DEPOk, Dalam tempo satu malam, tiga instansi milik Pemerintah Daerah (Pemkot) Depok di kawasan Cilodong digerayangi maling. Ketiga instansi tersebut adalah Kecamatan Cilodong, Kelurahan Jatimulya, dan SDN Cilodong 2. Secara kebetulan letak tiga institusi tersebut jaraknya satu sama lain tidak terlalu jauh. Namun, ketiganya berada di lokasi yang jarang dilintasi pengendara motor atau mobil alias sepi. Pelaku pencurian diduga berasal dari satu kelompok yang telah mengintai sejak lama lokasi tiga institusi tersebut. Dari ketiga kantor itu, gerombolan maling berhasil membawa kabur dua buah komputer dan dua buah central prosesor unit (CPU) milik Kecamatan Cilodong dan sebuah komputer berikut CPU milik Kelurahan Jatimulya, serta 4 CPU milik SDN Cilodong 2.
Menurut staf honorer Kecamatan Cilodong Parno, pencurian tersebut diperkirakan terjadi pada subuh. Sebab pada pukul 02.00 dinihari ia dan rekannya, Atif masih berpatroli. Saat itu tidak ada yang mencurigakan. Setelah berpatroli ia dan Atif pulang ke rumah masing-masing. Saat ia dan Atif kembali ke Kantor Kecamatan Cilodong pukul 05.30, ia kaget melihat jendela bagian depan kantor terbuka. Di kusen jendela terlihat ada bekas congkelan. Kemudian ia dan Atif masuk ke dalam dan memeriksa seluruh ruangan. Ternyata dua komputer berikut CPUnya yang berada di ruang untuk data pembuat KTP hilang. Melihat hal itu, ia pun melaporkan ke atasannya dan ke Polsek Sukmajaya.
"Kami kaget melihat jendela sudah terbuka. Kami kira pencurinya sudah mengamati karena setelah kami pergi mereka beraksi," katanya.
Kepala Sekolah SDN Cilodong 2, Sulistiowati menjelaskan, pencurian empat CPU baru diketahui penjaga sekolah sekitar pukul 06.00 WIB ketika Rohim, penjaga sekolah sedang membersihkan ruangan. Rohim melihat ventilasi udara ruang guru dirusak. Saat diperiksa ternyata lima CPU telah hilang. "Awalnya, dia hanya menemukan kesing CPU di dapur, tanpa curiga sedikit pun, petugas itu mengembalikan kesing CPU ke ruang sebelah. Ternyata, 4 CPU telah hilang," kata dia.
Ia menambahkan, beberapa waktu kemudian ada seorang warga yang melitas di belakang sekolah menemukan dua unit CPU ditimbun semak-semak. Setelah dilakukan pengecekan ternyata CPU tersebut memang milik sekolah. "Kita sudah dua kali mengalami hal ini. Untuk yang sekarang data murid-murid belum sempat kita gandakan," kata dia.
Staf Kelurahan Jatimulya, Heriyanto menjelaskan, ia mengetahui hilangnya sebuah komputer di ruang data KTP pada pukul 08.30 WIB. Pencuri itu masuk dengan mencongkel jendela.
"Komputer yang diambil adalah komputer yang berisikan data penting. Misalnya data arsip KTP. Beruntung kami ada back upnya," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya AKP Lilik Ariyanto menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pencuri tersebut. "Kami mengira pelakunya lebih dari dua orang. Tampaknya pencurinya sudah mensurvei sebelum beraksi," tandasnya.
Menurut staf honorer Kecamatan Cilodong Parno, pencurian tersebut diperkirakan terjadi pada subuh. Sebab pada pukul 02.00 dinihari ia dan rekannya, Atif masih berpatroli. Saat itu tidak ada yang mencurigakan. Setelah berpatroli ia dan Atif pulang ke rumah masing-masing. Saat ia dan Atif kembali ke Kantor Kecamatan Cilodong pukul 05.30, ia kaget melihat jendela bagian depan kantor terbuka. Di kusen jendela terlihat ada bekas congkelan. Kemudian ia dan Atif masuk ke dalam dan memeriksa seluruh ruangan. Ternyata dua komputer berikut CPUnya yang berada di ruang untuk data pembuat KTP hilang. Melihat hal itu, ia pun melaporkan ke atasannya dan ke Polsek Sukmajaya.
"Kami kaget melihat jendela sudah terbuka. Kami kira pencurinya sudah mengamati karena setelah kami pergi mereka beraksi," katanya.
Kepala Sekolah SDN Cilodong 2, Sulistiowati menjelaskan, pencurian empat CPU baru diketahui penjaga sekolah sekitar pukul 06.00 WIB ketika Rohim, penjaga sekolah sedang membersihkan ruangan. Rohim melihat ventilasi udara ruang guru dirusak. Saat diperiksa ternyata lima CPU telah hilang. "Awalnya, dia hanya menemukan kesing CPU di dapur, tanpa curiga sedikit pun, petugas itu mengembalikan kesing CPU ke ruang sebelah. Ternyata, 4 CPU telah hilang," kata dia.
Ia menambahkan, beberapa waktu kemudian ada seorang warga yang melitas di belakang sekolah menemukan dua unit CPU ditimbun semak-semak. Setelah dilakukan pengecekan ternyata CPU tersebut memang milik sekolah. "Kita sudah dua kali mengalami hal ini. Untuk yang sekarang data murid-murid belum sempat kita gandakan," kata dia.
Staf Kelurahan Jatimulya, Heriyanto menjelaskan, ia mengetahui hilangnya sebuah komputer di ruang data KTP pada pukul 08.30 WIB. Pencuri itu masuk dengan mencongkel jendela.
"Komputer yang diambil adalah komputer yang berisikan data penting. Misalnya data arsip KTP. Beruntung kami ada back upnya," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya AKP Lilik Ariyanto menyatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pencuri tersebut. "Kami mengira pelakunya lebih dari dua orang. Tampaknya pencurinya sudah mensurvei sebelum beraksi," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar