DEPOK, Pengusaha kecil di Kota Depok mengeluhkan kurangnya perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terhadap pelaku usaha kecil dan petani. Hal itu terjadi lantaran Pemkot Depok menggambungkan (memfusi) tiga intansi menjadi satu yaitu Dinas Koperasi, UMKM, dan Dinas Pasar menjadi Dinas Pasar. Sehingga tidak fokus menangani masalah pengusaha kecil dan petani. "Pemberdayaan ekonomi kecil dirasakan pelaku usaha jalan di tempat," kata Ketua Audisi Miskin Merdeka (AMMER) Kota Depok, Samadikun, Kamis (10/6).
Samadikun mengatakan, bantuan pemkot kepada pelaku ekonomi dan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada. Padahal, pengusaha dan petani sangat membutuhkan perhatian pemerintah untuk menggerakan roda usahanya. Pelaku usaha bermodal pas-pasan akan bangkrut dengan sendirinya karena tidak adanya perhatian dari pemerintah. "Yang dibutuhkan saat ini tidak hanya modal melaikan pendampingan dan perhatian. Jangan lah pemkot memberikan pengusaha kecil bunga-bunga harapan," ucapnya.
Untuk menggelorakan semangat wirausaha di masyarakat Depok, kata Samadikun, pemkot harus memulainya dengan membangun jiwa pengusaha dalam diri pengusaha pemula. Tujuannya, agar mereka tidak cepat kandas di tengah jalan sewaktu diterjang badai persaingan usaha. "Pemkot harus fokus terhadap pembangunan jiwa kewirausahaan kepada para pengusaha pemula," tuturnya.
Menurutnya, ada beragam cara yang dapat dilakukan pemkot. Salah satunya ialah dengan adanya pelatihan tentang pemberdayaan ekonomi kalangan masyarakat bawah. Ia pun menekankan setelah adanya pelatihan diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Jangan hanya seremonial saja yang dibesarkan. Pelatihan peternakan bebek saja selesai begitu saja tanpa mampu membeli beli satu ekor bebek pun untuk dipelihara," ujar Samadikun.
Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Depok Yuyun Wirasaputra menegaskan bahwa dirinya akan mengevaluasi kinerja Dinas Pasar. Dia berharap, Dinas Pasar mampu mengatasi keluhan dan hambatan para pengusaha pemula dan petani. "Besar atau pun kecil bantuan dari pemerintah harus tetap optimis. Kita akan lakukan evaluasi terhadap keberadaan dinas tersebut," kata Yuyun.
Menurut Yuyun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok saat ini mencapai angka Rp115 miliar. Sedangkan APBD sebanyak Rp1,1 triliun. Untuk pembangunan infrastruktur dibutuhkan dana sebanyak Rp 300 miliar. Jadi, kata dia, Kota Depok tidak dapat dibandingkan dengan kota lainnnya di luar Depok. Ia berharap, pengusaha-pengusaha pemula menjelma menjadi pengusaha besar yang mampu membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Depok. "Kita akan perhatinak segala keluhan pengusaha kecil dan pemula itu," kata dia.
Samadikun mengatakan, bantuan pemkot kepada pelaku ekonomi dan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada. Padahal, pengusaha dan petani sangat membutuhkan perhatian pemerintah untuk menggerakan roda usahanya. Pelaku usaha bermodal pas-pasan akan bangkrut dengan sendirinya karena tidak adanya perhatian dari pemerintah. "Yang dibutuhkan saat ini tidak hanya modal melaikan pendampingan dan perhatian. Jangan lah pemkot memberikan pengusaha kecil bunga-bunga harapan," ucapnya.
Untuk menggelorakan semangat wirausaha di masyarakat Depok, kata Samadikun, pemkot harus memulainya dengan membangun jiwa pengusaha dalam diri pengusaha pemula. Tujuannya, agar mereka tidak cepat kandas di tengah jalan sewaktu diterjang badai persaingan usaha. "Pemkot harus fokus terhadap pembangunan jiwa kewirausahaan kepada para pengusaha pemula," tuturnya.
Menurutnya, ada beragam cara yang dapat dilakukan pemkot. Salah satunya ialah dengan adanya pelatihan tentang pemberdayaan ekonomi kalangan masyarakat bawah. Ia pun menekankan setelah adanya pelatihan diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Jangan hanya seremonial saja yang dibesarkan. Pelatihan peternakan bebek saja selesai begitu saja tanpa mampu membeli beli satu ekor bebek pun untuk dipelihara," ujar Samadikun.
Di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Depok Yuyun Wirasaputra menegaskan bahwa dirinya akan mengevaluasi kinerja Dinas Pasar. Dia berharap, Dinas Pasar mampu mengatasi keluhan dan hambatan para pengusaha pemula dan petani. "Besar atau pun kecil bantuan dari pemerintah harus tetap optimis. Kita akan lakukan evaluasi terhadap keberadaan dinas tersebut," kata Yuyun.
Menurut Yuyun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Depok saat ini mencapai angka Rp115 miliar. Sedangkan APBD sebanyak Rp1,1 triliun. Untuk pembangunan infrastruktur dibutuhkan dana sebanyak Rp 300 miliar. Jadi, kata dia, Kota Depok tidak dapat dibandingkan dengan kota lainnnya di luar Depok. Ia berharap, pengusaha-pengusaha pemula menjelma menjadi pengusaha besar yang mampu membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Depok. "Kita akan perhatinak segala keluhan pengusaha kecil dan pemula itu," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar