DEPOK, Masyarakat Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) memanfaatkan kunjungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Mahfudz Abdurrahman ke Situ Bojong Sari dengan mengeluhkan belum adanya pasar tradisional di wilayah Kecamatan Bojong Sari dan Kecamatan Sawangan. Untuk melakukan aktifitas jual beli, masyarakat lebih banyak melakukannya di Pasar Parung (Bogor) dan Pasar Ciputat (Tanggerang Selatan). "Kami berharap bapak dapat menyampaikan aspirasi masyarakat Bojong Sari dan Sawangan langsung ke Menteri Perdagangan," kata Ketua Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (FK LPM) Bojong Sari, Muhammad Husain, sebelum acara penanaman pohon berlangsung, Minggu (18/7).
Muhammad Husain mengatakan, masyarakat Bojongsari dan Sawangan sangat menginginkan keberadaan pasar tradisional. Tujuannya, kata dia, masyarakat ingin melakukan jual-beli tidak perlu harus melakukannya di wilayah orang lain. "Perputaran uang pun tidak terjadi di Bogor dan Tanggerang Selatan, melainkan di Kota Depok sendiri," ujarnya. Ia menambahakan, bahwa masyarakat melalui LPM sudah seringkali mengirim surat ke DPRD Depok, namun sampai detik ini belum juga mendapat respons. "Lokasi tanah untuk pasar sudah ada pak, yang belum ada ya pembangunannya saja," kata Husain.
Menanggapi aspirasi masyarakat itu, Mahfudz Abdurahman mengatakan, tugasnya di masa reses Persidangan ke-III tahun 2009-2010 ini adalah menjaring masukan serta aspirasi masyarakat di lokasi pemilihan. "Sekarang saya sudah mendengar keinginan warga. Mereka memiliki keinginan agar di wilayahnya terdapat pasar tradisional. Usulan tersebut saya kira sangat realistis," kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Mahfudz berjanji akan langsung menyampaikan aspirasi masyarakat Bojongsari dan Sawangan kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. "Apalagi saya mendengar bahwa lahannya sudah tersedia. Itu akan lebih mempermudah kerja pemerintah," katanya.
Anggota Komisi VI DPRRI itu menuturkan, beberapa waktu lalu ia juga menyerap aspirasi masyarakat Depok yang menginginkan revitalisai pasar tradisional. "Aspirasi itu langsung saya sampaikan ke Menteri Koperasi. Sekarang sudah ada satu pasar yang disetujui untuk direvitalisasi," katanya.
Namun, Mahfudz belum mengetahu pasar mana yang akan direvitalisai. "Yang pasti dari tiga pasar yang diajukan; Pasar Agung, Musi, dan Tapos. Salah satu pasar itu akan mendapatkan dana revitalisasi," ucap Mahfudz.
Sementara itu anggota DPRD Depok, F-PKS, Komariyah mengatakan usulan tentang pendirian pasar tradisional di wilayah Bojongsari dan Sawangan sudah mencuat sejak lama. Bahkan, beberapa kali warga langsung datang ke DPRD meminta dianggarkannya pasar tradisional Bojongsari-Sawangan. "Masyarakat ingin pasar tradisional yang tidak jauh dari kediaman mereka. Tujuannya agar mereka dapat melakukan jual beli dengan mudah. Di wilayah sawangan-Bojongsari terdapat banyak potensi yang dapat diperjual belikan di pasar," katanya.
Muhammad Husain mengatakan, masyarakat Bojongsari dan Sawangan sangat menginginkan keberadaan pasar tradisional. Tujuannya, kata dia, masyarakat ingin melakukan jual-beli tidak perlu harus melakukannya di wilayah orang lain. "Perputaran uang pun tidak terjadi di Bogor dan Tanggerang Selatan, melainkan di Kota Depok sendiri," ujarnya. Ia menambahakan, bahwa masyarakat melalui LPM sudah seringkali mengirim surat ke DPRD Depok, namun sampai detik ini belum juga mendapat respons. "Lokasi tanah untuk pasar sudah ada pak, yang belum ada ya pembangunannya saja," kata Husain.
Menanggapi aspirasi masyarakat itu, Mahfudz Abdurahman mengatakan, tugasnya di masa reses Persidangan ke-III tahun 2009-2010 ini adalah menjaring masukan serta aspirasi masyarakat di lokasi pemilihan. "Sekarang saya sudah mendengar keinginan warga. Mereka memiliki keinginan agar di wilayahnya terdapat pasar tradisional. Usulan tersebut saya kira sangat realistis," kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Mahfudz berjanji akan langsung menyampaikan aspirasi masyarakat Bojongsari dan Sawangan kepada Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. "Apalagi saya mendengar bahwa lahannya sudah tersedia. Itu akan lebih mempermudah kerja pemerintah," katanya.
Anggota Komisi VI DPRRI itu menuturkan, beberapa waktu lalu ia juga menyerap aspirasi masyarakat Depok yang menginginkan revitalisai pasar tradisional. "Aspirasi itu langsung saya sampaikan ke Menteri Koperasi. Sekarang sudah ada satu pasar yang disetujui untuk direvitalisasi," katanya.
Namun, Mahfudz belum mengetahu pasar mana yang akan direvitalisai. "Yang pasti dari tiga pasar yang diajukan; Pasar Agung, Musi, dan Tapos. Salah satu pasar itu akan mendapatkan dana revitalisasi," ucap Mahfudz.
Sementara itu anggota DPRD Depok, F-PKS, Komariyah mengatakan usulan tentang pendirian pasar tradisional di wilayah Bojongsari dan Sawangan sudah mencuat sejak lama. Bahkan, beberapa kali warga langsung datang ke DPRD meminta dianggarkannya pasar tradisional Bojongsari-Sawangan. "Masyarakat ingin pasar tradisional yang tidak jauh dari kediaman mereka. Tujuannya agar mereka dapat melakukan jual beli dengan mudah. Di wilayah sawangan-Bojongsari terdapat banyak potensi yang dapat diperjual belikan di pasar," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar