DEPOK, Sebanyak 786 masjid di Kota Depok belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, fungsi masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah melainkan multi fungsi. "Penggunaan masjid di Kota Depok masih belum optimal. Harus lebih dioptimalkan lagi agar dapat memberdayakan ummat," kata Kepala Seksi Pekapontren Penamas Masjid kantor Kementerian Agama Kota Depok, Matnur di sela-sela Orientasi Pengurus DKM se-Kota Depok gedung Dakwah MUI, Jalan Nusantara, Depok, Rabu (9/6).
Matnur menuturkan, pembenahan masjid harus difokuskan pada pengelolaan masjid itu sendiri. Tidak sebatas tempat ibadah. Melainkan juga tempat kegiatan belajar mengajar, pengajian, dan diskusi. Saat ini, kata dia, dirinya mengaku miris melihat kondisi masjid yang hanya di isi Ketua Masjid dan merbot (penjaga). "Keadaan seperti itu tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Masjid harus menjadi tempat untuk kegiatan belajar mengajar," tuturnya.
Ia mencontohkan, pada zaman rasulullah masjid memiliki banyak fungsi dari mulai sholat sampai mengatur strategi perang. Bahkan, kata dia, dalam melakukan pengkaderan pun para sahabat juga menggunakan masjid sebagai lokasi berdakwah. Untuk itu, ia menyarankan agar para pengurus masjid memfungsikan rumah ibadah secara maksimal. "Salah satu tujuan kita mengumpulkan pengurus masjid adalah memberikan pembinaan agar pengelolaan masjid dapat memanfaatkan masjid secara maksimal," tutur Matnur.
Matnur menyadari bahwa pemanfaatan fungsi masjid secara optimal berada di pundak para pengurus masjid itu sendiri. Mulai dari manajemen, administrasi, visi, dan misinya. Ia menyebutkan, Masjid Kubah Mas Dian Al-Mahri termasuk dalam kategori secara maksimal pemanfaatannya. Di situ, imbuhnya, terdapat aula yang disewakan, mini market, dan tempat pelatihan bimbingan haji. "Masjid Kubah Emas bisa dijadikan contoh oleh para pengurus masjid. Jangan mencontoh kesan eksklusif yang ada di Masjid Kubah Emas," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Orientasi, Syamsuri menuturkan, acara diikuti 120 peserta. Seluruhnya adalah pengurus DKM se-Kota Depok. Menurutnya, pertemuan ini juga sebagai media silaturahmi antarpengurus. Terlebih lagi, kata dia, sebagai upaya pembinaan dan manajemen dalam rangka penelolaan masjid.
Matnur menuturkan, pembenahan masjid harus difokuskan pada pengelolaan masjid itu sendiri. Tidak sebatas tempat ibadah. Melainkan juga tempat kegiatan belajar mengajar, pengajian, dan diskusi. Saat ini, kata dia, dirinya mengaku miris melihat kondisi masjid yang hanya di isi Ketua Masjid dan merbot (penjaga). "Keadaan seperti itu tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Masjid harus menjadi tempat untuk kegiatan belajar mengajar," tuturnya.
Ia mencontohkan, pada zaman rasulullah masjid memiliki banyak fungsi dari mulai sholat sampai mengatur strategi perang. Bahkan, kata dia, dalam melakukan pengkaderan pun para sahabat juga menggunakan masjid sebagai lokasi berdakwah. Untuk itu, ia menyarankan agar para pengurus masjid memfungsikan rumah ibadah secara maksimal. "Salah satu tujuan kita mengumpulkan pengurus masjid adalah memberikan pembinaan agar pengelolaan masjid dapat memanfaatkan masjid secara maksimal," tutur Matnur.
Matnur menyadari bahwa pemanfaatan fungsi masjid secara optimal berada di pundak para pengurus masjid itu sendiri. Mulai dari manajemen, administrasi, visi, dan misinya. Ia menyebutkan, Masjid Kubah Mas Dian Al-Mahri termasuk dalam kategori secara maksimal pemanfaatannya. Di situ, imbuhnya, terdapat aula yang disewakan, mini market, dan tempat pelatihan bimbingan haji. "Masjid Kubah Emas bisa dijadikan contoh oleh para pengurus masjid. Jangan mencontoh kesan eksklusif yang ada di Masjid Kubah Emas," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Orientasi, Syamsuri menuturkan, acara diikuti 120 peserta. Seluruhnya adalah pengurus DKM se-Kota Depok. Menurutnya, pertemuan ini juga sebagai media silaturahmi antarpengurus. Terlebih lagi, kata dia, sebagai upaya pembinaan dan manajemen dalam rangka penelolaan masjid.
0 komentar:
Posting Komentar