DEPOK, Tak banyak orang yang tahu kalau Belimbing Dewan, ikon Kota Depok, kerap disuguhkan sebagai buah pencuci mulut para tamu negara. Padahal, sejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikukuhkan menjadi Presiden Republik Indonesia, Belimbing Dewa mulai merambah ke dalam lingkungan istana. Bahkan, Presiden SBY tak sungkan-sungkan mempromosikan Belimbing Dewa kepada para tetamu negara. "Saya dengar langsung dari orang dalam istana kalau Presiden SBY sering promosi Belimbing Dewa kepada para tamu negara. Bahkan, pihak istana selalu memesan parsel isi Belimbing Dewa dari Depok," kata Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kota Depok, Rinin Somantri, Senin (26/4), saat ditemui di Pusat Koperasi Pengembangan dan Pengolahan Belimbing Dewa, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.
Rinin dengan bangga mengatakan, Belimbing Dewa sudah sejak lama dipromosikan sebagai buah andalan Indonesia ke berbagai negara di dunia. Makanya, ia bersyukur saat Belimbing Dewa dicanangkan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, sebagai ikon Kota Depok sejak tahun 2007. Kendati, penetapan Belimbing Dewa sebagai ikon belum tertuang dalam surat putusan wali kota dan peraturan daerah (perda) Kota Depok namun masyarakat meyakini Belimbing Dewa sebagai ikon Depok. Buktinya, kata dia, Belimbing Dewa telah berhasil menjadi juara dunia dalam kontes Internasional di Singapura sebagai buah eksotik, terbesar, dan terberat di dunia. Belimbing Dewa kebanggaan Kota Depok tersebut berhasil menyisihkan belimbing asal Australia, Belanda, dan Malasyia dengan berat mencapai 8,6 ons. "Kita menang lomba pada tahun 2008, Belimbing Dewa Depok berhasil menjadi juara dunia," kata dia.
Rinin mengatakan, Belimbing Depok memiliki keunggulan dari segi bentuk dan rasa. Dengan Ukuran dan rasa yang khas, Belimbing Dewa memiliki potensi bersaing secara global. Karenanya, kata Rinin, potensi pertanian belimbing di Kota Depok merupakan sumber penghidupan yang dapat diandalkan oleh petani belimbing. Saat ini jumlah petani Belimbing Dewa telah mencapai angka 753 petani. Namun, kata Rinin, tidak semua petani di Kota Depok ikut bergabung dengan Koperasi petani belimbing. "Hanya 374 petani yang terdaftar ikut koperasi," katanya
Rinin dengan tegas mendukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengembangkan budi daya Belimbing Dewa di seluruh wilayah Kota Depok. Sehingga, buah Belimbing Dewa dapat betul-betul menjadi sebuah industri. Pemkot Depok juga telah menunjuk wilayah kelurahan Pasir Putih sebagai wilayah Agrowisata Belimbing Dewa. Bahkan sebagai bentuk promosi, Pemkot Depok dalam waktu dekat akan mengadakan aksi bagi belimbing di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, kebaradaan Belimbing Dewa sebagai ikon Kota Depok telah banyak mendapat penghargaan. Penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk permodalan. Tetapi, bentuk-bentuk lainnya seperti subsidi. "Peran pemerintah sudah banyak dalam mendukung petani Belimbing Dewa. Seperti penyaluran bibit, pelatihan tentang pengolahan belimbing, pembentukan kelompok kerja khusus untuk belimbing, dan permodalan," kata dia.
Nur menegaskan, ikon Belimbing Dewa sudah diperkenalkan ke khalayak melalui berbagai karya. Misalnya, dalam bentuk souvenir cantik, yang oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok pernah dihargai sebagai pemenang dalam lomba kerajinan di Kota Depok. Bahkan, lima dari 10 desain batik khas Depok berlam-bangkan belimbing.
Dia mengungkapkan, tingginya kepedulian pemerintah untuk menjaga ikon tersebut juga ditunjukkan dengan dijadikannya area Belimbing Dewa di Kecamatan Sawangan sebagai daerah tujuan wisata. Untuk memanfaatkan ikon kota tersebut, dia mempersilakan warga Depok untuk bisa berkreasi menghasilkan karya, seperti membuat kalung liontin dari belimbing, cincin dari belimbing, dan kreasi lainnya yang bisa meningkatkan perekonomian warga. "Silakan berkreasi dan berinovasi," tandasnya.
Rinin dengan bangga mengatakan, Belimbing Dewa sudah sejak lama dipromosikan sebagai buah andalan Indonesia ke berbagai negara di dunia. Makanya, ia bersyukur saat Belimbing Dewa dicanangkan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, sebagai ikon Kota Depok sejak tahun 2007. Kendati, penetapan Belimbing Dewa sebagai ikon belum tertuang dalam surat putusan wali kota dan peraturan daerah (perda) Kota Depok namun masyarakat meyakini Belimbing Dewa sebagai ikon Depok. Buktinya, kata dia, Belimbing Dewa telah berhasil menjadi juara dunia dalam kontes Internasional di Singapura sebagai buah eksotik, terbesar, dan terberat di dunia. Belimbing Dewa kebanggaan Kota Depok tersebut berhasil menyisihkan belimbing asal Australia, Belanda, dan Malasyia dengan berat mencapai 8,6 ons. "Kita menang lomba pada tahun 2008, Belimbing Dewa Depok berhasil menjadi juara dunia," kata dia.
Rinin mengatakan, Belimbing Depok memiliki keunggulan dari segi bentuk dan rasa. Dengan Ukuran dan rasa yang khas, Belimbing Dewa memiliki potensi bersaing secara global. Karenanya, kata Rinin, potensi pertanian belimbing di Kota Depok merupakan sumber penghidupan yang dapat diandalkan oleh petani belimbing. Saat ini jumlah petani Belimbing Dewa telah mencapai angka 753 petani. Namun, kata Rinin, tidak semua petani di Kota Depok ikut bergabung dengan Koperasi petani belimbing. "Hanya 374 petani yang terdaftar ikut koperasi," katanya
Rinin dengan tegas mendukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengembangkan budi daya Belimbing Dewa di seluruh wilayah Kota Depok. Sehingga, buah Belimbing Dewa dapat betul-betul menjadi sebuah industri. Pemkot Depok juga telah menunjuk wilayah kelurahan Pasir Putih sebagai wilayah Agrowisata Belimbing Dewa. Bahkan sebagai bentuk promosi, Pemkot Depok dalam waktu dekat akan mengadakan aksi bagi belimbing di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, kebaradaan Belimbing Dewa sebagai ikon Kota Depok telah banyak mendapat penghargaan. Penghargaan tersebut tidak hanya dalam bentuk permodalan. Tetapi, bentuk-bentuk lainnya seperti subsidi. "Peran pemerintah sudah banyak dalam mendukung petani Belimbing Dewa. Seperti penyaluran bibit, pelatihan tentang pengolahan belimbing, pembentukan kelompok kerja khusus untuk belimbing, dan permodalan," kata dia.
Nur menegaskan, ikon Belimbing Dewa sudah diperkenalkan ke khalayak melalui berbagai karya. Misalnya, dalam bentuk souvenir cantik, yang oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Depok pernah dihargai sebagai pemenang dalam lomba kerajinan di Kota Depok. Bahkan, lima dari 10 desain batik khas Depok berlam-bangkan belimbing.
Dia mengungkapkan, tingginya kepedulian pemerintah untuk menjaga ikon tersebut juga ditunjukkan dengan dijadikannya area Belimbing Dewa di Kecamatan Sawangan sebagai daerah tujuan wisata. Untuk memanfaatkan ikon kota tersebut, dia mempersilakan warga Depok untuk bisa berkreasi menghasilkan karya, seperti membuat kalung liontin dari belimbing, cincin dari belimbing, dan kreasi lainnya yang bisa meningkatkan perekonomian warga. "Silakan berkreasi dan berinovasi," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar