DEPOK, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Yayan Arianto mengatakan, Depok memiliki 36 titik rawan banjir. Untuk itu pihaknya terus berusaha melakukan upaya agar tidak terjadi banjir. Salah satu diantaranya adalah ruas Jalan Margonda yang merupakan jalan provinsi. Seluruh titik rawan banjir di Depok tersebar di 11 kecamatan. "Sejumlah genangan dan titik banjir yang ada memang dikarenakan sistem drainase yang kurang optimal. Saat ini kami terus mengoptimalkan agar tidak terjadi banjir," kata Yayan, Selasa (25/10).
Yayan mengatakan, langkah yang ditempuh pihaknya yaitu dengan sosialisasi konservasi hingga pelarangan mendirikan bangunan di sempadan sungai. Selain itu, sambung Yayan, sosialisasi juga menyangkut penanggulangan sampah, sistem drainase, hingga membuat lubang biopori. "Kami juga memperkuat tanggul sungai seperti Kali Laya di Cimanggis dan normalisasi situ, diantaranya Situ Tipar serta Pedongkelan juga sudah dinormalisasi atas bantuan Pemprov DKI," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Bimasda Kota Depok Wijayanto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan 77 satuan petugas (satgas) guna mengantisipasi banjir. Satgas bertugas memantau di seluruh wilayah dan membersihkan saluran sungai serta drainase dari tumpukan sampah. Selain menyiapkan satgas pihaknya juga saat ini sudah mendirikan posko banjir yang setiap saat bisa menghubungi di saluran online nomor telepon 021-71212161. "Warga dapat melapor jika terjadi banjir ke nomor tersebut. Online 24 jam dan dijaga petugas," kata dia.
Disebutkan Wijayanto, pemukiman yang berada lebih rendah dari aliran sungai berpotensi terkena banjir. Diantaranya, Perumahan Bukit Cengkeh, Perumahan Bumi Sawangan, Perumnas Kelurahan Bhaktijaya dan Perumahan Cenning Ampe. "Penyempitan drainase juga menyebabkan terjadinya banjir saat hujan," katanya.
Dari pantauan lapangan, ruas Jalan Margonda kerap terkena banjir hingga batas lutut orang dewasa. Bahkan hingga menyebabkan jalan tersebut tidak dapat dilalui kendaraan. Di sepanjang Jalan Margonda, memang tidak terlihat pohon yang berguna untuk menyerap air. Selain itu, drainase di ruas jalan tersebut tidak mampu menampung debit air yang cukup besar saat hujan terjadi hingga tiga jam.
Selasa, 26 Oktober 2010
Margonda Tergenang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar