Rabu, 17 November 2010

Masih Ada Kambing Qurban Terkena Scabies


DEPOK, Sekalipun Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (Distanak) Kota Depok telah mewanti-wanti masyarakat untuk hati-hati terhadap hewan qurban yang terkena penyakit. Pada, Rabu (17/11) saat dilakukan penyembelihan hewan qurban, Distanak masih menemukan kambing yang terkena scabies.

Menurut Kepala Distanak, Widyati Ryandani, berdasarkan berdasarkan inspeksi yang dilakukan pihaknya, terdapat hewan qurban terjangkit penyakit scabies. “Berdasarkan pemantauan, baru ditemukan kambing qurban terkena penyakit scabies atau penyakit kudis. Kita hanya minta, agar bagian yang terjangkit di buang dan bagian lainnya bisa dikonsumsi. Sebenarnya, pembeli tidak teliti saat membeli,” katanya.

Berdasarkan temuannya, kata dia, pihaknya menemukan kambing qurban terdapat bintik-bintik atau kudis di bibirnya. Menurutnya, scabies atau kudis adalah salah satu penyakit yang sering dijumpai pada kambing yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei yang menyebabkan dermatitis gatal yang parah. Ia menambahkan, scabies menyebar dengan mudah melalui kontak langsung, dan bahan-bahan yang ada di kandang seperti pagar, tempat pakan, dan bahan lain yang terkontaminasi. Meski begitu, ia hanya meminta agar bagian kepala kambing itu di buang dan bagian lainnya dapat di konsumsi. “Tindakan ini kita tempuh, sebagai bentuk prefentif agar tidak membahayakan bagi yang mengkonsumsinya,” kata dia.

Dirinya menyadari, saat pembelian hewan qurban berasal dari berbagai daerah dan kurang teliti saat pembelian. Ia menambahkan, hewan yang dijual dilapak dipastikan telah melalui pemeriksaan dan mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari kota asal. Hanya saja, imbuhnya, untuk per ekor hewan tidak dicantumkan label tentang kondisi kesehatannya.

Menurutnya, kambing qurban berpotensi terkena penyakit dari pada sapi. Dari segi perawatannya, imbuhnya, sapi lebih diperhatikan dikarenakan berdampak ekonomi saat penjualan. Widyati mengungkapkan, dalam melakukan pemantauan ke lapangan, pihanya mengerahkan 25 petugas dari Distanak dengan dibantu 85 dokter hewan dari kampus IPB. Kegiatan ini, sambungnya, akan kita akan lakukan sampai hari tasyrik atau 3 hari waktu penyembeliihan. “Mengenai hasilnya, dirinya bisa menjabarkan secara detail setelah pengumpulan data,” katanya.

Ketua Panitia Qurban Pesantren Al-Hamidiyah KH Muslich Amin mengaku berterima kasih atas pemberitahuan distanak dan akan menjalankan anjurannya. Pihaknya, kata dia, hanya menerima dan menyalurkan hewan qurban. Panitia menerima enam sapi dan 47 kambing, juga telah menyiapkan ratusan kupon bagi warga pesantren dan masyarakat sekitar. “Kita hanya menerima dan menyalurkan. Terima kasih pemberitahuan dan akan melaksanakan anjurannya,” kata dia.

0 komentar: