Rabu, 07 April 2010

RS Bunda Rawat Bayi Tanpa Anus


DEPOK, Kota Depok digemparkan dengan lahirnya bayi berjenis kelamin laki-laki, pada 2 April 2010 lalu, tanpa memiliki anus. Bayi tersebut bernama Muhammad Firdaus, kini masih dalam perawatan intensif Rumah Sakit (RS) Bunda, setelah dilakukan tindakan operasi dengan membuat lobang anus sementara.
Menurut dokter bagian anak dr Desyana, sejak dirujuk dari RS Bhakti Yudha Depok pada Senin (5/4) lalu, kondisi bayi sangat lemah, perutnya membesar, dan menangis terus menerus. Namun, setelah dilakukan tindakan operasi dengan membuat lobang anus sementara, Firdaus sudah dapat buang air besar dengan lancar. "Untuk kelanjutannya nanti, kita akan melakukan operasi membuat lobang anus secara permanent. Namun, untuk sementara kita lakukan dulu perawatan agar kondisi fisik bayi normal. Jadi, lobang anus sementara itu hanya untuk membantu kelancaran buang air besar saja," kata Desyana, Rabu (7/4) sore.
Hasil pemeriksaan tim dokter RS Bunda, kondisi fisik bayi Firdaus ternyata sudah terinfeksi sejak dalam kandungan ibunya. Sehingga diperlukan perawatan yang intensif guna menjaga kondisi stabil. "Pertumbuhan janin terhambat dalam kandungan, sehingga mengakibatkan berat badan bayi Firdaus pada saat dilahirkan tidak normal," tukas Desyana.
Suharto (28) orangtua, Firdaus mengatakan, putra pertamanya itu lahir ditangani salah seorang bidan dengan berat badan 1,7 kg. Sementara usia bayi dalam kandungan ibunya adalah 9,2 bulan. "Setiap bulan, istri saya selalu memeriksakan kehamilan kepada bidan. Soal pertumbuhan bayi dalam kandungan terhambat, saya kurang tahu masalah itu," katanya pelan
Putra pasangan Suharto dan Irnayati (26), merupakan warga tidak mampu yang beralamat di Jalan Raya Sawangan, Gg Prisma Rt 02/09 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Suharto mengaku terbantu dengan biaya perawatan bayi yang ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan memanfaatkan surat keterangan tidak mampu (SKTM). "Alhamdulillah, bayi kami dapat tertolong biaya perawatannya dengan menggunakan SKTM. Kalau mengandalkan pendapatan saya, itu tak mungkin anak kmi bisa dirawat di rumah sakit ini," tambah Suharto, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kue.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Hardiono mengatakan, seluruh biaya operasi dan perawatan bayi Firdaus akan ditanggung oleh Pemkot Depok. "Bayi tersebut sudah memiliki SKTM, jadi dia berhak memperoleh fasilitas tindakan operasi dan perawatan," katanya.

0 komentar: