Minggu, 24 Oktober 2010

Sekolah dan Rumah Warga di Depok Luluh Lantah Diterjang Hujan


DEPOK, Hujan deras disertai angin kencang selama tiga hari berturut-turut di Kota Depok memiliki dampak sangat luar biasa. Selain menumbangkan pepohonan dan merusak atap rumah warga. Hujan angin itu pun mengakibatkan pagar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Depok Baru 08, di Jalan Sumatra, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas ambruk, dan beberapa rumah di Kecamatan Sukmajaya longsor.

Menurut salah seorang guru yang ditinggal di lingkungan sekolah, Jajat Sudrajat, peristiwa amburuknya pagar depan sekolah sepanjang 15 meter tersebut terjadi pada, Sabtu (23/10). Pagar tak kuat menahan terpaan angin sehingga ambruk dan menutupi saluran air di depan sekolah tersebut. Namun, ia tidak menyaksikan secara langsung proses ambruknya pagar tersebut. Sebab, ia berada di dalam rumah. Namun ketika hujan reda, ia melihat tembok depan sekolah sudah ambruk seperti terkena longsor. "Kejadiannya sekitar pukul 17.00WIB, ketika hujan deras disertai petir menggema," kata Jajat, Minggu (24/10).

Jajat menduga, rubuhnya pagar akibat tak kuat menahan terpaan angin. Kondisi diperparah oleh pondasi bangunan tembok yang sudah rapuh. "Saya menduga kemungkinan jebolnya pagar tembok itu karena pondasinya tidak kuat menahan beban di atasnya," kata dia.


Namun, kata Jajat, ia merasa bersyukur karena peristiwa tersebut tidak sampai melukai siswa. Pasalnya, saat kejadian di sekolah tidak ada kagiatan, seluruh siswa sudah pulang. Meski demikian, ambruknya pagar sepanjang 15 meter itu menimbulkan masalah, karena selain berisiko terhadap keamanan sekolah, runtuhan tembok juga menutupi saluran air. Dia khawatir terjadi banjir jika hujan terus menerus. "Saya khawatir jika tidak ada pagar sekolah ini bisa dijadikan tempat mesum, mengingat kalau malam hari suasana disini sangat gelap," katanya.

Untuk itu, Jajat berharap, Dinas pendidikan Kota Depok dapat segera memperbaiki ambruknya pagar sekolah tersebut. "Sekolah tidak bisa memperbaiki karena tidak ada dana, tidak mungkin juga kita minta bantuan orang tua siswa untuk perbaikan pagar ini," katanya.

Di tempat berbeda, hujan deras juga memakan korban, longsornya tanah milik warga Sukmajaya. Salah satu rumah yang mengalami rusak berat adalah rumah milik Nya Wanda. Bahkan, sebagian rumahnya terbawa dan nyemplung ke sungai sedalam 10 meter akibat pondasi danah tanahnya tergerus air hujan yang deras. "Lokasi rumahnya memang di pinggir sungai, tapi ga biasanya rumah bisa tergerus," katanya.

Wanda mengatakan, saat peristiwa itu terjadi ia serta keluarganya berada di dalam rumah. Namun, saat tahu rumahnya terbwa longsor, wanda buru-buru menyelamatkan diri dengan membawa semua anggota keluara keluar rumah. "Beruntung tidak ada yang terluka," katanya lagi.

0 komentar: