DEPOK, Sebanyak 10.985 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Depok di Kecamatan Cipayung, Kota Depok, mengeluhkan pemadaman listrik selama 19 jam yang dilakukan perusahaan listrik negara itu. Pemadaman yang berlangsung mulai Minggu (24/10) pukul 08.00 sampai Senin (25/10) pukul 04.00 WIB dinilai merugikan masyarakat, terutama penggiat bisnis rumahan. "Kami merasa dirugikan dengan pemadaman yang berlangsung selama 19 jam," kata Maryamah Purnama, warga Cipayungjaya, Senin (25/10).
Menurut Maryamah, PLN harus bertanggungjawab atas kerugian para pelaku bisnis rumahan alias home industri. Apalagi, kata dia, PLN tidak melakukan sosialisasi prihal pemadaman tersebut. "Saya baru tahu kalau ada pemadaman listrik bergilir setelah pihak musholah di dekat rumahnya meneriakan melalui pengeras suara," katanya.
Maryamah mengatakan, akibat terjadi pemadaman listrik tersebut warga terpaksa menggunakan lampu teplok dan lilin sebagai lampu penerangan di kediaman masing-masing. Bahkan beberapa pedagang dan pengusaha warnet terpaksa tidak beroperasi selama satu hari lebih. "Kami sangat dirugikan seperti ini, karena selain cukup lama pemadaman itu, pemberitahuan sebelumnya tidak ada. Kami minta agar PLN lebih rutin untuk memeriksa gardu induknya, sehingga tidak lagi terjadi pemadaman seperti sekarang," katanya kesal.
Senada juga dilontarkan Wahyudin (45) penjaga warung internet. Menurutnya, semenjak listrik padam, ia tidak lagi membuka usaha warnetnya. Namun, ia dapat memahami pemadaman listrik yang dilakukan PLN APJ Depok. "Memang tidak ada sosialisasi terkait pemadaman ini, tapi saya bisa memahami pemadaman bergilir yang dilakukan PLN. Kita tidak bisa serta merta melimpahkan kesalahan ke PLN," katanya.
Hanya saja, kata Wahyudin, ia berharap sebelum melakukan pemadaman listrik bergilir pihak PLN harus mensosialisasikan kepada warga. "Jangan hanya beriklan di satu media massa lantas PLN merasa tugas sosialisasi sudah selesai. Padahal, tidak semua warga membaca koran. Seharusnya PLN menggunakan berbagai macam cara agar masyarakat mengetahui," katanya.
Humas PLN Depok Muhammad Imron membenarkan adanya pemadaman listrik. Hanya saja hal itu bukan pemadaman listrik bergilir melainkan karena akibat pemeliharaan gardu induk tahunan di Gardu Rawa Denok, Pancoran Mas, Depok. "Kita sedang ada pemeliharaan tahunan di GI Rawa Denok, itu ada dibagian P3B dan sedang dilakukan penyaluran," katanya.
Ia membantah kalau ada tudingan PLN tidak atau belum melakukan sosialisasi terhadap rencana perbaikan gardu induk Rawa Denok, Pancoranmas. "Kita sudah menyebarkan selebaran soal rencana tersebut," kata Imron.
Secara terpisah, Suvervisi Operasi Distribusi APJ PLN Kota Depok, Mujahidin mengatakan, pemadaman listrik itu akibat adanya ganguan kabel tanah (sktm) pada gardu induk (GI) Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Sehingga mengakibatkan beberapa wilayah terjadi pemadaman aliran listrik.
Pemadaman itu, terjadi di wilayah Jembatan Serong, Citayam, Komplek Departemen Pertanian, Pondok Terong dan Bojong Gede. "Lamanya aliran listrik menyala karena berkaitan dengan pemeliharaan dua tahunan trafo 150/20 KV di GI. Soal pemadaman ini, sudah kami informasikan ke pelanggan," kata Mujahidin.
Senin, 25 Oktober 2010
Masyarakat Cipayung Keluhkan Pemadaman Listrik Selama 19 Jam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar