Jumat, 26 November 2010

Sebanyak 7223 Guru Belum Bersertifikat S1


DEPOK, Untuk menunjang pendidikan siswa di Kota Depok. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tengah giat-giatnya melakukan perbaikan mutu guru di seluruh tingkatan. Dari mulai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sampai sekolah menengah atas (SMA). “Menurut catatan Dinas Pendidikan Depok, sebanyak 45 persen dari 16.067 guru di Kota Depok, ternyata belum mengantongi sertifikat ijazah sarjana,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Farah Mulyati, Jumat (26/11).

Kebanyakan guru yang belum berstatus sarjana S1 merupakan pengajar yang mendekati masa pensiun. Guru-guru tersebut, tidak memiliki waktu untuk melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi. “Saat ini guru-guru muda ditingkat SD hingga SMA terus kami dorong menempuh pendidikan S1. Bahkan, dinas terus mengkampanyekan kepada kepala sekolah masing-masing agar melanjutkan pendidikannya hingga Sarjana S1,” kata Farah.

Dari catatan disdik per Oktober 2010: Jumlah pendidik di Kota Depok mencapai angka 16.067. Sebanyak 7223 guru atau 45 % dari 16.067 guru belum menyenyam pendidikan S1. Sisanya telah memiliki pendidikan akhir S1, S2 dan S3. Hal ini berarti satu dari dua guru, terancam dalam program sertifikasi pemerintah pada 2014 mendatang. “Padahal, program tersebut mewajibkan seluruh guru di Indonesia berstatus Sarjana S1,” kata Farah.

Kebanyakan guru hanya mau menempuh D2: jumlahnya mencapai 2.696 guru. Setelah itu, 2.338 guru dengan pendidikan SMA atau sederajat, dan D1 sebanyak 1.014 guru. Yang lebih menarik, masih ada guru dengan pendidikan akhir SD sebanyak 651 orang dan SMP 62 orang. Sedangkan 116 guru tidak jelas memiliki pendidikan akhirnya. “Sekarang kita sedang melakukan pembenahan,” kata dia.

Menurut Farah, guru-guru yang masih memiliki pendidikan akhir SD hingga SMA merupakan guru yang kini akan memasuki masa pensiun. Pada masa lalu, kata dia, terdapat pendidikan guru setingkat SMA. Adanya kekurangan guru pada masa lalu, juga membuat sekolah menerima guru dengan pendidikan akhir apa saja. “Kami terus berupaya agar guru di Kota Depok sudah meraih pendidikan Sarjana S1 sebelum 2014,” kata Farah.

Sementara itu, di SD Nusantara Bakti, masih terdapat tujuh guru belum memiliki status S1. Tini, salah satu guru di sekolah tersebut, mengatakan guru di sekolahnya memiliki pendapatan yang rendah. Sehingga tidak memiliki dana untuk melanjutkan pendidikannya. Pihak sekolah pun hanya bisa memberikan imbauan kepada guru-guru tersebut. Tanpa dapat memberikan solusi. “Saya tidak tahu berapa jumlahnya. Tapi sebagian dari mereka sedang melanjutkan pendidikannya. Kalau saya sudah Sarjana S1,” kata dia.

Masih belum sejahteranya kehidupan guru juga diteriakkan Kepala SMK AMEC Pondok Petir, Ahmad Ruhyat. Ia mengimbau kepada pemerintah agar memperhatikan kesejahteraan guru, khususnya di sekolah-sekolah swasta menengah ke bawah. Selain itu, keberadaan guru honorer juga masih dipandang sebelah mata.“Kenyataannya, guru honorer masih tertindas. Dengan meningkatnya tuntutan kehidupan, gaji yang diterima belum bisa mencukupi kebutuhan,” kata Ahmad.

0 komentar: