DEPOK, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok lirik calon wakil wali kota dari kalangan perempuan. Hal itu ditegaskan anggota Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Komisi Kaderisasi Kewanitaan, Sri Rahayu Sembiring, usai melakukan pertemuan dengan bakal calon (balon) wakil wali kota Nursyi Arsirawati di kantor DPD PKS.
Menurut Yayu, ia lebih setuju jika wanita maju menjadi kandidat Wakil Wali Kota Depok priode 2011-2016. Keterwakilan wanita menjadi sangat penting untuk menampung seluruh aspirasi kaum perempuan. "Saya setuju kalau calonnya dari perempuan," kata istri Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Selasa (15/6).
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Depok, Mustajhid Rachman Yadi mengatakan, hingga kini PKS belum membuka penjaringan untuk calon wakil wali kota. Pasalnya, DPD masih menunggu keputusan calon wali kota. Namun, ia menyadari bahwa tenggat waktu pendaftaran kandidat wali kota dan wakil wali kota hanya tinggal sebulan. "Saya yakin keputusan itu akan keluar setelah munas. Mengenai calon wakil wali kota keputusan dikembalikan ke DPP. Yang pasti kader wanita PKS menginginkan wanita masuk menjadi kandidat wakil wali kota," ujarnya.
Yadi menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya pernah mewacanakan akan membuka konvensi calon wakil wali kota. Akan tetapi, urainya, hal itu hanya dapat dilakukan jika rentang waktu pendaftaran yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok masih panjang. "Kami akan mengusulkan agar nama-nama yang telah datang ke DPD PKS diutamakan untuk diseleksi menjadi calon wakil wali kota. Yang perlu diingat keputusan tetap ada di DPP," ucapnya.
Yadi mengatakan, kedatangan Nursyi biasa disapa Uci ke DPD PKS merupakan ajang silaturahmi sekaligus menyamakan visi dan misi dalam membangun Kota Depok ke depan. "Saya kira hasil pertemuan ini dapat menjadi pertimbangan. Apalagi Ibu Uci memiliki dukungan massa dari Ormas FBR," tuturnya.
Wakil Ketua DPRD yang sekaligus kandidat balon wali kota dari PKS Prihandoko menyambut baik pertemuan antara DPD PKS dan Nursyi. Menurutnya, ada beberapa hal yang didapat dari pertemuan itu. Pertama, telah terjadi kesamaan pandangan untuk membangun Kota Depok menjadi lebih baik. Kedua, keduanya memiliki basis massa yang jelas, sehingga dapat disinergikan lebih baik lagi. Ketiga, kedua elemen berharap Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Depok berjalan damai. "Saya kira pertemuan kali ini berjalan dengan baik," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Uci. Menurutnya, silaturahmi yang dilakukan dirinya dengan elite DPD PKS merupakan rangkaian proses berdemokrasi. Ia tidak dapat memastikan dirinya akan dipinang DPD PKS untuk menjadi wakil wali kota, karena sesungguhnya PSK belum memutuskan mekanisme penjariangan seperti apa yang akan dilakukan. "Kalau kaum perempuan PKS menyetujui kaum perempuan lainnya maju menjadi wakil wali kota, itu merupakan kegembiraan. Apalagi kan tadi Ketua DPD PKS telah mengatakan dari seluruh kandidat yang telah melakukan pertemuan dengan PKS belum ada yang mewakili kalangan perempuan," tuturnya.
Uci mengatakan, lirik melirik dalam politik itu biasa. "Saya dahulu bersama Agung Witjaksono melamar ke Partai Demokrat. Agung adalah teman baik saya. Toh, sampai hari ini belum ada keputusan final untuk maju menjadi calon wakil wali kota," ucapnya.
Ketua FBR Kota Depok, Muhammad Kanta berharap koalisi antara FBR dan PKS dapat terwujud. Seperti apa yang pernah terjadi di DKI Jakarta. "Uci merupakan kader FBR, saya akan menjual produk berkualitas ini ke seluruh partai. beruntung kalau dia dicalonkan menjadi wakil wali kota dari PKS," kata dia.
Menurut Yayu, ia lebih setuju jika wanita maju menjadi kandidat Wakil Wali Kota Depok priode 2011-2016. Keterwakilan wanita menjadi sangat penting untuk menampung seluruh aspirasi kaum perempuan. "Saya setuju kalau calonnya dari perempuan," kata istri Menteri Komunikasi dan Informasi (Kominfo) RI, Selasa (15/6).
Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Depok, Mustajhid Rachman Yadi mengatakan, hingga kini PKS belum membuka penjaringan untuk calon wakil wali kota. Pasalnya, DPD masih menunggu keputusan calon wali kota. Namun, ia menyadari bahwa tenggat waktu pendaftaran kandidat wali kota dan wakil wali kota hanya tinggal sebulan. "Saya yakin keputusan itu akan keluar setelah munas. Mengenai calon wakil wali kota keputusan dikembalikan ke DPP. Yang pasti kader wanita PKS menginginkan wanita masuk menjadi kandidat wakil wali kota," ujarnya.
Yadi menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya pernah mewacanakan akan membuka konvensi calon wakil wali kota. Akan tetapi, urainya, hal itu hanya dapat dilakukan jika rentang waktu pendaftaran yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok masih panjang. "Kami akan mengusulkan agar nama-nama yang telah datang ke DPD PKS diutamakan untuk diseleksi menjadi calon wakil wali kota. Yang perlu diingat keputusan tetap ada di DPP," ucapnya.
Yadi mengatakan, kedatangan Nursyi biasa disapa Uci ke DPD PKS merupakan ajang silaturahmi sekaligus menyamakan visi dan misi dalam membangun Kota Depok ke depan. "Saya kira hasil pertemuan ini dapat menjadi pertimbangan. Apalagi Ibu Uci memiliki dukungan massa dari Ormas FBR," tuturnya.
Wakil Ketua DPRD yang sekaligus kandidat balon wali kota dari PKS Prihandoko menyambut baik pertemuan antara DPD PKS dan Nursyi. Menurutnya, ada beberapa hal yang didapat dari pertemuan itu. Pertama, telah terjadi kesamaan pandangan untuk membangun Kota Depok menjadi lebih baik. Kedua, keduanya memiliki basis massa yang jelas, sehingga dapat disinergikan lebih baik lagi. Ketiga, kedua elemen berharap Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Kota Depok berjalan damai. "Saya kira pertemuan kali ini berjalan dengan baik," ujarnya.
Hal senada juga diutarakan Uci. Menurutnya, silaturahmi yang dilakukan dirinya dengan elite DPD PKS merupakan rangkaian proses berdemokrasi. Ia tidak dapat memastikan dirinya akan dipinang DPD PKS untuk menjadi wakil wali kota, karena sesungguhnya PSK belum memutuskan mekanisme penjariangan seperti apa yang akan dilakukan. "Kalau kaum perempuan PKS menyetujui kaum perempuan lainnya maju menjadi wakil wali kota, itu merupakan kegembiraan. Apalagi kan tadi Ketua DPD PKS telah mengatakan dari seluruh kandidat yang telah melakukan pertemuan dengan PKS belum ada yang mewakili kalangan perempuan," tuturnya.
Uci mengatakan, lirik melirik dalam politik itu biasa. "Saya dahulu bersama Agung Witjaksono melamar ke Partai Demokrat. Agung adalah teman baik saya. Toh, sampai hari ini belum ada keputusan final untuk maju menjadi calon wakil wali kota," ucapnya.
Ketua FBR Kota Depok, Muhammad Kanta berharap koalisi antara FBR dan PKS dapat terwujud. Seperti apa yang pernah terjadi di DKI Jakarta. "Uci merupakan kader FBR, saya akan menjual produk berkualitas ini ke seluruh partai. beruntung kalau dia dicalonkan menjadi wakil wali kota dari PKS," kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar