DEPOK, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana membuat grand disign koperasi di Kota Depok. Hal tersebut dilakukan untuk mengontrol jumlah koperasi Depok agar jelas arahnya. "Kita berencana merancang arah koperasi di Kota Depok," kata Kepala Seksi Bina Lembaga Koperasi Dinas Pasar dan UKM, Andi Kuswandi, Kamis (1/7).
Andi menuturkan, grand disgn pembinaan koperasi merupakan sebuah upaya dari Pemkot Depok untuk menyehatkan koperasi. Sampai saat ini, kata dia, pihaknya mencatat di Kota Depok terdapat 867 koperasi. Hanya saja, sambungnya, 435 yang tidak diketahui keberadaannya dan 432 sudah jelas alamatnya. Dari 432, yang aktif hanya 260 koperasi dan 47 yang sudah melakukan rapat akhir tahun (RAT). Dirinya menegaskan, dari semua jumlah yang ada yang sehat dan berkualitas tinggal lima.
Saat ditanya mengenai pengucuran uang pembinaan bagi koperasi, ia menegaskan, sejak tahun 2008 dana pembinaan sudah tidak ada. Sebelumnya, kata dia, kucuran dana sejumlah Rp750 juta untuk koperasi sudah tidak ada. Hal itu diberlakukan sejak keluarnya peraturan menteri keuangan NO. 51 yang tidak membolehkan memberikan bantuan hibah. "Bantuan hibah memang tidak ada, tapi system bantuan bergulir masih ada," ujarnya.
Yang lebih penting lagi, kata Andi, ia berharap grand disgn tersebut dapat mengubah mainset masyarakat Depok soal koperasi. Padahal, banyak juga koperasi yang berkualitas dan sehat. Sebut saja, imbuhnya, soliamitra dan koperasi brimob yang sudah memiliki anggota sebanyak 1300 anggota. Ia menambahkan, perlu juga diinformasikan mengenai kualitas koperasi. "Kalau saja ada 70 koperasi yang aktif dan dengan seribu pekerja, pasti dapat mengatasi pengangguran. Di tempat kita kan, ada kurang lebih 15 ribu pengangguran," terangnya.
Dalam hal pendanaan, Andi mengatakan, dinasnya sudah memetakan koperasi yang berhak mendapatkan kucuran dana. Pertama, potensial pasif yaitu: jika tidak diberikan dana hibah akan mati. Kedua, potensial dana ringan, yakni mereka yang membutuhkan pinjaman dana ringan sebesar 6 % atau lainnya. Ketiga, bankable, adalah mereka yang mampu mengambil pinjaman dana dengan system yang ditentukan perbankan. Dia menambahkan, pihaknya mengharapkan agar semua koperasi sebagai kekuatan dan modal utama dalam pondasi ekonomi bangsa dalam menghadapi system ekonomi kapitalis.
Andi menuturkan, grand disgn pembinaan koperasi merupakan sebuah upaya dari Pemkot Depok untuk menyehatkan koperasi. Sampai saat ini, kata dia, pihaknya mencatat di Kota Depok terdapat 867 koperasi. Hanya saja, sambungnya, 435 yang tidak diketahui keberadaannya dan 432 sudah jelas alamatnya. Dari 432, yang aktif hanya 260 koperasi dan 47 yang sudah melakukan rapat akhir tahun (RAT). Dirinya menegaskan, dari semua jumlah yang ada yang sehat dan berkualitas tinggal lima.
Saat ditanya mengenai pengucuran uang pembinaan bagi koperasi, ia menegaskan, sejak tahun 2008 dana pembinaan sudah tidak ada. Sebelumnya, kata dia, kucuran dana sejumlah Rp750 juta untuk koperasi sudah tidak ada. Hal itu diberlakukan sejak keluarnya peraturan menteri keuangan NO. 51 yang tidak membolehkan memberikan bantuan hibah. "Bantuan hibah memang tidak ada, tapi system bantuan bergulir masih ada," ujarnya.
Yang lebih penting lagi, kata Andi, ia berharap grand disgn tersebut dapat mengubah mainset masyarakat Depok soal koperasi. Padahal, banyak juga koperasi yang berkualitas dan sehat. Sebut saja, imbuhnya, soliamitra dan koperasi brimob yang sudah memiliki anggota sebanyak 1300 anggota. Ia menambahkan, perlu juga diinformasikan mengenai kualitas koperasi. "Kalau saja ada 70 koperasi yang aktif dan dengan seribu pekerja, pasti dapat mengatasi pengangguran. Di tempat kita kan, ada kurang lebih 15 ribu pengangguran," terangnya.
Dalam hal pendanaan, Andi mengatakan, dinasnya sudah memetakan koperasi yang berhak mendapatkan kucuran dana. Pertama, potensial pasif yaitu: jika tidak diberikan dana hibah akan mati. Kedua, potensial dana ringan, yakni mereka yang membutuhkan pinjaman dana ringan sebesar 6 % atau lainnya. Ketiga, bankable, adalah mereka yang mampu mengambil pinjaman dana dengan system yang ditentukan perbankan. Dia menambahkan, pihaknya mengharapkan agar semua koperasi sebagai kekuatan dan modal utama dalam pondasi ekonomi bangsa dalam menghadapi system ekonomi kapitalis.
0 komentar:
Posting Komentar