersebut ke petugas Mako Brimob Kelapa Dua Depok. Petugas pun langsung ditindaklanjuti. “Korban Ismayanto adalah pedagang di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Ismayanto mengaku berpangkat Brigadir kepada korbannya,” kata Budiman.

Pada saat penjemputan, terang dia, Ismayanto tengah asyik berkumpul dengan keluarga. Saat petugas menanyakan kartu identitasnya, ia tidak dapat menunjukkan identitas sebagai anggota Brimob Kelapa Dua Depok. “Bahkan dia tidak mengetahui siapa pemimpin korps tersebut,” kata Budiman.

Selain membawa Ismayanto, kata Budiman, pihaknya juga menyita barang bukti berupa 10 stel pakaian dinas, Kartu Tanda Anggota (KTA) palsu, mobil, dan motor plat dinas palsu. “Saat ini pelaku ditahan di tahanan Polres Jakarta Timur. Selanjutnya akan diteruskan Polresta,” kata dia.

Budiman mengimbau kepada warga agar mewaspadai jika ada orang yang mengaku sebagai anggota Brimob. Selain itu, dia juga mengimbau kepada penjual perlengkapan atribut agar tidak menjual ke sembarang orang. “Munculnya anggota gadungan perlu diwaspadai. Penjual perlengkapan atribut juga harus lebih waspada. Saya khawatir pelaku membeli seragam karena mudahnya dibeli di toko,” terangnya.

Dia juga meminta masyarakat berperan aktif melakukan pelaporan jika bertemu dengan anggota Brimob yang diduga gadungan atau palsu. Pasalnya, tindakan mereka kerap meresahkan warga. “Saya berharap masyarakat segera melapor jika menemukan anggota Brimob palsu lainnya,” kata Budiman.

0 komentar: