DEPOK, Pusat perbelanjaan ITC Depok mengadakan santunan dan pemberian beasiswa untuk anak yatim dan kaum dhuafa. Acara yang dihadiri ratusan anak yatim ini berlangsung meriah dengan adanya hiburan sulap dan tausiyah. Kagiatan bakti sosial ini merupakan agenda rutin yang dilakukan ITC Depok bersama para tenant yang tergabung dalam DKM Masjid Al Barkah. Selain itu, acara yang digelar di hall utama ITC Depok kemarin juga bertetapan dengan KUT ke-5 ITC Depok. "Santunan dan beasiswa anak yatim dan dhuafa ini menjadi suatu kegiatan rutin dan berkesinambungan yang dilakukan setiap semester," terang HR&GA Manager ITC Depok, Katarina Dwi Janto kepada wartawan.
Dijelaskan Rina, pihaknya bersama 2000 kios yang ada memberikan santunan kepada 200 anak yatim dan 50 beasiswa kepada anak berprestasi yang ada di Depok. Dalam penyalurannya, lanjut Rina, pihak pengelola langsung membayarkan uang tersebut ke pihak sekolah. "Ada 10 sekolah SD dan SMP baik negeri maupun swasta yang bekerjasama dengan kami dalam penyaluran beasiswa," ujarnya.
Menurut Rina, kegiatan ini merupakan agenda rutin dan sudah ketiga kalinya digelar ITC Depok. Mengenai criteria penilaian, ungkap Rina, ada tim yang meneyeleksi data anak-anak yang masuk. "Yang menjadi perhatian utama adalah anak para penjaga toko dan lingkungan sekitar ITC Depok. Dari informasi yang saya terima, anak yatim yag mendapat santunan dan beasiswa tersebar dari seluruh kecamatan di Depok," pungkasnya.
Di tempat terpisah, tepatnya kantor Forum Reserarch Economy Social & Humanity (Fresh) melangsungkan buka bersama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kota Depok. Dalam buka bersama itu juga digelar diskusi menghadapi pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). "Diharapkan buka puasa bersama ini mampu mengikat tali komunikasi antara wartawan dan anggota Fresh," kata Direktur Eksekutif Fresh Murtada Sinuraya.
Murtada juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya salah seorang wartawan di Maluku. Ia mengajak seluruh wartawan di Kota Depok untuk bersatu melawan rezim pemerintahan yang korup. "Kita berdoa jangan sampai peristiwa nahas tersebut terjadi di Kota Depok. Untuk itu dia meminta wartawan berlaku kompak," kata dia.
Sementara itu, Bendahara Pokja Rinna Ratna Purnama mengutuk tindakan pembunuhan itu sebagai perbuatan biadab. Ia meminta polisi menindak tegas para pelaku. "Jangan sampai ada satu pelaku pun lolos dari jerat hukum," ujarnya.
Dijelaskan Rina, pihaknya bersama 2000 kios yang ada memberikan santunan kepada 200 anak yatim dan 50 beasiswa kepada anak berprestasi yang ada di Depok. Dalam penyalurannya, lanjut Rina, pihak pengelola langsung membayarkan uang tersebut ke pihak sekolah. "Ada 10 sekolah SD dan SMP baik negeri maupun swasta yang bekerjasama dengan kami dalam penyaluran beasiswa," ujarnya.
Menurut Rina, kegiatan ini merupakan agenda rutin dan sudah ketiga kalinya digelar ITC Depok. Mengenai criteria penilaian, ungkap Rina, ada tim yang meneyeleksi data anak-anak yang masuk. "Yang menjadi perhatian utama adalah anak para penjaga toko dan lingkungan sekitar ITC Depok. Dari informasi yang saya terima, anak yatim yag mendapat santunan dan beasiswa tersebar dari seluruh kecamatan di Depok," pungkasnya.
Di tempat terpisah, tepatnya kantor Forum Reserarch Economy Social & Humanity (Fresh) melangsungkan buka bersama dengan Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Kota Depok. Dalam buka bersama itu juga digelar diskusi menghadapi pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). "Diharapkan buka puasa bersama ini mampu mengikat tali komunikasi antara wartawan dan anggota Fresh," kata Direktur Eksekutif Fresh Murtada Sinuraya.
Murtada juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya salah seorang wartawan di Maluku. Ia mengajak seluruh wartawan di Kota Depok untuk bersatu melawan rezim pemerintahan yang korup. "Kita berdoa jangan sampai peristiwa nahas tersebut terjadi di Kota Depok. Untuk itu dia meminta wartawan berlaku kompak," kata dia.
Sementara itu, Bendahara Pokja Rinna Ratna Purnama mengutuk tindakan pembunuhan itu sebagai perbuatan biadab. Ia meminta polisi menindak tegas para pelaku. "Jangan sampai ada satu pelaku pun lolos dari jerat hukum," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar