Rabu, 14 Juli 2010

Warga Keluhkan Harga Kebutuhan Pokok


DEPOK, Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag kota Depok Reni Siti Nuraini mengatakan, pihaknya melakukan pemantauan harga di enam pasar di Depok. Hal tersebut dilakukan lantaran sejumlah kebutuhan pokok mengalami lonjakan harga drastis selama tiga pekan belakangan. "Memang sudah tiga minggu ini terjadi kenaikan harga bahan pokok, terutama harga cabai, ayam, serta telur," kata Reni di Depok, Rabu (14/7).
Dikatakan dia pemantauan dilakukan di sejumlah pasar, yaitu Pasar Kemirimuka, Pasar Agung, Pasar Musi, Pasar Sukatani, Pasar Cisalak, dan Pasar Depok Jaya. Dia menjelaskan, kenaikan harga kerap terjadi setiap pekan. "Kenaikan ini dikeranakan adanya anomali cuaca yang menyebabkan persediaan juga terbatas. Hal ini yang mengakibatkan kenaikan harga," ucapnya.
Diungkapkan Reni, untuk harga cabai telah mengalami kenaikan harga pada awal Juli. "Hingga sekarang terus mengalami kenaikan," imbuhnya. Demikian halnya dengan harga telur dan ayam potong. "Harga pakan ayam mengalami kenaikan sehingga bibit ayam ikut naik," kata dia.
Kendati terus mengalami kenaikan, namun Reni menjamin persediaan aman hingga menjelang puasa dan lebaran. "Persediaan dipatikan aman hingga puasa nanti," ucapnya. Dia pun mengantisipasi adanya spekulan yang menimbun sejumlah kebutuhan pokok. "Kalau sekarang memang belum ditemukan oknum spekulannya. Tapi kami khawatir akan muncul menjelang puasa nanti. Terutama menjelang lebaran," ujarnya.
Kenaikan harga dikeluhkan banyak ibu rumah tangga. Seperti yang diungkapkan Vina (25), warga Sukmajaya. Dia sangat terbebani dengan harag cabai yang mencapai Rp 40ribu/kilogram. Padahal, sebelumnya dia biasa membeli seharga Rp 10ribu/koligram. "Naiknya nggak kira-kira. Belum lagi harga kebutuhan lainnya. Siapapun juga mengeluhkan hal yang sama," kata Vina ditemui di Pasar Agung, Sukmajaya.
Tidak hanya itu, Vina juga mengeluhkan naiknya harga ayam potong hingga 100 persen lebih. Ayam potong yang biasa dia beli seharga Rp 12ribu, kini menjadi Rp 25ribu. "Ini aja belum puasa. Bisa tambah naik harganya," keluhnya.
Demikian halnya yang diungkapkan Ningsih (30), warga Perumnas, Beji. Dia berharap pemerintah dapat mengantisipasi hal tersebut. "Mungkin dengan razia pasar atau gelar pasar murah. Harga-harga semua pada naik," keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) kota Depok berencana menggelar pasar murah di 12 Titik strategis di Depok. Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Depok, Reni Siti Nuraini mengatakan, digelarnya pasar murah tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi kenaikan barang kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan, dan meningkatkan daya beli masyarakat. "Dipastikan harga akan naik lagi pada Bulan puasa dan dekat lebaran nanti. Karenanya saat-saat itu kita akan menggelar pasar murah di 12 titik strategis di kota Depok," ucapnya.

0 komentar: