DEPOK, Keberadaan Unit Pengolahan Sampah (UPS) kembali digugat. Kali ini warga perumahan Taman Cipayung, Kelurahan Abadi Jaya, Kecamatan Sukmajaya, mengeluhkan UPS Sukmajaya. Pasalnya, UPS tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sampah dari 15 RW di dua kelurahan dibiarkan begitu saja di lokasi tersebut. Padahal, seharusnya sampah disortir dan dikelola. Setiap harinya UPS menampung 6 kubik sampah dari Kelurahan Abadi Jaya dan Mekar Jaya. Namun, sampah tersebut hanya dibiarkan hingga diangkut kembali dan dibuang ke TPA Cipayung. Sampah yang menumpuk hingga berhari-hari dikeluhkan warga Perumahan Taman Cipayung lantaran bau busuk menyengat. Letak perumahan tersebut tepat di belakang UPS Sukmajaya.
Ahmad Fajri, warga Perumahan Taman Cipayung mengaku sangat terganggu dengan bau tumpukan sampah. Kondisi tersebut mulai dirasakan Fajri dan keluarga sejak UPS berdiri. Bahkan pembangunan UPS sempat ditentang warga. "Sampai sekarang juga tidak berfungsi sebagaiman mestinya. Sampah tidak dikelola,melainkan hanya ditampung sementara. Kalau tidak diangkut setiap hari maka kami yang mencium bau busuk sampah," kata Fajri, Kamis (30/9).
Lebih lanjut dituturkan ayah dua anak ini, keluarganya sering kali mengeluh jika bau sudah sangat menyengat. Untuk itu dia meminta agar UPS tersebut ditutup. "Lebih baik ditutup saja. Daripada seperti sekarang malah bikin bau. Polusi udara," ucapnya.
Demikian halnya dengan penuturan Sukarno yang menilai keberadaan UPS tepat di belakang komplek rumahnya sangat tidak ideal. Selain menimbulkan bau tidak enak, dia menilai UPS Sukmajaya diduga menjadi tempat tinggal warga luar perumahan. Untuk itu dirinya juga sepakat UPS ditutup saja. "Kalau tidak ditutup, kami khawatir nantinya dijadikan tempat tinggal," kata Karno.
Menurut dia, penutupan UPS telah disepakati warga komplek Perumahan Taman Cipayung. Bahkan warga meminta calon wali kota mendatang dapat merealisasikan hal tersebut. Aspirasi warga ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan antara warga dan Badrul Kamal. "Kami mendukung calon wali kota yang dengan tegas berani menutup UPS ini," tegasnya.
Pengawas UPS Sukmajaya, Madih menuturkan UPS Sukmajaya hanya menjadi penampungan sementara saja sebelum akhirnya diangkut ke TPA Cipayung. "Ini hanya TPS, bukan UPS," tandasnya. Dia menambahkan, belum berfungsinya UPS disebabkan keterbatasan anggaran. Padahal, mesin penggiling dan pengayak sudah ada sejak lama. Bahkan 14 orang pekerja juga sudah tersedia. "Memang belum berjalan. Mungkin bulan depan sudah mulai," aku Madih.
Ditemui terpisah, Badrul Kamal menyatakan kesiapan untuk merealisasikan permintaan warga. Bahkan dirinya telah menandatangani kontrak politik dengan warga Perumahan Taman Cipayung. "Saya siap mencabut UPS Sukmajaya karena sudah tidak berfungsi," kata Badrul. Dia sangat mengerti keluhan warga yang merasa terganggu dengan bau menyengat setiap hari. Terlebih, lanjut Badrul, warga melapor lokasi tersebut disinyalir menjadi tempat tinggal warga luar perumahan. "Saya mengerti apa yang menjadi kehendak warga. Saya pun ingin Depok menjadi perumahan yang asri, tertata dan hijau," pungkasnya.
Kamis, 30 September 2010
Warga Depok Kembali Gugat UPS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar