Selasa, 19 Oktober 2010

Kebakaran Jangan Dijadikan Alat Politik Pencitraan


DEPOK, Rumah simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kampung Pulo, RT05/08, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, sekitar pukul 02.30 WIB terbakar. Dua unit sepeda motor jenis Supra X nopol B3536 GU dan Grand B2765 XU hangus dilalap si jago merah. Api diduga berasal dari kosleting motor yang di parkir di teras rumah. Pihak Polsek Pancoranmas masih terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan memeriksa tiga orang saksi. Mereka belum dapat membuat kesimpulan dari mana api berasal. Sayangnya peristiwa kebakaran coba diarahkan orang-orang tertentu kearah politisi dan dikaitkan dengan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) dengan menyebarkan berita bahwa rumah kader PKS di bakar orang tak dikenal. "Kebakaran ini tidak dapat dikaitkan dengan pilkada," kata Amir Muntazudin (24) anak pemilik rumah, Selasa (19/10).

Menurut Amir Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Selasa (19/10) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB, dan beruntungnya dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Rumah orangtua Amir, Hikmad (60) itu, sudah sering dilempari botol dan barang-barang lain. "Sebelum pilkada sudah sering rumah kami di lempari botol kaca," katanya.

Amir mengatakan, berdasarkan saksi mata para tetangganya bahwa sumber api pertama kali muncul dari sepeda motor. Namun, dia menyerahkan seluruh penyidikan kepada pihak bewajib dalam hal ini polisi. "Aneh memang, kok sepeda motor yang mesinnya mati, menjadi penyebab kebakaran. Namun, saya merasa bersukur karena kedua orang tua dan adik-adik beserta barang-barang masih bisa diselamatkan," katanya.

Hal senada juga dilontarkan Muthmainah Fitriah (28) kakak Amir yang aktif di PKS. Ia memiliki kecurigaan kediaman orangtuanya itu di bakar. Sebab, selama ini sepeda motor milik orangtuanya itu selalu di parkir di teras rumah dan tidak pernah terjadi apa-apa. Namun, sebelum kejadian itu, sejumlah tetangganya mencurigai adanya orang tak dikenal muncul di sekitar rumahnya. Tidak lama kemudian, peristiwa kebaran itu pun terjadi. "Kalau memang itu motif kesengajaan, saya minta kepada petugas polisi untuk menyelidikinya dan saya hanya berdoa supaya pelakunya sadar dan mau mengakui perbuatannya itu," katanya.

Secara terpisah, Ketua RT05/08 Nur Hoirudin (42) sanksi kalau kebakaran tersebut disengaja. Pasalnya, keluarga Hikmad dikenal sangat baik kepada para tetangga dan seluruh warga Cipayung. "Keluaraga mereka sering membantu warga. Kalau ada warga yang butuh bantuan pasti langsung di bantu. Dan kebakaran itu saya yakini tidak ada kaitannya dengan pilkada," katanya.

Pernyataan ketua RT05 diamini tetangga depan rumah Hikmad, Nya Yani. Menurutnya, tidak mungkin rumah tetangganya itu dibakar orang. "Saya tidak melihat ada orang, yang saya lihat hanya kobaran api. Saya mendapat kabar api berasal dari motor," katanya.

Kapolsek Pancoranmas Depok, AKP Ana Rohana mengatakan, sejauh ini sudah memeriksa tiga orang saksi yang melihat kejadian secara langsung. Seluruhnya, kata Ana, adalah pemilik rumah. "Kami baru tahap pemanggilan saksi – saksi, masih menyelidiki, ada tiga orang yang sudah kami mintai keterangan," katanya. Namun, ia belum dapat menarik kesimpulan dari mana api berasal. Ia menduga api berasal dari kosleting motor. "Itu baru dugaan sementara, kita masih melakukan olah TKP," kata Rohana

Sementara itu, Ketua Pemenangan Nur Mahmudi – Idris dari PKS, Prihandoko memiliki pandangan bahwa kebakaran di rumah salah satu kader PKS di Cipayung Jaya, Depok adalah sebagai bentuk teror. Sebab, hal itu terkait dengan pelaksanaan pilkada. Apalagi saat ini memasuki tahap perhitungan perolehan suara dan pasangan Nur Mahmudi Ismail – Idris Abdul Somad usungan PKS unggul sementara. "Saya syok melihatnya, ini teror luar biasa yang dilakukan orang – orang tidak bertanggung jawab. Mereka tidak terima dengan hasil pilkada," katanya.

Prihandoko meminta polisi untuk menangkap dalang dari insiden tersebut. Pihaknya, kata Prihandoko, juga menginstruksikan seluruh kader untuk tetap waspada terhadap ancaman teror yang diduga akan terus berlanjut. "Saya langsung instruksikan kepada seluruh kader tingkatkan keamanan, saya meminta polisi tangkap pelaku, tangkap aktornya, segera dibongkar sesuai hukum dalam situasi Depok yang sekarang ini menghadapi hari akhir perhitungan suara," katanya.

Direktur Eksekutif Forum Reserarch Economy Social & Humanity (Fresh) Kota Depok Murtada Sinuraya mengatakan tidak ada hubungan antara kebakaran dengan pilkada. Justru ia melihat kebakaran tersebut terjadi karena Tuhan murka dengan gaya berpolitik PKS. "Tidak ada hubungan antara kebakaran dengan pilkada. Serahkan semuanya pada pihak kepolisian. Jangan langsung membuat kesimpulan sendiri. Saya melihat tuhan sedang murka melihat gaya berpolitik PKS," katanya.

Murtada meminta petinggi PKS tidak memperkeruh suasana politik. Ia menyarankan sebaiknya jika ingin membuat politik pencitraan dilakukan secara elegan. Bukan dengan memanfaatkan korban kebakaran. "Polisi belum membuat kesimpulan ko sudah dibuat kesimpulan sendiri," katanya.

0 komentar: