DEPOK, Direktur SDM PT Pertamina, Rukmi Hadihartini memiliki impian Olimpiade Sains Nasional Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (OSN-PTI) 2010 layaknya ajang pencarian bakat Indonesia Idol. Dimana para generasi muda rela mengantri hingga berjam-jam untuk menjadi idola Indonesia. "Dari ajang tersebut saya berfikir mengapa mereka tidak melakukan hal sama di bidang ilmu pengetahuan. Harapan saya nantinya anak muda dapat concern di bidang sains. Kami ingin generasi muda yang berprestasi. Dan kami tahu mengciptakan generasi muda berprestasi itu tidak mudah," katanya, Senin (27/9).
Dalam kegiatan OSN-PTI ke-3 ini diikuti sebanyak 13.500 mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi seluruh Indonesia. Tahun ini jumlah peserta bertambah hingga 5.500 peserta. Menurut Rukmi, OSN-PTI sudah tiga kali digelar PT Pertamina dengan menggandeng Universitas Indonesia (UI). OSN-PTI 2010 dilaksanakan serentak 33 universitas se-Indonesia. Bidang yang diperlombakan yaitu Matematika, Fisika dan Kimia. Sedangkan Biologi tidak dilombakan untuk tahun ini. Ratusan mahasiswa kemarin
mengikuti seleksi babak penyisihan di Balairung Universitas Indonesia, Depok. setelah lulus, mereka akan mengikuti penyisihan babak final tingkat propinsi pada 7 Oktober. Nantinya hanya 132 peserta saja yang akan mengikuti babak final di Jakarta pada 1-4 November 2010. "Kegiatan ini sudah tiga kali diadakan. Tujuannya untuk mencari bibit-bibit unggul di Indonesia," katanya.
Rektor UI, Gumilar R Somantri mengatakan, bertambahnya peserta OSN-PTI merupakan indikasi tingginya minat generasi muda di bidang sains. Pasalnya, lanjut rektor, sains merupakan ilmu dasar yang penting dalam perguruan tinggi. Dari 83 PTN semua memiliki fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Namun, tidak semua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memilikinya. "Sains merupakan ilmu dasar teknologi. Ajang ini bisa menjadi promosi bagi Indonesia di dunia internasional. Generasi muda
perlu menggeluti sains," ucap Gumilar saat membuka OSN-PTI 2010 di Balairung UI. Dijelaskan Gumilar, sains hatus dikembangkan dengan mengedepankan pola masyarakat industrial. Artinya, lanjut Gumilar, masyarakat yang mengedepankan inonasi. Saat ini, perkembangan dunia pendidikan Indonesia mengalami peningkatan. Indonesia, ujar Gumilar, kini menduduki posisi 44 dari sebelumnya berada di urutan 54 dunia. "Ini menjadi promosi bagi negara. Masa depan sebuah peradaban tergantung pada bidang ilmu pengetahuan," tegas Gumilar.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan nasional, Djoko Santoso menuturkan, diperlukan perubahan paradigma dalam membangun perguruan tinggi. Menurut Djoko,membangun perguruan tinggi sama saja dengan membangun lembaga riset. Dengan adanya kompetisi di bidang sains, lanjutnya, dapat terlihat daya saing mahasiswa. "Kita juga dapat melihat kualitas mereka. Ini yang akan memajukan perguruan tinggi," ujar Djoko.
Rukmi menambahkan, Pertamina memberikan 60 miliar untuk dunia pendidikan melalui berbagai program. Rukmi menjelaskan, melalui OSN-PTI, mahasiswa dapat mengukur kemampuan mereka sehingga dapat tercipta generasi muda berprestasi. "Mahasiswa harus berlomba-loma untuk terus berprestasi mengingat tantangan bangsa Indonesia di masa depan makin besar. Melalui OSN-PTI diharap dapat mencetak generasi muda yang cerdas dan berprestasi dalam menghadapi era globalisasai di masa mendatang,” tandasnya.
Senin, 27 September 2010
Berharap OSN-PTI Seperti Indonesia Idol
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
tetap maju INDONESIAku
mantap. Bangasa Indonesia merupakan bangsa yang optimis
Posting Komentar