DEPOK, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengingatkan Kader Siaga di tingkat RW, kelurhan. dan kecamatan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan serta meningkatkan kegiatan yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. "Saya atas nama pemerintah mengucapkan terimakasih pada para kader yang bersedia menjadi relawan yang bersedia membantu pemerintah menjalankan program-program siaga di Kota Depo," katanya, Kamis (10/7) pagi, dalam rapat koordinasi (rakor) RW Siaga Tingkat Kota Depok.
Menurut Nur Mahmudi, konsep RW Siaga adalah RW yang memiliki sumberdaya mumpuni, kemampuan dan kemauan. RW Siaga diharapkan mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat, bencana alam, kegawat daruratan di wilayah secara mandiri.RW Siaga terbentuk berdasar Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 564/2006, Peraturan Daerah (Perda) No 2 tentang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2006-2011, serta Surat Keputusan (SK) Wali Kota No 821.29/148/kpts/kesra/huk/2007. "Keberadaan RW Siaga merupakan wujud untuk menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan serta dapat menciptakan masyarakat dan lingkungan yang sehat, aman, dan bersih," kata dia.
Menurutnya, saat ini Kota Depok memiliki 6 Satgas di tingkat Kecamatan Siaga, 63 Satgas Kelurahan Siaga, dan 840 RW Siaga. Rakor ini, terang Nur Mahmudi Ismail, membahas konsep pengembangan Kelurahan Siaga. Pasalnya, salah satu faktor indeks pembangunan manusia ada kesehatan. Untuk mewujudkan hal itu, kata dia, ada delapan item yang harus dilakukan yaitu forum masyarakat kelurahan/RW, adanya sarana/fasilitas pelayanan kesehatan keluarga, adanya UKBM yang dikembangkan, adanya sistem pengamatan penyakit dan faktor resiko, adanya sistem kesiapsiagaan penanggulangan bencana, adanya upaya menciptakan lingkungan sehat, adanya upaya menciptakan terwujudnya PHBS, dan adanya upaya menciptakan terwujudnya kader gizi. "Dengan adanya RW Siaga dan kader siaga maka upaya pemerintah akan segera terwujud," tutur Nur Mahmudi.
Hal senada juga diutarakan Wakil Wali Kota Yuyun Wirasaputra. Menurut Yuyun, rakor ini diharapkan dapat menciptakan kader siaga, yang dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta dapat meningkatkan kegiatan yang mampu menurukan angka kematian ibu dan bayi. "Saya berharap kegiatan ini dapat mengembangkan pengetahuan kader siaga," tuturnya.
Yuyun bangga dengan kinerja para kader dan aparat pemerintahan, karena mereka telah berhasil menurunkan tingkat kematian ibu dan anak. Pada tahun 2008 sebanyak 68 ibu dan anak meninggal dunia. Tahun 2009 angka kematian ibu-anak menurun menjadi 13 orang. "Semoga di Tahun 2010 bisa turun lagi bahkan mencapai 0% untuk kematian ibu dan anak," harapnya.
Kamis, 10 Juni 2010
Kader Siaga Diminta Mampu Tanggulangi Bencana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar