Minggu, 27 Juni 2010

Damkar Terus Bentuk Satlakar

DEPOK, Dinas Pemadam Kebakaran Kebakaran (Damkar) Kota Depok terus membentuk Satuan Relawan Pemadam Kebakaran (Satlakar) di 63 kelurahan. Tugas Satlakar adalah untuk mempercepat menanganan kebakaran yang terjadi di wilayah Depok, khusunya pemukiman padat penduduk. Relawan yang tergabung dalam Satlakar berjumlah 15 orang diambil dari RW Siaga. "Mereka kita latih mitigasi, memandu petugas ke sumber air, dan melakukan pencegahan agar api tidak meluas," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penyuluhan Damkar, Dani Kondani, Minggu (27/6).
Dani mengatakan, setiap Satlakar disediakan peralatan seperti seragam, karung goni, ember, HT, dan alat pemadam kebakaran api ringan. Ia mengatakan, sebelum diberikan alat-alat tersebut setiap anggota diajarkan pengenalan api dan manajemen api. Tujuannya, kata dia, agar setiap Satlakar dapat mengantisipasi penyebaran api. "Yang menjadi pertanyaan pasti mengapa mereka dibekali HT, karena Damkar sering mendapatkan laporan palsu. "Dengan memberikan HT kepada mereka, kita dapat mengecek terlebih dahulu sumber berita itu," kata dia.
Dani menambahkan, pembentukan Satlakar baru dilakukan di 26 kelurahan. Masih menyisahkan 37 kelurahan yang belum terbentuk. Ia memperkirakan, pembentukan Satlakar di 63 kelurahan baru dapat diselesaikan tahun 2013. Itu pun jika Pemerintah Kota (Pemkot) memberikan anggaran khusus bagi pembentukan Satlakar. "Perkiraan saya pembentukan Satlakar di 63 kelurahan baru selesai tahun 2013," ucapnya.
Ia mengatakan, saat ini Damkar baru memiliki 3 Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) ; UPT Cinere, UPT, Bojongsari, dan UPT Cimanggis. Disetiap kecamatan yang sudah memiliki UPT biasanya sudah terdapat beberapa Satlakar. "Belum semua kelurahan memiliki Satlakar tapi ada beberapa," ucap mantan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Depok.
Dani menuturkan, pada Selasa (29/6) akan dilangsungkan pelatihan di Kecamatan Sukmajaya. Sekitar dua sampai empat instruktur petugas pemadam kebakaran akan memberikan pelatihan materi dan pemadaman kebakaran dalam waktu satu hari. Dengan adanya Satlakar di masing-masing kecamatan, Dani berharap, kebakaran di suatu daerah akan dapat diantisipasi lebih awal sebelum petugas pemadam tiba di lokasi kejadian. "Pelatihan ini juga diharapkan membuat masyarakat aktif dalam melakukan pencegahan dini kebakaran," kata dia.
Ia pun berencana untuk mengadakan pelatihan Satlakar setiap tahunnya. Namun, ia belum mengetahui apakah pelaksanaan ke depannya mendapat persetujuan dewan atau tidak. "Saya yakin seratus persen dewan akan setuju," kata dia.


0 komentar: