DEPOK, Ledakan tabung gas ukuran 3 kilogram kembali memakan korban harta benda. Kali ini sebuah rumah milik Heri Susanto di Jalan Waru II, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok dilalap si jago merah pada Rabu (14/7) malam. Kebakaran yang menghanguskan dapur milik Heri Susanto itu kemarin diduga akibat kebocoran selang tabung gas 3 kilogram. Rina, istri Heri menuturkan, dirinya tidak menyadari jika selang tabung gasnya mengalami kebocoran. Saat itu Rina hendak memasak dan dia kaget tiba-tiba api langsung keluar dari bagian belakang kompor. "Saya panik pas apinya langsung muncul. Suami saya lalu menyiram pakai air dari kamar mandi," kata Rina di Depok, Kamis (15/7).
Kendati dapurnya hangus terbakar, namun Rina bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. "Kalau jumlah kerugian materi saya belum tahu," ucapnya. Dikatakan Rina, seluruh perbotan dapur dan perlengkapan lainnya hangus terbakar. "Kitchen set juga hexos fan ikut terbakar," ujar Rina.
Tak lama kemudian, petugas Pemadam Kebakaran Kota Depok datang ke lokasi dengan menggunakan empat unit mobil. Dalam waktu satu jam, api berhasil dipadamkan petugas. Petugas Dinas Kebakaran Depok, Mulyadi mengatakan, penyebab kebakaran disebabkan dari tabung gas saat pemilik rumah hendak memasak. "Api berasal dari selang tabung gas yang bocor. Selain itu, ventilasi juga tertutup. Tetapi tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu," ungkap Mulyadi.
Dia menuturkan, pemiliki rumah memang tidak menyadari kebocoran yang terjadi di selang tabung gas miliknya. Dari kebocoran tersebut, kata Mulyadi, berasal dari selang dan menimbulkan api dari belakang kompor. "Pemilik rumah mengaku tak menyadari tabung sudah bocor. Sehingga api langsung muncul dari belakang kompor," katanya.
Sementara itu, Satuan Petugas Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Depok mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pengecekan mengenai penyebab kebakaran. Dari hasil pemantauan lapangan, diketahui kebakaran disebabkan kelalaian pemasangan selang dan regulator. "Kami sudah bentuk tim satgas, tugasnya mendata korban dan memberikan bimbingan cara memasang selang dan regulator yang benar sehingga aman digunakan, kalau hasil dari lapangan tadi, murni kesalahan pemasangan," terang Ketua Hiswana Migas Depok M Athar Susanto.
Hiswana Migas Depok berjanji akan menyosialisasikan pemasangan selang dan regulator yang benar pada pekan depan. Kebakaran akibat tabung gas elpiji 3 kilogram sudah terjadi 3 kali di tahun 2010. "Kami juga akan bekerjasama dengan Pertamina untuk mendistribusikan selang dan regulator gas elpiji kepada masyarakat. Selang dan regulator sebenarnya harus diganti secara berkala," ungkap Athar.
Pertamina, lanjutnya sudah menunjuk 15 agen untuk melakukan distribusi tersebut. Kemudian pihaknya akan memantau dalam prosesnya. Dikatakan Athar, pembagian selang dan regulator tersebut tidak seluruhnya diberikan secara cuma-cuma. "Tidak gratis semua. Yang penting kami berikan solusi kepada masyarakat, kami hanya mengawasi," tandasnya.
Kendati dapurnya hangus terbakar, namun Rina bersyukur kejadian tersebut tidak menyebabkan korban jiwa. "Kalau jumlah kerugian materi saya belum tahu," ucapnya. Dikatakan Rina, seluruh perbotan dapur dan perlengkapan lainnya hangus terbakar. "Kitchen set juga hexos fan ikut terbakar," ujar Rina.
Tak lama kemudian, petugas Pemadam Kebakaran Kota Depok datang ke lokasi dengan menggunakan empat unit mobil. Dalam waktu satu jam, api berhasil dipadamkan petugas. Petugas Dinas Kebakaran Depok, Mulyadi mengatakan, penyebab kebakaran disebabkan dari tabung gas saat pemilik rumah hendak memasak. "Api berasal dari selang tabung gas yang bocor. Selain itu, ventilasi juga tertutup. Tetapi tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu," ungkap Mulyadi.
Dia menuturkan, pemiliki rumah memang tidak menyadari kebocoran yang terjadi di selang tabung gas miliknya. Dari kebocoran tersebut, kata Mulyadi, berasal dari selang dan menimbulkan api dari belakang kompor. "Pemilik rumah mengaku tak menyadari tabung sudah bocor. Sehingga api langsung muncul dari belakang kompor," katanya.
Sementara itu, Satuan Petugas Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Depok mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pengecekan mengenai penyebab kebakaran. Dari hasil pemantauan lapangan, diketahui kebakaran disebabkan kelalaian pemasangan selang dan regulator. "Kami sudah bentuk tim satgas, tugasnya mendata korban dan memberikan bimbingan cara memasang selang dan regulator yang benar sehingga aman digunakan, kalau hasil dari lapangan tadi, murni kesalahan pemasangan," terang Ketua Hiswana Migas Depok M Athar Susanto.
Hiswana Migas Depok berjanji akan menyosialisasikan pemasangan selang dan regulator yang benar pada pekan depan. Kebakaran akibat tabung gas elpiji 3 kilogram sudah terjadi 3 kali di tahun 2010. "Kami juga akan bekerjasama dengan Pertamina untuk mendistribusikan selang dan regulator gas elpiji kepada masyarakat. Selang dan regulator sebenarnya harus diganti secara berkala," ungkap Athar.
Pertamina, lanjutnya sudah menunjuk 15 agen untuk melakukan distribusi tersebut. Kemudian pihaknya akan memantau dalam prosesnya. Dikatakan Athar, pembagian selang dan regulator tersebut tidak seluruhnya diberikan secara cuma-cuma. "Tidak gratis semua. Yang penting kami berikan solusi kepada masyarakat, kami hanya mengawasi," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar