DEPOK, Peserta ujian nasional (UN) susulan di Kota Depok mencapai angka 235 siswa. Terbagi atas 146 orang siswa SMK, 89 siswa SMA. Sedangkan untuk siswa Madrasah Aliyah (MA) dipastikan tidak ada satu pun siswa mengikuti ujian susulan. Menurut panitia UN Kota Depok, Otong Hariyanto, pelaksanaan UN susulan hanya diberikan kepada peserta yang tidak dapat mengikuti UN utama. Dengan pelbagai alasan diantaranya ialah sakit atau berhalangan tertentu. "Catatan kehadiran memperlihatkan bahwa sebanyak 235 pelajar tidak mengikuti UN utama. Alasannya sangat bervariatif, kebanyakan sakit," kata Otong Hariyanto di kantor Dinas PEndidikan Kota Depok, Jum’at (26/3).
Otong mengatakan, setiap siswa harus mampu memaksimalkan kesempatan UN susulan untuk meraih nilai dioptimal. Dengan mengikuti semua jadwal UN yang telah ada. Agarmemiliki kesempatan mendapatkan nilai kelulusan. Otong menegaskan bagi peserta yang tidak ikut UN utama dan susulan
sangat tidak mungkin lulus. Karena peserta yang tak mengikuti UN sudah pasti tidak memiliki nilai. Sehingga tidak cukup alasan untuk
memberikan kelulusan. "Kalau peserta ikut, maka dapat dilihat nilainya. Kalau memang diatas standar maka lulus. Kalau tidak, masih ada kesempatan lainnya," terang dia.
Lebih lanjut Otong menambahkan, pelaksanaan UN susulan ini tidak ada perbedaan dengan UN utama. Secara kualitatif dan kuantitatif soal UN susulan dijamin sama. Dengan mata pelajaran yang juga sama sesuai jenjang pendidikannya. Konsep pengamanan soalnya pun, tambah dia tidak ada perbedaan. Distribusi soal tetap dikawal polisi dan tim independen. Jadi kerahasiaan soalnya dijamin panitia. "Jangan berpikir soal UN susulan leibh mudah. Sama saja, kalau bisa jawab soal UN utama, ya..berarti bisa juga jawab soal UN susulan," katanya.
Terkait jadwal UN susulan, Otong menyebutkan pelaksanaan UN susulan berlangsung 29 Maret – 1 April 2010. Lokasinya dilakukan secara
terpadu. Karena jumlah pesertanya tidaklah banyak. Otong meminta peserta UN susulan dapat lebih mempersiapkan diri. Agar dapat mengikuti UN susulan secara baik. Setidaknya dapat hadir secara langsung dalam UN susulan itu. "Kalau tidak hadir, maka tidak mungkin ada nilainya," pungkasnya.
Otong mengatakan, setiap siswa harus mampu memaksimalkan kesempatan UN susulan untuk meraih nilai dioptimal. Dengan mengikuti semua jadwal UN yang telah ada. Agarmemiliki kesempatan mendapatkan nilai kelulusan. Otong menegaskan bagi peserta yang tidak ikut UN utama dan susulan
sangat tidak mungkin lulus. Karena peserta yang tak mengikuti UN sudah pasti tidak memiliki nilai. Sehingga tidak cukup alasan untuk
memberikan kelulusan. "Kalau peserta ikut, maka dapat dilihat nilainya. Kalau memang diatas standar maka lulus. Kalau tidak, masih ada kesempatan lainnya," terang dia.
Lebih lanjut Otong menambahkan, pelaksanaan UN susulan ini tidak ada perbedaan dengan UN utama. Secara kualitatif dan kuantitatif soal UN susulan dijamin sama. Dengan mata pelajaran yang juga sama sesuai jenjang pendidikannya. Konsep pengamanan soalnya pun, tambah dia tidak ada perbedaan. Distribusi soal tetap dikawal polisi dan tim independen. Jadi kerahasiaan soalnya dijamin panitia. "Jangan berpikir soal UN susulan leibh mudah. Sama saja, kalau bisa jawab soal UN utama, ya..berarti bisa juga jawab soal UN susulan," katanya.
Terkait jadwal UN susulan, Otong menyebutkan pelaksanaan UN susulan berlangsung 29 Maret – 1 April 2010. Lokasinya dilakukan secara
terpadu. Karena jumlah pesertanya tidaklah banyak. Otong meminta peserta UN susulan dapat lebih mempersiapkan diri. Agar dapat mengikuti UN susulan secara baik. Setidaknya dapat hadir secara langsung dalam UN susulan itu. "Kalau tidak hadir, maka tidak mungkin ada nilainya," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar