Rabu, 17 November 2010

Pembagian Daging Qurban Ricuh


DEPOK, Pembagian daging qurban di Polresta Depok ricuh. Ratusan warga yang telah antre sejak pukul 08.00 WIB berdesak-desakan di depan pintu masuk. Warga baru diperbolehkan masuk pukul 15.00 WIB. Terjadi aksi saling dorong mendorong saat ratusan warga berebut masuk hingga menyebabkan beberapa orang terjatuh dan terjepit pintu gerbang. Merasa lelah dan tidak sabar, warga kemudian mendorong pintu gerbang. Bahkan saat pembagian kupon terjadi aksi saling rebut hingga beberapa kupon robek. Panitia kelimpungan dan segera mengamankan keadaan. Petugas intel dan samapta Polresta Depok dikerahkan untuk mengamankan massa. Massa tidak lagi menghiraukan teriakan petugas.

Maesaroh(67), warga Kampung Lio, Kecamatan Pancoranmas mengalami luka lecet di tangan kanan. Dia mengaku rela berada diantara ratusan warga Depok lain hanya untuk mendapat sekantong daging sapi. Selain luka baret, tangan kanan Maesaroh juga lebam. “Semua orang dorong-dorongan sampai saya kejepit di pintu. Saya datang dari jam 09.00 WIB,” katanya menahan sedih.

Wanita paruh baya ini duduk lemas di halaman pores sambil menunggu antrian kupon. Sejak mengantri, Maesaroh mengaku, belum makan. Usai solat idul adha (id) Maesaroh langsung menuju Polresta Depok lantaran takut kehabisan kupon daging. Dia mengaku hanya menikmati daging kala hari raya kurban saja. “Saya cuma makan daging setahun sekali,” kata dia.

Maesaroh sambil mengusap tangannya dengan balsem. Antrian panjang di depan pintu masuk polres kemarin didominasi oleh ibu rumah tangga. Ironisnya, mereka membawa serta anak-anak diantara kerumunan. Sarminah, warga Kecamatan Beji mengaku terpaksa mengajak kedua anaknya lantaran sang suami sedang berjualan. Minah, sapaan akrabnya, berdiri sejak pukul 10.00 WIB di bawah terik matahari. “Anak saya yang minta daging, jadi terpaksa ikut antri. Kalau di rumah nggak dapet jatah, jadi saya sama anak ke sini,” kata Minah sambil menggendong anak keduanya berumur delapan bulan.

Dia optimis mendapat daging kurban dari polres karena setiap tahun rutin menyambangi lokasi qurban. Sehari-hari, Minah mengaku tidak mengkonsumsi daging karena keterbatasan ekonomi. Penghasilan suaminya hanya cukup membeli lauk seadanya. “Kami cuma makan tempe, tahu. Kalau ada pembagian daging baru makan daging,” cerita Minah.

Lain halnya yang dialami Suyuti, warga Gang Langgar, Kecamatan Beji. Dia kecewa lantaran tidak mendapat kupon. Padahal tahun sebelumnya dia selalu dapat. Suyuti sudah empat kali ikut mengantri pambagian daging di polres. “Tadi harusnya jangan dipilih-pilih. Saya sudah ngantri dan disuruh jongkok lama tapi nggak dapet daging,” katanya kesal

Kabag Sumberdaya Polresta Depok Kompol Sri Hariyanti mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 500 kupon untuk dibagikan kepada warga. Namun dia tidak menyangka warga yang datang lebih dari perkiraan. “Kami mohon maaf kepada warga yang tidak mendapat kupon agar kembali ke rumah. Seluruh kupon telah habis dan ini di luar perkiraan kami,” katanya.

Dia menjelaskan, tahun ini polres menyembelih tujuh sapi dan sembilan kambing yang dibagikan untuk anggota dan warga sekitar. Kupon yang disebar berjumlah 500 buah dan baru dibagikan sebelum pengambilan. “Warga yang tidak mendapat kupon terpaksa harus pulang. Percuma mereka bertahan di sini karena jatahnya memang sudah habis dibagi-bagikan,” ujarnya.

0 komentar: