Kamis, 02 Desember 2010

Jumlah Angka Kematian Bayi Tinggi di Depok


DEPOK, Jumlah angka kematian bayi muda (neonatal) dari mulai Januari hingga September cukup tinggi. Jumlahnya mencapai puluhan bayi. Dengan usia 0 sampai 7 hari. “Jumlah angka kematian bayi dari Januari hingga September mencapai 35 bayi,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Warga dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Depok, dr Rani, Kamis (2/12).

Namun, jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2007 tercatat sebanyak 98 bayi meninggal, tahun 2008 sebanyak 86 bayi, dan tahun 2009 sebanyak 73 bayi menghebuskan nafasnya. “Jumlahnya menurun dibandingkan tiga tahun sebelumnya,” kata Rani.

Angka kematian bayi neonatal lanjut: usia 8 sampai 28 hari, tepatnya dari bulan Januari hingga September hanya 3 orang. Angka tersebut berbeda dengan tahun 2007 yang mencapai 16 orang, tahun 2008 sebanyak 16 orang, dan tahun 2009 sebanyak 13 orang.

Wanita berjilbab itu menuturkan, kematian bayi dibawah lima tahun (balita) yang diakibatkan gizi buruk juga masih ditemukan di tahun 2010 ini yakni sebanyak 3 orang. “Menurun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2007 mencapai 33 orang, tahun 2008 sebanyak 16 orang, dan tahun 2009 meningkat menjadi 31 orang,” kata Rani.

Rani mengatakan, faktor kematian balita lebih disebabkan terkena infeksi, diare, gangguan pada otak. “Kebanyakan anak balita yang meninggal merupakan warga tidak mampu,” kata dia.

Ia menambahkan, angka kematian ibu melahirkan di Kota Depok per Januari sampai September 2010 juga cukup tinggi. Jumlahnya mencapai belasan ibu. Jumlah kematian ibu melahirkan tercatat lebih banyak terjadi di Kecamatan Pancoran Mas: 3 orang. Disusul dengan Kecamatan Sukmajaya dan Cilodong masing-masing dua orang.

Dikatakan, angka kematian ibu melahirkan di Kota Depok pada tiga tahun silam jumlahnya sangat tinggi yakni tahun 2007 sebanyak 18 orang, 2008 sebanyak 17 orang dan tahun 2009 menurun menjadi 13 orang. Tingginya angka kematian ini, disebabkan masih rendahnya pengetahuan ibu rumah tangga soal kesehatan pada saat hamil.

Menurut Rani, kematian ibu melahirkan yang ditemukan di Kota Depok rata-rata disebabkan karena kurang gizi dan terjadinya pendarahan. Kematian itu terjadi saat melahirkan dan masa nipas atau 40 hari setelah melahirkan. Dikatakan, jumlah kematian ibu melahirkan pada tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2009, Kota Depok menduduki peringkat ke 18 dengan 19 kasus. Sedangkan urutan tertinggi adalah Kabupaten Bogor dengan 84 kasus.

0 komentar: