Kamis, 18 November 2010

Judi Togel Kembali Marak di Depok


DEPOK, Sekalipun Polresta Depok telah berulang-ulang kali menangkap pelaku perjudian toto gelap (togel) di wilayah Depok, namun pelaku perjudian togel tetap marak. Dalam satu minggu Polresta Depok berhasil menahan lima pelaku berserta barang bukti. “Kalau melihat dari banyaknya tersangka, boleh dikatakan judi togel kembali marak di Depok,” kata Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Polisi (Kompol) Ade Rahmat Idnal, Kamis (18/11).

Sebaran penggiat judi togel merata hampir diseluruh wilayah Depok. Hal itu dibuktikan dengan ditangkapnya pelaku dilima titik berbeda. Yakni: Jalan Minahasa II, RT06/RW02, Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo. Depan Alfamart, Jalan Bahagia Raya, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Pasar Kemiri Muka, Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji. Jalan Proklamasi, Pasar Agung, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Terminal Terpadu, Jalan Margondaraya, Kecamatan Pancoranmas. “Hampir seluruh wilayah hukum Depok marak judi togel. Kapolres memerintahkan kita untuk memberantas perjudian togel,” kata Ade.

Dari lima tersangka perjudian togel itu, kata Ade, dua berasal dari wilayah hukum Polsek Sukmajaya atas nama Andi Agus dan Nurmauli Hariandja alias Uli. Satu dari Polsek Limo, nama pelaku Syukri alias Cukik. Satu dari Polsek Beji atas nama Sutar bin Partowiyono. Dan, satu dari Satreskrim atas nama pelaku Mariantina dan Ambarita. “Semuanya pelaku penjual kupon togel. Bukan pemain,” katanya.

Ade menegaskan, kasus penangkapan lima orang penjual kupon judi togel dijadikan Kapolres Depok Komber Pol Fery Abraham sebagai bentuk pernyataan perang terhadap perjudian di Kota Depok. “Kapolres telah mengintruksikan setiap personilnya untuk memerangi perjudian. Tidak ada satupun bentuk judi di Kota Depok,” katanya.
Bahkan, terang ada, dalam rangka memerangi perjudian yang kian marak di Kota Depok. Kapolres membuat peraturan agar setiap polsek memberi laporan tentang judi di wilayahnya masing-masing. “Setiap kapolsek harus menyetorkan dua kasus setiap waktunya,” kata Ade.

Ade menerangkan, ada beberapa jenis perjudian togel. Togel sendiri adalah jenis perjudian tebak angka yang pemutarannya disesuaikan hasil pacuan kuda di Singapura. Nomor-nomor yang dikeluarkan bandar sama persis yang ada di negeri tersebut. Baik pengedar maupun pemasang rata-rata dari kalangan menengah ke bawah seperti tukang ojek, sopir, pedagang kecil, ibu rumah tangga bahkan manula. ”Biasanya orang tergiur bernasib mujur dengan mendapatkan uang berlipat inilah salah satu penyebab kian suburnya judi togel,” katannya.

Ia menambahkan, pembagian komisi membuat pengedar semakin rajin mengedarkan kupon togel. Biasanya, kata dia, pengedar mendapat pembagian 25 persen dari hasil penjualan. “Mereka yang menyebarkan kupon mendapatkan keuntungan 25 persen,” kata Ade.

Hal senada juga diutarakan, Kasubag Humas Polresta Depok AKP Amad Sikun. Menurutnya, perjudian togel kembali marak di Kota Depok. Sehingga Kapala Kepolisian Kota Depok Kombes Polisi Fery Abraham memerintahkan seluruh anak buahnya berperang terhadap judi khusunya togel. “Polres Depok perang terhadap perjudian,” katanya.

Kelima pelaku penyebar kupon judi togel, kata dia, akan dikenai pasal 303 ayat 1 KUHP. Yang mengatakan bahwa permainan judi dilarang dan bagi yang melanggar diancam dengan pidana paling lama sepuluh tahun penjara dan denda Rp25 juta. “Bagi mereka yang pernah di hukum dan mengulang lagi ditambah enam tahun penjara,” katanya.

0 komentar: