DEPOK, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ingatkan para remaja di Kota Depok agar memelihara, menghargai, dan menghormati orang lebih tua. Hal tersebut dikatakan Nur Mahmudi Ismail saat hadir diacara Pembinaan Anak dan Remaja yang diselenggarakan oleh Pokja I TP PKK Kota Depok. "Remaja di Kota Depok diharapkan dapat memelihara, menghargai, dan menghormati orang yang lebih tua, agar tidak terbawa pada arus pergaulan bebas," katanya di Aula Lt. 1 Balaikota Depok, Senin (21/6).
Nur Mahmudi mengatakan, pembinaan bertujuan untuk meningkatkan intelektualitas, kreativitas, dan produktivitas para remaja agar bisa menyongsong Kota Depok menjadi Kota yang mandiri dan unggul. Nur Mahmudi mengatakan, masa remaja adalah masa yang kuat dan penuh gejolak akan rasa ingin tahu, karena itulah para remaja perlu pembinaan agar keingintahuan dan gejolak kaula muda dapat tersalur secara positif dan bermakna. "Tanamkan pada diri masing-masing agar bisa menjadi remaja idola. Remaja idola yang dimaksud adalah remaja yang memelihara kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, tanggung jawab, tidak manja, dan mandiri," kata dia.
Walikota memaparkan masa remaja adalah jembatan penghubung antara masa anak-anak dan masa mandiri yang harus memiliki prinsip dan tanggung jawab hingga dapat berpikir matang. "Jembatan itu ditempuh dengan waktu yang cukup panjang dan tidaklah selalu stabil, untuk menjaga kestabilan, pendidikan formal saja tidaklah cukup tetapi harus dengan pembinaan agar menjadi tauladan bagi generasi mendatang. Pembinaan yang dilakukan harus mencakup segala hal baik sikap, kepribadian, agama, penampilan, dan kemandirian," kata Nur.
Ia berpesan agar keremajaan yang dimiliki harus ditempatkan sebagai energi potensial untuk wujudkan perspektif sehingga dapat menuju kedewasaan secara unggul dan optimal. "Remaja adalah perwakilan bagi anak-anak dan orang tua untuk melakukan suatu pergerakan yang bermakna. Bentuklah satgas kebersihan untuk mengelola sampah sehingga kota bebas sampah dapat diwujudkan di Depok," tandasnya.
Nur Mahmudi mengatakan, pembinaan bertujuan untuk meningkatkan intelektualitas, kreativitas, dan produktivitas para remaja agar bisa menyongsong Kota Depok menjadi Kota yang mandiri dan unggul. Nur Mahmudi mengatakan, masa remaja adalah masa yang kuat dan penuh gejolak akan rasa ingin tahu, karena itulah para remaja perlu pembinaan agar keingintahuan dan gejolak kaula muda dapat tersalur secara positif dan bermakna. "Tanamkan pada diri masing-masing agar bisa menjadi remaja idola. Remaja idola yang dimaksud adalah remaja yang memelihara kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, tanggung jawab, tidak manja, dan mandiri," kata dia.
Walikota memaparkan masa remaja adalah jembatan penghubung antara masa anak-anak dan masa mandiri yang harus memiliki prinsip dan tanggung jawab hingga dapat berpikir matang. "Jembatan itu ditempuh dengan waktu yang cukup panjang dan tidaklah selalu stabil, untuk menjaga kestabilan, pendidikan formal saja tidaklah cukup tetapi harus dengan pembinaan agar menjadi tauladan bagi generasi mendatang. Pembinaan yang dilakukan harus mencakup segala hal baik sikap, kepribadian, agama, penampilan, dan kemandirian," kata Nur.
Ia berpesan agar keremajaan yang dimiliki harus ditempatkan sebagai energi potensial untuk wujudkan perspektif sehingga dapat menuju kedewasaan secara unggul dan optimal. "Remaja adalah perwakilan bagi anak-anak dan orang tua untuk melakukan suatu pergerakan yang bermakna. Bentuklah satgas kebersihan untuk mengelola sampah sehingga kota bebas sampah dapat diwujudkan di Depok," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar