Kamis, 21 Oktober 2010

MUI Kota Depok Terkontaminasi Politik


DEPOK, Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Rizal Aris melihat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok sebagai wadah atau medium para alim ulama se-Kota Depok sudah keluar dari fungsi seharusnya. Dimana, kata Aris, MUI dipergunakan para simpatisan calon wali kota Nur Mahmudi Ismail-Idris Abdul Somad sebagai lembaga pemenangan. "MUI sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Medium para ulama di Kota Depok. Dimana seharusnya kumpulan ulama menjaga netralitas," kata Aris, Kamis (21/10).

Aris sangat kecewa dengan digunakannya MUI sebagai kendaraan politis. Apalagi, sebelum pemilihan berlangsung foto para pengurus MUI dan calon wakil wali kota Idrus Abdul Somad terpampang disetiap sudut kampung. Aris mengatakan, dengan terpampangnya foto para petinggi MUI Depok pada baliho Idris Abdul Somad diberbagai tempat, menjadi indikasi keberpihakan para pengurus MUI. "Foto pengurus yang terpampang dalam baliho calon wali kota merupakan bukti konkrit keberpihakan pengurus MUI," katanya.

Aris menegaskan, dengan munculnya foto ketua MUI Depok KH Dimiyati Badruzzaman dan pengurus MUI Kecamatan Sawangan KH Lukman Hakim dalam baliho Idris Abdul Somad dapat disimpulkan bahwa MUI tidak netral. Aris menyayangkan sebuah ormas yang fatwanya di tunggu masyarakat malah tidak netral. "Saya melihat pengrus MUI sekarang malah mengkerdilkan sebuah lembaga. Bahkan, tidak lebih dari corong penguasa untuk menyampaikan pesan dan melanggengkan kekuasaannya," kata dia.

Sementara itu, Ketua MUI Kota Depok KH Dimiyati Badruzzaman membantah tudingan bahwa lembaga yang dipimipinya mendukung Idris Abdul Somad. Pasalnya, ia tidak pernah menggelar pertemuan pengurus di kantor MUI yang memberi dukungan secara resmi. Hanya saja, kata Dimyati, ia tidak membantah jika beberapa anggotanya secara pribadi memberi dukungan kepada Idris. "Salah besar kalau MUI terkontaminasi politik. MUI netral tidak memihak siapapun. Kalaupun ada pengurus yang berpihak, itu atas nama pribadi masing-masing. Idris Abdul Somad, itu sudah mengundurkan diri dari MUI saat pencalonan resminya. Bagaimana memberi dukungan, saya saja tidak nyoblos," katanya.

Secara terpisah, Idrus Abdul Somad dengan nada tinggi membantah kalau dirinya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekretaris MUI. Dia mengaku telah mengajukan cuti dari MUI untuk mengikuti pemilihan umum kepala daerah (pilada). Bahkan, ia meminta wartawan mengecek secara khusus kepada pengurus MUI. "Saya sudah minta cuti dari MUI. Saya sudah tahu, siapa yang menghembuskan rumor itu. Jangan ngomong sembarangan. Seharusnya, sebagai ustad tidak memancing suasa dan memperkeruh suasana. Jika rusuh, yang rugi adalah masyarakat dan pembangunan akan tertunda selama dua tahun ke depan," katanya.

0 komentar: