DEPOK, Rapat paripurna masa sidang ke tiga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tahun 2010 tentang penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan peraturan daerah (raperda) anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) perubahan dan jawaban Wali Kota Depok terhadap raperda perubahan, yang seharusnya berlangsung pada Selasa (19/10) pukul 10.00 WIB gagal dilaksanakan. Pasalnya, dua frakasi di DPRD yakni Fraksi Gerindra-Bangsa dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) belum siap.
Sayangnya, ke tidak siapan tersebut tidak dikomunikasikan Wakil Ketua DPRD Kota Depok Naming D Bhotin yang ditugaskan Ketua DPRD Rintis Yanto menjadi pimpinan sidang kepada anggota DPRD lainnya. Sebab, Ketua DPRD tengah mendapat undangan ke DPRD Jawa Barat. Tak ayal peristiwa tersebut membuat anggota DPRD Frakasi Partai Amanat Nasional (F PAN) Acep Saepudin kesal. Ia meminta para pimpinan DPRD bekerja profesional dan proporsional. "Surat undangan sudah di sebar, kepala OPD, undangan lainnya sudah datang. Kok tiba-tiba rapat dibatalkan tanpa ada pemberitahuan. Ini melanggar tata tertib," kata Acep yang dipercaya menjadi Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD itu.
Acep meminta pimpinan DPRD melakukan klarifikasi terhadap peristiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi. Ia berharap permasalahan pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) 16 Oktober lalu tidak berimbas pada kinerja dewan. "Kita ini perwakilan masyarakat, permasalahan pilkada harus dilepaskan dari DPRD. Kita bekerja saja secara profesional. Apalagi wali kota sudah hadir," katanya.
Hal senada juga dilontarkan anggota DPRD Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Ustad Abdul Gofar. Ia menyayangkan ke gagalan sidang paripurna. Padahal, Fraksi PKS dan PAN telah siap. "Seharusnya pimpinan DPRD membuka terlebih dahulu sidang tersebut, kalau tidak qorum baru dibatalkan. Ini kan tidak, belum di buka langsung dibubarkan," katanya,
Abdul Gofar meminta para pimpinan dewan bertanggungjawab dan melakukan klarifikasi terhadap ke gagalan paripurna. "Yang saya sayangkan semua OPD telah hadir, polres, dandim, pengadilan, kejaksaan semuanya telah hadir. Bahkan, wali kota juga sudah hadir. Kok tiba-tiba dibatalkan," katanya.
Abdul Gofar mengatakan, sebagai anggota BKD dirinya akan melakukan cek and ricek terhadap kegagalan rapat. "Ini kan memalukan dewan, tamu sudah datang tapi dibatalkan begitu saja," katanya.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (F-PD) Muhamad Taufik membantah tudingan kalau pembatalan rapat paripurna lantaran terkait pilkada. Ia dengan tegas mengatakan, pembatalan tersebut karena ada fraksi yang tidak siap. "Kita tidak mungkin mengkaitkan tugas kita sebagai anggota dewan dengan pilkada. Fraksi PD sudah sangat siap," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Naming D Bhotin mengatakan, tidak ada pembatalan hanya penundaan. Hal itu terjadi karena dia fraksi tidak siap. "Kita hanya solideritas saja, tapi itu semua sudah kita sampaikan dalam badan musyawarah. Besok sudah dapat dilaksanakan," katanya.
Naming mengatakan, masalah pembatalan paripurna juga sudah disampaikan langsung kepada ketua-ketua fraksi. "Ketua fraksi sudah menyetujui pembatalan," katanya.
Selasa, 19 Oktober 2010
Rapat Paripurna Gagal, Dua Fraksi Tidak Siap
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar